Mungkin jauh sebelum saya mengenal sosok siapa Anies Bawesdan temen teman dilingkungan saya lebih dulu mengenal. Ini kah mungkin yang dinamakan takdir kebaikan buat diri saya dan lingkungan saya.
Waktu itu pak Anies Bawesdan di undang untuk mengisi sebuah acara di YISC Al Azhar, dimana topik pembicaraannya mengenai “KEPEMIMPINAN ISLAM” saya lupa siapa saja yang berdiri disana sebagai pembicara, yang saya ingat saat ini adalah hanya pak Anies Bawesdan kenapa beliau pastilah ada sesuatu yang beda dari beberapa kandidat pembicara waktu itu. Dikarenakan arah pembicaraan yang tidak berbelit dan tepat sasaran yang membuat saya menjadi terpukau oleh pemaparannya. Yang saya sempat ingat beliau memaparkan menjadi pemimpin yang baik itu seperti apa dari sudut pandang islam.
Dari sanalah awalnya saya mengenal beliau, walaupun teman teman disebelah saya saat itu telah bisa mengatakan bahwa beliau adalah penggagas dari Indonesia mengajar. Wah apa pula “Indonesia Mengajar” itu, kenapa saya tidak tahu. Karena rasa penasaran saya yang begitu woow banget akhirnya saya mencari tahu semua apa yang ingin saya ketahui.
Wahh berkaca kaca saya membaca semua sepak terjang dari Indonesia Mengajar. Dari situ saya mulai penasaran siapa sosok dari Anies Bawesdan ini sampai bisa mengerakkan begitu banyak anak anak muda berprestasi di bidangnya untuk bersedia mengajar dipelosok daerah. Masya Allah ternyata Anies Bawesdan ini bukan sembarang orang yang bisa disepelekan. Beliau memiliki cita cita mulia untuk bangsa. Tak ada yang beliau harapkan untuk dirinya selain untuk kebahagiaan orang lain.
Disamping sisi kesibukannya masih bisa memperhatikan orng lain, mungkin ini tamparan buat saya secara pribadi “Haruskah orang baik itu hanya duduk diam dan mendiamkan”. Lalu saya tanyakan kepada diri ini, bisa berbuat apa saya untuk orang lain. Haruskah saya mensia-siakan kesempatan dan tawaran terhormat ini. Dan saat itu saya katakan“TIDAK”. Saya tidak akan duduk diam dan mendiamkan.
Saya pun mulai bergabung bersama teman teman turun tangan disana, tapi sebelum aktiv bersama teman teman turun tangan di berbagai kegiatan sosial, diri ini telah terpanggil sebagai fasilitator di kelas inspirasi. Sekali lagi ini program nyata yang juga digagas oleh Pak Anies Bawesdan jauh sebelum pak Anies Bawesdan ditawarin ikut konvensi.
Dikelas inspirasi saya itulah saya merinding dan terharu merasakan berbagai macam interaksinya, dimana dulu saya hanya bisa melihat video-video dari kelas inspirasi sebelumnya tapi sekarang saya merasakannya secara nyata. Bagaimana tidak saya telah berhasil mengambil bagian untuk memberikan yang terbaik untuk bangsa. Ternyata saya bisa untuk tidak duduk diam dan mendiamkan. Dulu saya menyanyikan hymne guru buat guru guru saya, tapi saat ini adik adik saya itu menyanyikan hymne guru itu buat saya. Air mata saya tidak bisa terbendung ketika refleksi kelas inspirasi usai. Dan saya tidak akan pernah untuk berhenti menyalakan semangat untuk menggapai harapan.
Sekarang saya akan bercerita tentang TURUN TANGAN, menurut saya turun tangan ini sebuah sekumpulan pemuda dan pemudi yang terdiri dari berbagai etnis dan profesi yang bersedia melepas semua atribut yang melekat pada diri ketika duduk bersama memikirkan yang terbaik untuk bangsa, minimal untuk kebaikan di lingkungan tempat tinggal mereka. Kami relawan yang dikenal dengan julukan PEJUANG TANPA BAYARAN. Saat ini kami telah tersebar di berbagai penjuru wilayah Indonesia di berbagai daerah dan pelosok.
Saat ini saya terdaftar di TURUN TANGAN wilayah TANGERANG, saya bangga bisa bergabung dengan orng orang hebat disana. Memberikan kontribusi terbaik untuk bangsa. Kami sadar pejuang kami dizamannya melakukan yang terbaik untuk bangsa. Jika tidak kita semua tidak akan merasakan INDONESIA MERDEKA, mereka dengan suka rela dan iklas lahir batin untuk memberikan iuran tenaga dan pikiran, bahkan ada juga dengan iuran darah dan nyawa. Kami ingin mengulangi sejarah terbaik itu. Indonesia sudah waktunya bangkit, Indonesia sudah waktunya membikin perubahan. Karena saya baru bergabung tentu belum banyak kegiatan yang saya ikuti. Salah satu kegitaan super dasyat yang saya pernah ikuti dalam seumur hidup saya saat ini adalah “Berada disatu ruangan bersama teman teman TURUN TANGAN dari berbagai wilayah “ untuk memenuhi pangilan undangan konvensi.
