Car Free Day (CFD) di Bondowoso telah menjadi salah satu acara yang sangat dinantikan oleh banyak warga karena acara ini menghadirkan berbagai aktivitas menarik yang berlangsung setiap Minggu di alun-alun Bondowoso.
Setiap akhir pekan, alun-alun ini dipenuhi oleh pedagang yang menjajakan berbagai jenis makanan dan minuman serta berbagai barang dagangan lainnya, sementara pengunjung dari berbagai kalangan usia datang untuk menikmati suasana yang bebas dari kendaraan bermotor dan merasakan udara segar yang jarang ditemui di hari-hari biasa.
Berikut ini adalah wawancara mendalam dengan salah satu pengunjung yang bersedia berbagi pengalaman mereka tentang keseruan dan manfaat mengikuti CFD di Bondowoso, memberikan gambaran lebih lengkap tentang acara yang telah menjadi bagian penting dari rutinitas akhir pekan banyak warga di kota ini.
Ditya (30 th), seorang pedagang UMKM asal Bondowoso, telah memulai usahanya sejak tahun 2014. Produk yang dijual sebagian besar merupakan hasil karyanya sendiri. Dalam sebulan, pendapatannya bisa mencapai hingga 1 juta rupiah. Ditya merupakan salah satu pedagang yang meramaikan alun-alun Bondowoso saat acara car free day. “Adanya car free day sangat membantu para UMKM yang ada, khususnya di kota Bondowoso,” ujar Ditya.
Di awal usahanya, Ditya memanfaatkan media sosial sebagai sarana promosi. TikTok, Instagram, dan Facebook menjadi pilihan utamanya untuk memperkenalkan produknya kepada publik. Namun, tantangan pun datang ketika pesanan mulai menumpuk dan Ditya belum mampu mempekerjakan karyawan.
“Karena tidak bisa menghandle pesanan dan belum bisa membayar karyawan, akhirnya pesanan menumpuk sehingga membuat saya kewalahan,” kata Ditya. Menghadapi situasi tersebut, Ditya memutuskan untuk fokus berjualan di toko offline yang berada di alun-alun Bondowoso setiap hari Minggu.
Keputusan ini membawa dampak positif bagi Ditya. “Karena banyak yang belum mengetahui adanya produk ini, jadi ini sangat menguntungkan bagi saya,” tambahnya. Melalui penjualan offline di acara car free day, Ditya dapat lebih langsung berinteraksi dengan pelanggan dan memperkenalkan produknya secara langsung, yang ternyata sangat efektif dalam meningkatkan penjualannya.
Ditya adalah salah satu contoh pelaku UMKM yang terus berjuang dan beradaptasi dengan berbagai tantangan untuk mengembangkan usahanya. Dukungan dari acara seperti car free day di Bondowoso sangat membantu para pelaku UMKM dalam memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan pendapatan.
Selain adanya pedagang yang ramai tentu banyak pula pembeli atau pengunjung yang datang untuk berbelanja, atau hanya sekedar berjalan-jalan. Salah satunya Hafy dan Laila, dua mahasiswa dari Universitas Jember Kampus Bondowoso, yang berbagi pengalaman mereka di CFD Bondowoso.
"Car Free Day ini bisa membeli jajan apa saja ada di sini, dan bisa untuk refresing jalan-jalan pagi." Ujar Hafy. Pengalaman ini menggambarkan bagaimana CFD Bondowoso bukan hanya sekedar tempat berbelanja, tetapi juga menjadi ajang rekreasi yang menyenangkan bagi warga. Di sini, pengunjung dapat menemukan berbagai macam jajanan dan menikmati suasana pagi yang segar sambil berjalan-jalan.
Car Free Day (CFD) di Bondowoso telah menjadi acara yang dinantikan oleh banyak warga, termasuk Iqbal, salah satu pengunjung setia. Iqbal, seorang pelajar, mengungkapkan bahwa ia sangat menikmati berjalan-jalan sambil merasakan suasana pagi di alun-alun Bondowoso. "Banyak makanan dan cemilan yang murah sesuai dengan kantong pelajar, sehingga menarik banyak peminat dari kalangan anak muda," ujar Iqbal.
Selain itu, CFD juga menjadi tempat berkumpulnya masyarakat dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang tua. Semua dapat menikmati berbagai sajian kuliner yang tersedia. Iqbal juga menambahkan bahwa para pedagang di CFD sangat baik dan ramah dalam melayani pembeli, membuat pengalaman berbelanja menjadi lebih menyenangkan. "Para pedagang sangat baik dan ramah dalam melayani pembeli," tuturnya.
Dari kisah-kisah pedagang dan pengunjung yang berinteraksi di Car Free Day (CFD) Bondowoso, tergambar gambaran yang kuat tentang pentingnya interaksi sosial dalam memperkuat komunitas lokal dan mengembangkan usaha. Ditya, sebagai seorang pedagang UMKM, mengalami peningkatan penjualan setelah memilih fokus berjualan di toko offline di alun-alun Bondowoso.
Keputusannya ini membuktikan bahwa interaksi langsung dengan pelanggan, seperti yang terjadi di CFD, dapat meningkatkan penjualan dan memperluas jangkauan pasar. Selain itu petugas keamanan mulai dari polisi,satpol pp, dan TNI turut berpartisipasi dalam menjaga keamanan.
Keamanan menjadi landasan utama bagi terciptanya lingkungan yang aman dan nyaman bagi seluruh peserta CFD. Dengan adanya keamanan yang terjamin, masyarakat merasa lebih tenang dan merasa lebih nyaman untuk berpartisipasi dalam berbagai aktivitas yang diselenggarakan selama acara tersebut.
Secara keseluruhan, CFD di Bondowoso tidak hanya berperan sebagai tempat berbelanja, tetapi juga sebagai ruang publik yang memfasilitasi interaksi sosial antara berbagai kalangan masyarakat. Dengan adanya kesempatan ini, tercipta hubungan yang lebih dekat antarwarga dan terjaga rasa kebersamaan serta kewarganegaraan yang kuat dalam komunitas Bondowoso.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
