Generasi muda dalam satu keluarga besar melanglang buana di bumi Jawa Barat dengan prestasi dicabang olahraga balap sepeda BMX.
Yosep (23), Bayu (19), Sultan (16), Cahya (11) mereka para tokoh atlet balap sepeda di salah satu keluarga yang tumbuh bersama dengan prestasi balap ini. Mereka semua berasal dari Kota Sukabumi.
Balap sepeda BMX yang tidak hanya sebagai olahraga ekstrem yang menguji keberanian, tetapi juga lahan subur bagi bakat dan prestasi yang luar biasa. Dengan lensa pribadi saya ingin merayakan pencapaian luar biasa para saudara saya yang telah menorehkan jejak gemilang dalam dunia balap sepeda BMX.
Perjalanan awal:
Pandangan pertama saya terhadap balap sepeda BMX adalah melalui mata saudara sekaligus keluarga yang mendorong penuh semangat. Saat bersatu dalam kecintaan mereka terhadap balap sepeda BMX, tercipta solidaritas yang kuat. Mereka bukan sekedar rekan satu tim, tetapi juga sehabat sejati dalam lintasan. Lintasan kali ini bukan lagi tempat untuk sekedar bersaing, melainkan arena dimana persaudaraan tumbuh dan memberikan kekuatan ekstra.
Sejak kecil mereka diterapkan kebiasaan mengikuti ajang balap kecil-kecilan antar desa melalui kegiatan-kegiatan penting salah satunya kegiatan lomba balap sepeda memperingati hari 17 Agustus sebagai wadah menuangkan minat dan bakat anak-anak di desa.
Kegiatan di desa kami (dano kaler rt 03 dan 04) menjadi panggung awal bagi mereka untuk selalu berkenan ikut serta lomba balap ini, Kebiasaan ini lah yang terus membuat mereka untuk berlatih lebih keras dan sikap optimis akan hasil yang tidak akan mengkhianati.
Seiring berjalannya waktu hasrat untuk mengeksplorasi lebih jauh membawa mereka kedunia balap antar kota. Lomba kota membawa tantangan baru dengan rute yang kompleks dan pesaing yang lebih intens.
“udah ikut balap di bandung, bogor, sumedang dan masih banyak lagi” tutur sultan. “meskipun di sukabumi menggelar balap pun kita bersaing dengan kota-kota luar tentunya, dari tasik , bogor, garut, sumedang, lembang hingga jogja” jelas sultan menambahkan.
Melalui banyak tahap dan kelas yang mereka ikuti di cabang olahraga ini, mereka makin hari makin berkembang hingga menuai banyak prestasi yang dihasil.
Keunggulan melalui sinergi:
Keberhasilan tim dalam balap sepeda BMX bukan hanya hasil dari kemampuan individu, tetapi juga sinergi antara saudara-saudara ini. Mereka belajar untuk saling melengkapi, memahami kekuatan dan kelemahan masing-masing sehingga dapat merancang strategi yang matang.
Tidak hanya semangat yang harus membara, persiapan fisik ketika akan race pun harus mereka persiapkan “kalau ada event sebulan sebelum race persiapan olahraganya jogging, gym” tutur bayu. “juga pantrangan yang paling penting yang harus diperhatikan gak boleh makan yang pedas-pedas dan kurangi minum es” sambungnya.
Mereka berempat melakukan aktivitas rutin olahraga pun selalu bersama-sama, mereka saling mendorong untuk mencapai tingkat keunggulan yang lebih tinggi, selain itu latihan bersama juga memberikan kesempatan untuk mengasah keterampilan teknis secara bersamaan, membangun kordinasi yang harmonis diatas sepeda.
Pencapaian yang diperoleh ke empat saudara ini yakni mendapatkan kontrak dari Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) kota Sukabumi yang menghantarkan mereka berempat ke dunia balap yang lebih luas lagi.
Tidak lama dari itu, nama mereka seiring berjalannya waktu kian terus harum sehingga dipercaya untuk mengikuti Porprov Jawa Barat. Pencapaiannya ini sangat luar biasa dengan segala keterbatasan yang mungkin mereka hadapi untuk tampil di level yang lebih tinggi dan memberikan kebanggaan bagi daerah kami.
Dari pengalaman-pengalam mereka bisa membuktikan bahwa dengan sepeda bukan hal kecil, membuka mata pada pentingnya mendukung dan mengembangkan bakat, mengubah pandangan bahawa potensi keberhasilan tidak hanya berada dikota besar.
Suka Duka di Lintasan:
mereka selalu menunjukan harmoni yang indah ketika jumpa di lintasan, banyak bertemu dengan para atlet dari banyak daerah tentunya yang membuat relasi mereka makin bertambah dan luas. Namun sayangnya tak semanis keberhasilan yang dihasilkan oleh mereka berempat, tak semua bertemu dengan para peserta yang supportif ada juga para peserta yang melakukan kecurangan bahkan permainan yang kasar saat di lintasan "kadang kalau lagi main di sirkuit ada aja orang yang ingin menjatuhkan, main kasar di sirkuit, menabrak, dan diarah, mereka ingin kita berempat gugur meskipun kita beda kelas kategori." keluh bayu saat ada duka dilintasan ketika balap.
banyak sekali suka dan duka menjadi seorang atlet balap sepeda ini ketika di lintasan saat race, tapi hal ini bukan menjadi hambatan bagi mereka, hal ini menjadi hal yangk ecil yang menjadi bagian dari resiko ketika balap, dengan semangat yang tinggi mereka berempat tidak menghiraukan hal itu, karna hal tersebut sudah menjadi hal yang biasa mereka terima ketika balap, tugas mereka berempat terus melakukan yang terbaik saja dan berdoa pastinya.
Dukungan Keluarga Yang Mengakar:
Dalam perjalan mencapai puncak kejayaan, dukungan keluarga memainkan peran penting. Para orang tua dan kerabat yang setia mendukung mereka ini tidak hanya di tribun penonton tetapi juga dalam setiap latihan dan persiapan yang memperhatikan mereka semua. Kebersamaan dalam meraih prestasi di cabang olahraga ini menciptakan iklim keluarga yang postif dan previlage yang membangun fondasi keberhasilan mereka berempat.
"sukses kan tidak harus selalu dibidang akademik saja, saya berharap sih dari hobby anak-anak ke empat ini bisa membawa mereka ke suksesan melalui prestasi dengan sepedanya" harapan ibu Ai Suhaeti (40) keluarga.
Senang rasanya ketika saudara saya bisa berkembang dan tumbuh lebih baik, mengangkat troppy diatas podium dengan bangga. Hal ini menjadi kebangga kami sekeluarga dan kabar baik ketika juara dalam satu race menjadi kabar yang selalu dinantikan oleh keluarga yang ada dirumah.
Kisah sukses ke empat anak sepeda ini bukan menjadi cerita hari ini, tetapi menjadi sumber inspirasi bagi generasi mendatang. Mereka membuktikan bahwa tidak ada batasan yang tidak dapat diatasi dengan semangat juang dan tekad yang kuat.
Kesuksesan dari para saudara saya tidak datang dengan mudah, ajang ini menuntut komitmen dan dedikasi yang tinggi. Mulai dari latihan intensif hingga keterlibatannya dalam komunitas sepeda, saudara saya telah menunjukan semangat yang tidak kenal lelah untuk mengembangkan keterampilan dan menghadapi tantangan dengan segala medan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H