Sebelum menghadiri acara undangan konvensi tersebut kami teman teman relawan turun tangan berbaur dengan masyarakat untuk menanyakan apa harapan mereka untuk indonesia. Harapan tersebut kami tuliskan dalam sebuah kertas yang kami tempelkan dalam sebuah papan. (Apresiasi tersebut telah kami simpan di bascam TURUN TANGAN PUSAT tepatnya di CIASEM, untuk sebagai bahan pembelajaran kami).
Undangan konvensi Ini, adalah salah satu cara terbaik menurut saya untuk lebih mengenal calon calon Presiden Indonesia, yang nantinya kita akan pilih, sayang kegiatan ini barulah hanya diadakan oleh PARTAI DEMOKRAT sebagai penggagas peratama kali di PEMILU 2014. Inilah niatan baik dari bapak SBY untuk memberikan yang terbaik untuk bangsa. Ada 11 kandidat disana yang akan diberikan pertanyaan. Mereka semua bertarung secara sehat untuk memaparkan jawaban jawaban yang brilliant untuk bangsa. Masing masing supporter menerikan yel yel untuk mendukung kandidatnya masing masing.
Tak terlepas dukungan selalu diberikan oleh RELAWAN TURUN TANGAN kepada bapak Anies Bawesdan.
Kami sangat berbeda disana semua peserta menggunakan kaos dan kemeja berwarna biru tapi kami mengunakan kostum merah putih. Yah disini identitas kami, kami hanya ingin menunjukkan warna dari Negeri tercinta kita INDONESIA. Kami tidak menerikan yel yel kami hanya mengangkat spanduk saja. Relawan turun tangan sangat tertib, disudut sana hanya sekelompok orang, disinipun juga iya mungkin jumlah mereka tak kurang dari 20 orang, tapi dideret sebelah kiri para kandidat ada sederetan kelompok yang jumlahnya ratusan duduk dari depan hingga belakang bahkan ada pula yang lesehan. Woow menurut saya ini sangat luar biasa. Saya yakin mereka yang berkumpul di ball room hotel sahid ini (27 april 2014) memiliki pandangan yang sama untuk memberikan perubahan untuk bangsa Indonesia.
Bibir saya gemetar, bulu kuduk saya berdiri, mata saya berkaca kaca dan jantung saya berdegub kencang, ketika meneriakkan satu patah kalimat “KAMI RELAWAN BUKAN BAYARAN”.
Dan di akhir konvensi di closing statement pak Anies Bawesdan mengungkap dan memperkenalkan ke pada bapak SBY akan suatu POLITIK BERSIH. Pak anies mengungkap dari perjalanan awal yang dilakukan tak satu iklanpun kami pasang, tak ada satu kader hebatpun di tempat kami.
Pak Anies Bawesdan dengan lantang mengungkapkan
“Saya bersama Teman Teman TURUN TANGAN bisa melakukannya dan selalu OPTIMIS memberikan perubahan dan perbaikan untuk INDONESIA"
Kami memang awalnya tidak memiliki SUMBER DAYA tetapi KAMI MEMANGGIL SEMUA KALANGAN dan anak anak muda di REPUBLIK INDONESIA.
“JIKA ANDA INGIN ORANG ORANG BAIK MENANG MAKA BANTULAH MEREKA, TAPI JIKA ANDA INGIN ORANG BERMASALAH MENANG MAKA ANDA DUDUK DIAM”
INDONESIA PUNYA BANYAK MASALAH BUKAN KARENA BANYAKNYA ORANG JAHAT TAPI KARENA BANYAKNYA ORNG BAIK YANG MEMILIH DIAM DAN MENDIAMKAN
MARIE KITA TURUN TANGAN BERSAMA !!!!
Terimakasih karena saat ini ada 22.000 lebih anak anak muda Indonesia yang membantu GERAKAN TURUN TANGAN dan melakukan survei dan langsung ikut terlibat bersama untuk memberikan perubahan untuk bangsa. (saat ini jumlah relawan meningkat mencapai angka 24000 relawan)
Masyaa Allah rasanya saat itu, apa yang telah kami lakukan benar benar telah dihargai melebihi kekayaan orang terkaya di dunia. Tapi kami tidak akan mau menjual HARGA DIRI kami dan menukarnya dengan nilai mata uang manapun. Kami hanya ingin apa yang kami lakukan akan bisa dirasakan kebaikannya untuk anak anak dan cucu kami nantinya.
Akhir kata saya ingin menuliskan :
Mana dimana 24000 relawan baik itu, 24000 relawan baik itu ada di turun tangan.
Mana dimana pejuang tanpa bayaran, pejuang tanpa bayaran hanya di turun tangan.
Mana dimana calon presiden RI kita, calon presiden RI kita hanya di turun tangan.
Indonesia HEBAT,Indonesia OK bersama Anies Baswedan & relawan turun tangan !!!
Pangilan untuk menjadi PEJUANG TANPA BAYARAN merupakan panggilan bertanggung jawab untuk indonesia bukan mengenai mengisi sebuah posisi tetapi mengenai iuran, karena republik ini dibangun dengan orang yang iuran yakni iuran tenaga, iuran pikiran, iuran nyawa dan darah. Dan KITA SEMUA HARI INI DIPANGGIL UNTUK IURAN mengawasi republik yang kita bangun bersama sama”
Anis Mumtaaz 30 april 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H