Mohon tunggu...
Anis Safitri
Anis Safitri Mohon Tunggu... Guru - Guru - SMK Terpadu Al - Ishlahiyah Singosari

Suka bikin konten sama anak - anak.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Praktik Baik Projek IPAS - Mengelola Limbah di Sekolah, Siapa Takut?

25 Mei 2023   13:09 Diperbarui: 25 Mei 2023   13:12 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1.1 Kondisi lingkungan disekitar sekolah (Dokumentasi Pribadi)

Di SMK Terpadu Al-Ishlahiyah, semarak Merdeka Belajar membawa semangat yang menyala-nyala di antara para peserta didik dan guru. Materi Projek IPAS menjadi pembelajaran yang tak hanya memperkenalkan cara pengelolaan limbah, tetapi juga mengajak untuk mencintai lingkungan tempat belajar. Berikut praktik baik materi projek ipas untuk mengatasi permasalahan limbah di lingkungan sekolah.

Situasi: 

Juli 2022 adalah awal tahun ajaran baru untuk kegiatan belajar mengajar di SMK Terpadu Al -- Ishlahiyah. Kondisi lingkungan di sekitar sekolah pada saat itu banyak limbah yang berserakan dikarenakan adanya libur akhir semester dan minimnya aktivas di sekolah pada saat itu. Limbah adalah salah satu materi yang disampaikan kepada peserta didik kelas X Fase E pada mata pelajaran Projek IPAS. Berangkat dari masalah ini, guru berperan menyampaikan pengelolaan limbah di sekolah, supaya kondisi lingkungan lebih nyaman dan sejuk untuk pelaksanaan kegiatan belajar.

Tantangan : 

  • Peserta didik mengalami kesulitan dalam menentukan metode pengelolaan limbah yang tepat.
  • Peserta didik yang kurang memperhatikan kondisi lingkungan, akan cenderung tidak peduli dan membuat kebiasaan yang menyebabkan kondisi lingkungan semakin tidak nyaman.

Aksi : 

Langkah 1: Melakukan Asesmen Diagnostik

Kesulitan peserta didik dalam menentukan metode pengelolaan limbah dikarenakan belum menguasai materi, sehingga bisa diberikan lembar asesmen diagnostik diawal pembelajaran, seperti angket yang berisi gaya belajar peserta didik. Hal ini bertujuan untuk mengetahui metode belajar yang sesuai dan bisa diterapkan kepada peserta didik ( memudahkan peserta didik dalam memahami materi).

Langkah 2: Membentuk kelompok yang memiliki Gaya Belajar yang sama

Mengelompokkan peserta didik berdasarkan gaya belajar yang sama ini akan membuat semua peserta didik terlibat aktif dikarenakan mereka tergabung dengan kelompok gaya belajar yang mereka pilih / senangi.

Langkah 3: Pelaksanaan penugasan Lembar Kerja Peserta Didik

Pada pelaksanaannya peserta didik berkumpul dengan kelompok yang memiliki gaya belajar yang sama, dan mengerjakan LKPD sesuai dengan gaya belajar mereka.

Langkah 4: Presentasi

Untuk mendapatkan gambaran ketercapaian tujuan pembelajaran, selesai mengerjakan LKPD. Setiap kelompok diminta melakukan presentasi. Manfaat lain dari presentasi ini, yakni setiap peserta didik berkesempatan mendapatkan pemahaman yang sama. (Menyatukan Pemahaman)

Langkah 5 : Penguatan

Dalam bentuk diskusi bersama peserta didik terkait hasil presentasi yang disampaikan.

Catatan : 

  • Lembar kerja memfasilitasi semua gaya belajar.
  • Belajar di luar kelas dan mengamati lingkungan secara langsung.
  • Penguatan bertujuan untuk lebih menyatukan pemahaman tentang metode pengelolaan limbah dan kebiasaan yang menyebabkan lingkungan tercemar.

Gambar 1.2 Partisipasi Peserta Didik dalam pelaksanaan Aksi (Dokumentasi Pribadi)
Gambar 1.2 Partisipasi Peserta Didik dalam pelaksanaan Aksi (Dokumentasi Pribadi)
Hasil:

Hasil untuk guru, 

Guru merasakan adanya perubahan yang lebih baik pada peserta didik, mereka lebih mudah memahami materi dan lebih termotivasi untuk belajar karena lembar kerja yang diberikan menyesuaikan dengan kebutuhan peserta didik dan lingkungan

Hasil untuk murid, 

Beberapa peserta didik menyampaikan bahwa dengan pemberian LKPD dan berkelompok menyesuaikan gaya belajar membuat peserta didik lebih nyaman dalam berdiskusi. Belajar di luar kelas membuat mereka memahami kondisi lingkungan di sekitar sekolah.

Refleksi/Dampak Diri:  

Tindak lanjut,

Setelah mampu memahami metode pengelolaan dan dampak limbah terhadap lingkungan, peserta didik mulai mempersiapakan pembuatan projek pengelolaan limbah untuk mengatasi masalah yang ada di lingkungan sekolah.

Hasil yang diperoleh dari serangkaian kegiatan ini :

  • Lingkungan sekolah lebih bersih, karena limbah disekitar sekolah diolah oleh peserta didik.
  • Untuk limbah organik menjadi pupuk/kompos dan limbah anorganik diolah menjadi kerajinan yang bisa dimanfaatkan untuk dekorasi kelas.

Semarak Merdeka Belajar membawa pada refleksi diri yang mendalam. Kami menyadari bahwa ini hanyalah awal perjalanan kami. Kami bersiap untuk tindak lanjut, mempersiapkan projek pengelolaan limbah yang akan mengatasi masalah-masalah di lingkungan sekolah. 

Inilah hasil dari semarak Merdeka Belajar dan semangat transformasi yang mewarnai SMK Terpadu Al-Ishlahiyah. Tidak hanya membuat lingkungan lebih bersih, tetapi juga memanfaatkan limbah menjadi sumber daya yang berguna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun