Mohon tunggu...
Anis Supriyatiningsih
Anis Supriyatiningsih Mohon Tunggu... Guru - Guru Mata Pelajaran

Saya seorang guru yang memiliki hobi memasak dan fotografi

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pemanfaatan Limbah Botol Plastik sebagai Lahan Tanam Alternatif

12 Desember 2022   11:46 Diperbarui: 12 Desember 2022   12:31 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebutahan Pangan berupa sayuran dan buah kini semakin sulit terpenuhi karena semakin tingginya harga sayur dan buah. Ini menyebabkan. Munculnya berapa masalah kesehatan di masyarakat. 

Antara lain diare, kurang gizi, kekurangan serat sehingga sembelit dan pertumbuhan anak yang lambat. Oleh sebab itu perlunya memiliki tanaman dirumah untuk memenuhi kebutuhan pangan. 

Terbatasnya lahan menjadi masalah utama dimasyarakat untuk bisa menanam. Namun kini itu bukan masalah berat bagi orang orang yang kreatif yang mampu melihat peluang untuk bisa membangun lumbung pangan dirumah yaitu dengan cara membuat lahan tanam dan media tanam dari limbah botol plastik yang kian menggunung. 

Limbah Botol yang kini sudah mulai dipandang sebagai bahan untuk kerajinan dan media tanam yang baik dan mampu menjadi sebuah hiasan yang estetik untuk bisa kita buat dirumah. Karena dengan menggunakan media tanam plastik terutama botol memiliki bermacam keunggulan diantara lain. Tidak perlu membeli, barang kuat tidak mudah hancur, mudah dibentuk, barang awet, mudah mendapatkannya. 

Bermacam macam tanaman yang bisa kita budidaya an di dalam botol  yang mampu memenuhi Kebutahan serat dan vitamin antara lain. Bayam, kangkung, Sawi, Lombok, tomat, wortel, bawang, dll. Semua tergantung bagaimana kamu berekreasi memanfaatkan media tanam tersebut. 

Yuk mulai mengurangi limbah sampah plastik botol yuk mulai menanam untuk menekan pengeluaran dan menciptakan lumbung kebutuhan pangan dirumah kita. Jadi sekarang lahan terbatas bukan alasan ya... Yuk menanam. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun