Mohon tunggu...
ANISA APIPA
ANISA APIPA Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

MAHASISWA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Smart City

26 Desember 2023   00:10 Diperbarui: 26 Desember 2023   01:26 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

    Permasalahan 2: Kolaborasi dan Koordinasi Antar Pihak yang Tidak Optimal

Kedua, aspek kolaborasi dan koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat, termasuk pemerintah daerah, sektor swasta, dan masyarakat, mungkin tidak optimal. Bagaimana menciptakan mekanisme yang memfasilitasi kolaborasi yang lebih erat dan efektif antara semua pemangku kepentingan? Apa hambatan utama yang menghambat kerja sama ini, dan bagaimana dapat diatasi untuk mencapai perencanaan kota yang terintegrasi?

    Permasalahan 3: Tantangan Keberlanjutan dalam Konteks Lingkungan dan Sosial

Ketiga, penerapan prinsip Smart City harus mengatasi tantangan keberlanjutan dalam konteks lingkungan dan sosial. Bagaimana menjaga keseimbangan antara pengembangan teknologi dan pelestarian lingkungan? Apa langkah-langkah konkret yang dapat diambil untuk memastikan bahwa pembangunan kota berkelanjutan tidak hanya efisien dari segi teknologi tetapi juga memperhatikan dampak sosial dan lingkungan?

Rumusan masalah ini diharapkan dapat memberikan arah bagi penelitian lebih lanjut dan upaya perbaikan di Pekanbaru dalam menghadapi tantangan penerapan prinsip Smart City dalam membangun jaringan kerja perencanaan yang berkelanjutan.

 

Pembahasan

Sebelum kita menjelajahi solusi untuk tantangan yang dihadapi dalam penerapan prinsip Smart City di Pekanbaru, penting untuk memahami bahwa transformasi menuju kota pintar bukanlah suatu langkah instan, tetapi sebuah perjalanan yang melibatkan kolaborasi dan inovasi dari berbagai pihak. Dengan mengidentifikasi permasalahan yang muncul, kita dapat merumuskan solusi yang konkret dan terarah untuk mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan.

1.     Keterbatasan Infrastruktur Teknologi dan Aksesibilitas Informasi:

Solusi: Peningkatan Investasi dan Pelatihan

Dalam mengatasi keterbatasan infrastruktur teknologi, langkah pertama yang diperlukan adalah peningkatan investasi dalam pengembangan infrastruktur digital di Pekanbaru. Pembangunan jaringan internet yang lebih luas, instalasi sensor pintar, dan pemanfaatan teknologi informasi menjadi kunci. Selain itu, untuk memastikan efektivitas implementasi, pelatihan dan pengembangan keahlian di kalangan pegawai pemerintah menjadi suatu keharusan. Program pelatihan yang menyeluruh dapat mempercepat pemahaman mereka terhadap teknologi dan membuka jalan menuju penerapan yang merata di seluruh wilayah kota.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun