Dalam dunia pendidikan yang banyak diminati sekarang oleh para pelajar adalah pesantren. Banyak lembaga-lembaga pesantren yang didirikan di Indonesia dengan berbagai macam keunggulannya masing-masing yang dimiliki oleh setiap pesantren.
Ada pesantren yang hanya fokus pada kajian salafnya yaitu berupa kitab kuning dan ada pesantren yang tak hanya fokus pada kajian kitab kuning saja tetapi juga terdapat pendidikan formalnya sesuai jenjang yang diminati.
Di pondok pesantren, santri tidak hanya belajar ilmu pengetahuan saja tetapi juga dilatih agar berakhlakul karimah dan berbudi pekerti yang baik.
Telah kita ketahui bahwa semakin berkembanganya zaman akan mempengaruhi perilaku sosialnya mereka, sehingga hal ini yang merupakan salah satu kekhawatiran para orang tua kepada anak-anaknya agar tidak terjerumus ke pergaulan yang tidak benar.
Pondok pesantren adalah solusinya untuk dijadikan sebagai tempat belajar mencari ilmu dan menjaga pergaulan sosial di dunia luar, karena orang tua menganggap pondok pesantren sebagai tempat yang diyakini oleh mereka dapat mendidik anaknya menjadi kepribadian yang baik.
Salah satu contoh pondok pesantren modern yang berbasis karakter salaf yaitu Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan Semarang, pondok pesantren ini berdiri sejak tahun 2016 di bawah pengasuh Dr. KH. Fadholan Musyafa’, Lc. MA yang terletak di Jl. Ngrobyong, Dukuh Wonorejo, Kelurahan Pesantren, Mijen, Semarang. Pendidikan formal yang ada di sini yaitu RA, MI, Mts, MA, dan ada juga Mahasantri.
Pondok pesantren ini merupakan pondok pesantren modern yang menggunakan billingual sebagai bahasa yang digunakan untuk percakapan dikesehariannya yaitu dengan bahasa arab dan inggris, sehingga santri bisa meningkatkan potensi mereka untuk berbahasa asing.
Tak hanya dengan berbasis modernya tetapi juga karakter salaf di pondok pesantren fadhlul fadhlan ini juga diunggulkan yaitu dengan pengajian kitab-kitab kuning yang diampu langsung oleh pengasuhnya dan juga para musyrif dan musyrifahnya. Maka dari itu, di pondok pesantren fadhlul fadhlan ini disamping kita belajar ilmu agama kita juga bisa mendapatkan ilmu-ilmu lainnya dan tentunya dengan akhlak baik yang diajarkannya langsung.
Santri tak hanya belajar di bangku sekolah saja, membaca al-Quran dan ikut pengajian di masjid, tatapi santri harus bisa terjun di lingkungan sosial dan peka terhadap lingkungan sosialnya sehingga ilmu yang mereka telah didapatkan di pondok pesantren bisa bermanfaat dan barokah seperti yang telah di ucapakan oleh pengasuh yaitu Abah Yai Fadholan.
Anisa sebagai santri pondok pesantren fadhlul fadhlan berkata “ Saya bersyukur bisa mondok di pesantren ini karena di sini kita bisa belajar bilingual, ngaji kitab langsung sama Yai dan juga mendapatkan kasih sayang dan kebahagian tersendiri yang muncul ketika berada di sini”
Orang luar menganggap bahwa santri hanya bisa mengaji, karena kegiatannya yang selalu mengenai agama Islam dan mereka juga berpikiran bahwa santri tidak tahu dunia luar dan bahkan dikatakan kolot akan pengetahuan.
Tetapi hal ini telah dibuktikan dan pernyataan itu salah. Hal ini dibuktikan bahwa telah banyak santri yang bekarya dalam negri maupun luar negri.
Karena di pondok pesantren kita terdidik untuk bisa berkarya dan dengan mental yang kuat, sehingga akan berani menghadapi ketika kita berada di dunia luar di dunia luar.
Kehidupan dunia pesantren yang mandiri dan menemui berbagai karakter masing-masing orang, sehingga dapat melatih diri kita sendiri terhadap lingkungan sosial.
Di pondok pesantren fadhlul fadhlan ini terdapat kegiatan percakapan bahasa Arab dan Inggris yang sering kita sebut muhadatsah dan conversation. Kegiatan ini dilakukan setiap hari senin-jum’at oleh semua santri untuk melatih mental dan bakat mereka dalam berbicara bahasa asing.
Dalam kegiatan tersebut mereka dilatih untuk bagaimana cara berbicara bahasa asing dengan benar.
Untuk melatih ketrampilan mereka, di pondok pesantren ini juga disediakan berbagai ketrampilan dalam bidang usaha yang bisa menjadikan santri-santrinya dapat praktik langsung, seperti budidaya lele, budidaya kurma, tanaman herbal, budidaya jamur.
“Disamping ngaji di sini saya juga bisa belajar yang lainnya seperti menanam tanaman herbal, menyemai bibit cabai dan pepaya, dan masih banyak yang lainnya.” Ujar Anisa sebagai santri.
Sebagai santri kita harus hormat sama murobbi nya atau pengasuh agar menjadikan ilmu yang kita peroleh bisa membawa manfaat dan berkah di dunia maupun akhirat kelak, sehingga. Ilmu akan mengantarkan derajat seseorang menjadi tinggi seperti yang telah dijelaskan dalam Q.S Al-Mujadalah ayat 11 dan juga dikatakan oleh Yai “Berangkatlah dari ilmu, maka dunia akan mengikutimu”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H