Mohon tunggu...
Anisa MeilaniFauziah
Anisa MeilaniFauziah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka Mnulis

Selanjutnya

Tutup

Seni

Pelatihan Digital Branding: Upaya Menjaga Keberlanjutan Kerajinan Tradisional

16 Desember 2024   06:10 Diperbarui: 16 Desember 2024   09:39 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kampung Tematik Gerabah Penanggungan, Malang dikenal sebagai salah satu pusat kerajinan gerabah dengan kualitas yang tak diragukan lagi. Namun seiring perkembangannya zaman, produksi gerabah di kampung ini menurun sebab adanya persaingan dengan perabotan berbahan plastik yang lebih diminati oleh masyarakat. Menyadari akan adanya permasalahan ini, sekelompok Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Malang mengadakan Pelatihan Digital Branding pada Minggu, 01 Desember 2024.

Selain persaingan yang ketat, kurangnya pemanfaatan sosial media sebagai media promosi membuat keberadaan Kampung Gerabah kurang diketahui oleh banyak orang. Tidak adanya e-commerce sebagai tempat penjualan online juga menurunkan daya beli konsumen. Untuk itu, kegiatan ini diselenggarakan dengan harapan bisa meningkatkan penjualan gerabah melalui penggunaan teknologi yang efektif.

Pelatihan Digital Branding di Kampung Tematik Gerabah Penanggungan merupakan sebuah inovasi, dimana para pengrajin gerabah dapat melestarikan budaya sekaligus membuka peluang untuk memperkenalkan produknya ke pasar global dengan mengadopsi strategi marketing digital.

"Ya memang rata- rata orang seumuran saya yang dimana umurnya selisih jauh dengan kalian itu merasa bahwa kita gagap teknologi. Untuk mengoperasikan handphone saja terkadang saya aja masih bingung, apalagi bagaimana mengemas media sosial yang baik dan menarik. Perlahan saya mulai memahami bagaimana caranya. Saya harap pelatihan seperti ini memang harus sering dilakukan dan dibimbing secara berkala." ucap Pak Hariono selaku Ketua RT sekaligus pengrajin gerabah.

Target dari kegiatan ini adalah warga setempat meliputi pengrajin gerabah dan karang taruna dengan materi yang dibawakan mengenai marketing 4.0 dan dasar- dasar pembuatan konten. Peserta diberi pemahaman tentang cara menghubungkan produk dengan nilai budaya yang ada. Contohnya adalah nilai otentik dari gerabah yang masih dibuat secara tradisional.

Gambar 2. Proses Pembuatan Kerajinan Gerabah (Sumber : Dokumen Pribadi)
Gambar 2. Proses Pembuatan Kerajinan Gerabah (Sumber : Dokumen Pribadi)

Kegiatan ini memberi harapan baru bagi warga setempat. Penyampaian materi yang relevan dengan permasalahan yang ada di Kampung Gerabah dapat membuka sudut pandang baru yaitu dengan value yang dapat dihargai dan dilirik oleh  calon konsumen. 

Dengan adanya keberlanjutan dari kegiatan ini, diharapkan daya tarik masyarakat bisa meningkat sehingga produksi gerabah tradisional bisa terus berlanjut. Menggunakan pemasaran yang tepat, produk ini berpotensi untuk bisa dijangkau di pasar yang lebih luas. Selain itu,  hal ini juga bisa mengenalkan budaya tradisional ke kancah internasional. Kegiatan ini menjadi langkah awal untuk mewujudkan harapan besar tersebut.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun