Beberapa tahun terakhir berdasarkan hasil riset kesehatan dasar tahun 2018, terjadi kenaikan jumlah penduduk yang mengalami obesitas dari 7% menjadi 21,8%, baik dari kalangan anak-anak hingga dewasa. Hal ini menyebabkan peningkatan jumlah kematian akibat terjangkit penyakit kardiovaskuler. Obesitas sendiri menjadi permasalahan jangka panjang di Indonesia.
Melihat kondisi pandemi yang tak kunjung usai, membuat masyarakat Work From Home. Hal ini berkaitan dengan faktor utama penyebab obesitas, yakni kurangnya aktivitas fisik. Berdasarkan riset data peta penyebaran jumlah puskesmas di provinsi Jawa Timur pada tahun 2018, menunjukan prevalensi angka obesitas di Kabupaten Malang sebesar 18,44% dan Kota Malang sebesar 11,9%. Sehingga total keseluruhan angka obesitas di area Malang Raya sebesar 29,53%.
Mengingat kondisi tersebut, salah satu tim dari program kreativitas mahasiswa bidang kewirausahaan yang beranggotakan lima orang mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian (FTP), yakni Anisa Nofia Ramadani, Hanna Syakira Salsabila, Khairun Nisa Salsabila Yori, Nur Anisah Rizky Harahap, dan Risma Mareta Anggraeni membuat inovasi produk minuman probiotik yakni yoghurt O Nomu (Yoghurt nabati berbahan dasar biji bijian) : sebagai Bisnis Kreatif Pemanfaatan Komoditi Biji-Bijian di Indonesia Untuk Mendukung Program Gentas (Gerakan Berantas Obesitas).
Produk ini merupakan minuman yoghurt yang berbahan dasar biji-bijian berupa kacang kedelai edamame, kacang merah, kacang hijau, dan roasted almond. Serta, menggunakan pemanis alami berupa madu jenis mellifera. Setiap bahan yang digunakan berkualitas premium dan mayoritas diperoleh dari petani lokal di daerah Malang, Jawa Timur.
“Kami membidik penduduk wilayah kota dan Kabupaten Malang sebagai sasaran utama penjualan produk yoghurt O Nomu. Harapannya, produk minuman fungsional ini perlahan bisa menekan prevalensi angka kematian akibat obesitas. Terlebih jika mampu meningkatkan daya tarik dan awareness masyarakat akan produk minuman sehat,” kata Anisa .
Mewakili tim, Risma Mareta menyampaikan bahwa edamame merupakan penyumbang protein terbesar, sedangkan kacang hijau, kacang almond dan kacang merah sebagai sumber antioksidan utama, dan madu sebagai perasa alami sekaligus nutrisi bagi starter bakteri L.Bulgaricus dan S.thermophilus. Informasi tersebut didasarkan pada beberapa sumber literatur.
“Tak hanya itu, keempat jenis kacang-kacangan tersebut kaya akan serat, vitamin, zat besi, dan fosfor. Oleh karena itu, produk yoghurt dengan merk O Nomu ini merupakan kombinasi yang tepat dan kompleks untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian tubuh” tambahan dari Hanna, salah satu anggota tim.
Tim kami didampingi oleh Ibu Wendra Gandhatyasri Rohmah, STP, MP sebagai dosen pembimbing. Selain itu, produk ini berhasil mendapatkan pendanaan riset dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Republik Indonesia dalam ajang Pekan Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan tahun 2021.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H