Mohon tunggu...
Anis MiftachurR
Anis MiftachurR Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa

Dreamer

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Inovasi Bisnis Shampoo Bar Biji Pepaya 'Tordasil" Guna Mendukung Upaya Zero Waste

23 Agustus 2021   17:15 Diperbarui: 23 Agustus 2021   17:35 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pepaya merupakan buah kaya akan kandungan vitamin dan mineral yang sangat bermanfaat bagi tubuh manusia. Ternyata tidak hanya buahnya, biji pepaya juga mempunyai banyak manfaat. 

Melalui Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan, lima mahasiswa Politeknik Negeri Malang (POLINEMA) berhasil melakukan inovasi pemanfaatan limbah biji pepaya menjadi shampoo bar (sampo batangan) dengan nama produk "Tordasil". Produk ini ditujukan untuk kesehatan rambut dan kulit kepala.

Tim yang dibimbing oleh Rosita Dwi Chrisnandari, S.Si., M.Si. terdiri dari Prayoga Vicky Gusniawa (D-III Teknik Kimia) sebagai ketua tim, dengan anggota yaitu Lailatul Restuning Putri Istiqomah (D-III Teknik Kimia), Qurratu Ayunin dan Shafa Tasya Tazkiyah (D-IV Akuntansi Manajemen) dan Indira Niaqaulina (D-IV Keuangan).

Dokpri
Dokpri

"Ide pembuatan Tordasil berawal dari limbah biji pepaya yang terbuang sia-sia. padahal memiliki banyak manfaat seperti menjadikan warna rambut hitam berkilau, menyehatkan kulit kepala, mengurangi ketombe dan mengurangi uban pada rambut. Kami memperoleh limbah biji pepaya dari kegiatan produksi selai pepaya di Kota Malang," ujar Yoga, Ketua Tim Tordasil.

Yoga menambahkan Tordasil memiliki kemasan yang estetik dan kreatif. Shampo batangan ini diciptakan untuk mengurangi sampah plastik, lebih efisien dibawa untuk perjalanan dan harganya terjangkau.

Karena merupakan PKM Kewirausahaan, maka kegiatan ini mengembangkan keterampilan mahasiswa dalam berwirausaha dan berorientasi pada laba. Tahapan kegiatannya adalah analisis pasar, persiapan produksi, pelaksanaan produksi dan branding produk Tordasil, pengemasan produk, pemasaran dan distribusi produk dan manajemen usaha.

"Proses produksinya kami lakukan di rumah kos anggota tim selama tujuh hari. Kami melakukan tester kepada tim dan pembeli untuk mendapatkan testimoni," tambah Qurratun.

Tim juga membuat pamflet dan memanfatkan media sosial untuk promosi. Setelah pelaksanaan kegiatan, tim melakukan promosi melalui iklan di media sosial dan mencari distributor untuk memasarkan produk.

Dokpri
Dokpri

"Saya harap melalui usaha Tordasil ini, mahasiswa mampu mengembangkan potensi dirinya, baik itu hard skill dengan mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di kelas, maupun soft skill selama pelaksanaan kegiatan. Mahasiswa juga turut berperan aktif dalam memberikan solusi terhadap permasalahan limbah organik yang ada di masyarakat menjadi peluang wirausaha," kata Pembimbing Tim, Rosita Dwi Chrisnandari, S.Si., M.Si.

Beberapa manfaat kegiatan PKM Kewirausahaan ini adalah Tordasil menjadi alternatif pilihan shampoo bar dan diharapkan dapat menjadi referensi bagi masyarakat yang ingin berwirausaha. Program ini juga dapat membantu pemerintah untuk mengembangkan potensi keanekaragaman hayati sebagai produk dengan nilai jual yang lebih tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun