Abstract
This study aims to determine the influence of mystery box learning media on the critical thinking ability of science students in grade V of SDN 36 Cakranegara. This study is a quasi-experimental research with a Non-Equivalent Control Group Design research design. The population in this study is all students of grade V of SDN 36 Cakranegara. In determining the sample, a saturated sampling technique was used, where the sample in this study was class V-A as the control class and class V-B as the experimental class. The instrument used in this study is a test of critical thinking skills in science on Theme 5 Subtheme 1 Animal Life Cycle. Quantitative data analysis was carried out using t-test gain. The results of the data analysis were obtained tcount = 2.14 and ttable = 2.064 so that tcount > ttable, H0 was rejected which showed that there was a difference in students' critical thinking skills in science between the class that received the mystery box learning media and those who did not use the mystery box. This shows that learning with the learning media of the mystery box has an effect on the critical thinking ability of grade V elementary school students. The effect of the application of the mystery box learning media on the critical thinking skills of science students in class V at SDN 36 Cakranegara in Theme 5 Subtheme 1 Animal Life Cycle using the effect size formula (d) of 1,907 which means that the influence given has a high category
Keywords: Learning media, mystery boxes, critical thinking skills
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh media pembelajaran kotak misteri terhadap kemampuan berpikir kritis IPA peserta didik kelas V SDN 36 Cakranegara. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan desain penelitian Non-Equivalen Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas V SDN 36 Cakranegara. Dalam menentukan sampel digunakan teknik sampling jenuh, dimana sampel pada penelitian ini adalah kelas V-A sebagai kelas kontrol dan kelas V-B sebagai kelas eksperimen. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan berpikir kritis IPA pada Tema 5 Subtema 1 Daur Hidup Hewan. Analisis data kuantitatif dilakukan dengan menggunakan gain uji-t. Hasil analisis data didapatkan = 2,14 dan = 2,064 sehingga > maka 0 ditolak yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis IPA peserta didik antara kelas yang memperoleh media pembelajaran kotak misteri dan yang tidak menggunakan kotak misteri. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan media pembelajaran kotak misteri berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas V SD. Besar pengaruh penerapan Media pembelajaran kotak misteri terhadap kemampuan berpikir kritis IPA peserta didik kelas V di SDN 36 Cakranegara pada Tema 5 Subtema 1 Daur Hidup Hewan dengan menggunakan rumus effect size (d) sebesar 1,907 yang artinya pengaruh yang diberikan memiliki kategori tinggi.
Kata kunci: media pembelajaran, kotak misteri, kemampuan berpikir kritis
PENDAHULUAN
Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang tidak hanya mempersiapkan para peserta didiknya untuk suatu profesi atau jabatan, tetapi untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari (Trianto, 2007).
IPA berkenaan dengan ide-ide (gagasan-gagasan), struktur-struktur dan hubungan- hubungan yang diatur secara logis sehingga matematika itu berkaitan dengan konsep-konsep abstrak (Turmuzi, 2017). Menurut Fazriyah dkk, (2017 hlm 02) bahwa kemampuan berpikir kritis perlu dikembangkan. Salah satu alasanya adalah untuk mempersiapkan peserta didik untuk kedewasaan hidup. Selain itu kemampuan berpikir kritis merupakan proses merumuskan alasan yang tertib secara aktif dan terampil dari menyusun konsep, mengaplikasikan, menganalisis, mengintegrasikan, atau mengevaluasi informasi yang dikumpulkan melalui proses pengamatan, pengalaman, refleksi, komunikasi sebagai dasar dalam menentukan tindakan.
Meskipun kemampuan berpikir kritis merupakan suatu kemampuan penting yang harus dimiliki peserta didik, namun pada kenyataannya kemampuan berpikir kritis peserta didik di Indonesia masih tergolong rendah khususnya di SDN 36 Cakranrgara Kelas V. Hal ini dapat dilihat dari nilai UTS peserta didik semester ganjil pada mata pelajaran IPA Tema 5 Subtema 1 tahun ajaran 2023/2024 masih banyak dibawah KKM. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
No