Mohon tunggu...
Anisa
Anisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Lambung Mangkurat Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Prodi S1Geografi

"suka menulis kalau lagi ada ide"

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Penyalinan Peta Tematik Jenis Tanah (Provinsi Banten) di Media Kertas Kalkir dan Plastik Transparasi

3 Oktober 2024   18:36 Diperbarui: 30 Oktober 2024   16:18 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar: Dokumen Pribadi

Nama : Anisa

Nim : 2410416120013

Kelas : B

Dosen Pengampu : Dr.Rosalina Kumalawati, S.si,M.si

Program Studi : S1 Geografi

Mata Kuliah : Kartografi

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Lambung Mangkurat

Pendahuluan

Peta tematik (juga disebut sebagai peta statistik atau peta tujuan khusus) menyajikan patron penggunaan ruangan pada tempat tertentu sesuai dengan tema  seperti Jenis Tanah,kepadatan penduduk , distribusi populasi, kepadatan lalu lintas, atau tren iklim. Peta tematik juga dikenal sebagai peta statistik atau peta khusus.
 
Peta tematik memiliki beberapa ciri, yaitu:
 
• Memiliki tema khusus yang berbeda-beda pada setiap peta
• Berasal dari berbagai peta yang sudah di-overlay
• Informasi yang disajikan terbatas dan lebih mendalam
• Menggunakan warna, simbol, dan grafik untuk mengidentifikasi pola, mengisolasi tren, dan membuat perbandingan visual  

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Peta_tematik

Peta tematik jenis tanah Provinsi Banten menampilkan distribusi berbagai jenis tanah di wilayah tersebut, yang digunakan untuk berbagai tujuan, seperti pertanian, perencanaan tata ruang, konservasi lahan, dan pengembangan infrastruktur. Provinsi Banten memiliki beragam kondisi topografi, iklim, dan geologi yang mempengaruhi formasi jenis tanahnya. Berikut adalah beberapa jenis tanah utama yang biasanya ditemukan di Provinsi Banten:

1. Tanah Aluvial
Jenis tanah ini sering ditemukan di dataran rendah atau sepanjang aliran sungai. Tanah aluvial terbentuk dari endapan lumpur, pasir, dan bahan organik yang dibawa oleh air sungai. Tanah ini umumnya subur dan cocok untuk pertanian, terutama tanaman padi.

2. Tanah Latosol
Tanah latosol banyak dijumpai di daerah pegunungan atau dataran tinggi. Tanah ini memiliki warna kemerahan karena kandungan besi yang tinggi, dan umumnya subur. Namun, sifat fisik tanah ini kurang stabil dan rentan terhadap erosi, sehingga memerlukan teknik konservasi tanah yang baik untuk mencegah kerusakan.

3. Tanah Regosol
Tanah regosol terbentuk dari material vulkanik, biasanya terdapat di sekitar gunung berapi. Tanah ini kurang subur dibanding tanah aluvial atau latosol, karena teksturnya kasar dan sedikit mengandung bahan organik. Namun, dengan pengelolaan yang baik, tanah regosol dapat digunakan untuk budidaya tanaman hortikultura seperti sayuran.

4. Tanah Podsolik
Jenis tanah ini umumnya kurang subur karena kandungan bahan organik yang rendah dan cenderung asam. Tanah podsolik ditemukan di daerah berbukit atau bergelombang di Banten, dan lebih cocok untuk tanaman keras seperti karet dan kelapa sawit, atau untuk keperluan kehutanan.

5. Tanah Grumosol
Tanah grumosol memiliki tekstur yang berat dengan kandungan lempung yang tinggi. Tanah ini cenderung retak-retak saat kering dan sangat padat saat basah. Di Banten, tanah ini biasanya digunakan untuk tanaman jagung, tebu, dan tanaman pangan lainnya.

6.Tanah Andosol: Tanah andosol terbentuk dari bahan vulkanik, terutama dari abu gunung berapi yang sudah lapuk. Ciri utama tanah andosol adalah warna hitam hingga coklat keabuan, teksturnya lempung, dan kandungan bahan organiknya cukup tinggi. Tanah ini banyak ditemukan di daerah pegunungan berapi dan sangat subur sehingga baik untuk pertanian.

7.Resina: Resina adalah getah atau zat kental yang dihasilkan oleh tanaman, terutama dari tumbuhan jenis pinus dan konifer lainnya. Resina digunakan oleh tumbuhan sebagai mekanisme pertahanan terhadap serangga dan penyakit. Secara komersial, resina digunakan dalam pembuatan berbagai produk, seperti pernis, lem, dan pengolahan farmasi.

8. Batas Provinsi: Ini mengacu pada garis pembagian administratif antara satu provinsi dengan provinsi lainnya. Batas provinsi ditetapkan oleh pemerintah dan biasanya dicatat dalam peta administrasi negara. Batas ini dapat berupa garis alam seperti sungai, gunung, atau buatan manusia seperti jalan raya atau pagar.

9. Tanah Mediteran: Tanah mediteran adalah tanah yang terbentuk di daerah yang memiliki iklim mediterania, biasanya ditemukan di kawasan yang lebih kering dan memiliki musim hujan yang singkat. Ciri-ciri tanah ini antara lain berwarna merah hingga cokelat, dengan kandungan besi dan aluminium yang tinggi, serta tingkat kesuburan sedang.

10.Tanah Planosol: Planosol adalah jenis tanah yang terbentuk di daerah yang datar dengan sistem drainase yang buruk. Tanah ini biasanya memiliki lapisan atas yang tipis dan lapisan bawah yang keras serta rapat, sehingga menyebabkan genangan air selama musim hujan. Planosol sering ditemukan di wilayah dataran rendah dan memiliki kemampuan yang terbatas untuk pertanian karena sulitnya pergerakan air dan udara di dalam tanah.

 •  Alat Dan Bahan Penyalinan Peta Tematik Jenis Tanah Provinsi Banten

Input sumber gambar: Dokumen pribadi
Input sumber gambar: Dokumen pribadi
           •Opf Snowman Permanent
           •krayon Joyko
           •Spudol Snowman
           •Penggaris
           •Kertas Kalkir
           •Plastik Transparasi

           • Fotocopy Peta Tematik Ukuran A3

A. Penyalinan Peta Tematik Jenis Tanah Di Media Kertas Kalkir

Input sumber gambar: dokumen pribadi
Input sumber gambar: dokumen pribadi

B. Penyalinan Peta Tematik Jenis Tanah Di Media Plastik Transparasi

Input sumber gambar: dokumen pribadi
Input sumber gambar: dokumen pribadi

Secara keseluruhan, tingkat kesulitan dalam penyalinan peta tematik jenis tanah di media kertas kalkir dan plastik transparan ini hanya membutuhkan cahaya yang maksimal,agar ketika penyalinan terlihat jelas garis garis kontur ataupun warna yang ada di dalam peta tematik ini dan mempertahankan skala yang benar dan juga menjaga setiap garis,simbol di peta agar tetap konsisten.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun