Berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa dimana pada saat pembelajaran guru lebih aktif, kurangnya interaksi antar peserta didik, pada saat peserta didik menjawab soal peserta didik lebih mengutamakan hasil akhir atau jawaban yang diperoleh daripada proses pengerjaan soal tersebut dan
peserta didik masih kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal yang berbentuk cerita. Salah satu strategi untuk mengatasi kesalahan-kesalahan yang dilakukan peserta didik dalam menyelesaikan soal cerita yaitu bisa dengan menerapkan strategi pemecahan masalah yang disusun oleh Polya.
Terkait rendahnya kemampuan berpikir kritis peserta didik sampai saat ini, sudah saatnya untuk membenahi proses pembelajaran matematika terutama mengenai model, pendekatan, atau metode pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran. Berpikir kritis sangat penting dimiliki oleh peserta didik, agar peserta didik mampu menyelesaikan masalah baik social atau secara efektif terutama dalam pembelajaran IPA. Untuk membuat kemampuan berpikir kritis  peserta didik lebih meningkatkan perlu dipilih median pembelajaran yang diharapkan mampu mengatasi permasalahan peserta didik dalam proses pembelajaran didalam kelas.
Menurut Arsyad (2016:4) media pembelajaran adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Media pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa sangat beragam baik melalui pengelihatan maupun pendengaran. Kotak misteri merupakan media pembelajaran yang dapat digunakan guru untuk mengajarkan materi pembelajaran IPA Tema 5 Subtema 1. Kotak misteri merupakan media pembelajaran berupa kotak yang terbuat dari kardus yang dilapisi Styrofoam lalu dibungkus dengan pembungkus warna-warni agar menarik dan di dalamnya terdapat gambar-gambar yang dapat ditempelkan. Cara penggunaannya yaitu guru melakukan apersepsi sesuai dengan materi yang akan diajarkan yaitu materi daur hidup hewan Tema 5 Subtema 1. Kemudian guru memberikan tugas kepada peserta didik tentang materi daur hidup hewan. Kemudian guru menjelaskan bagaimana cara menggunakan media pembelajaran, misalnya guru memberi tugas pada peserta didik untuk mengambil salah satu gambar hewan lalu menjelaskan fase daur hewan tersebut lalu menempelkannya pada tempat yang sudah disediakan serta begitu seterusnya.
METODE
Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen. Desain penelitian yang digunakan adalah Pretest-Posttest Non-Equivalen Control Group Design. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 36 Cakranegara tahun ajaran 2023/2024. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas V SDN 36 Cakranegara tahun ajaran 2023/2024 yang berjumlah 26 orang. Dengan menggunakan teknik sampling jenuh.
Pada penelitian ini, kelas VB sebagai kelas eksperimen yang menggunakan media pembelajaran kotak misteri, sedangkan kelas VA sebagai kelas kontrol yang tidak menggunakan media pembelajaran kotak misteri. Â Penelitian ini diakukan sebanyak enam kali pertemuan, dimana enam kali pertemuan tersebut terdiri dari empat kali pertemuan untuk melakukan proses pembelajaran, satu kali digunakan untuk melakukan pretest, dan satu kali digunakan untuk melakukan posttest. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah media pembelajaran dan variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan berpikir kritis IPA peserta didik. Metode pengumpalan data yang digunakan adalah observasi dan tes. Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes (pretest dan posttest), lembar observasi yang terdiri dari lembar observasi aktivitas mengajar guru, serta lembar observasi aktivitas peserta didik. Bukti validitas menggunakan validitas isi dilakukan oleh seorang dosen pendidikan matematika Universitas Mataram.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji prasyarat dan uji hipotesis, uji prasyarat yang digunakan adalah uji normalitas dengan mengggunakan uji Liliefors, dengan rumus (Sundayana, 2016) yaiitu.
Keterangan:
      : nilai Uji Liliefors hitung