Mohon tunggu...
Anis Tri Rahmawati
Anis Tri Rahmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nothing impossible in this live

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tradisi Masyarakat Sunda Menyambut Datangnya Bulan Ramadhan

31 Mei 2022   11:16 Diperbarui: 31 Mei 2022   11:22 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hallo guyss!! Di artikel ku kali ini, aku akan membahas beberapa tradisi masyarakat di tempat ku tinggal ini ketika menyambut bulan suci Ramadhan.

Sebelumnya aku mau ngasih tau nih, emang dimana sih tempat ku tinggal? Jadi sebenarnya aku tinggal di daerah perbatasan antara kab. Bogor dan kota Depok di Jawa Barat. Tapi, rumah ku masih masuk ke kawasan Bogor nya nih. Jadi aku mau ngasih tau tradisi masyarakat Bogor atau lebih tepatnya sih masyarakat sunda ya guys, walaupun aku bukan asli orang sunda sih wkwk.

Langsung ke intinya aja yaa. Jadi yang pertama adalah nyadran/nadran dalam bahasa sunda nya, nyadran itu apa sih? Bagi kalian yang tidak tau, nyadran adalah tradisi dari leluhur-leluhur sunda yang merupakan kegiatan ziarah makam. Saat berziarah biasanya dilakukan pembersihan makam serta mengirimkan do'a bagi sanak saudara yang telah mendahului. 

Sebenarnya bukan orang sunda aja sih yang melakukan tradisi ini, karena memang kita pasti jika datang bulan suci Ramadhan selalu berziarah makam. 

Namun, disini ada juga yang memang tidak melakukannya karena banyak juga di daerah sini yang menjadi orang rantau, jadi biasanya ada yang pulang kampung ke halamannya masing-masing maupun tetap stay di Bogor. Termasuk keluarga ku, karena kedua orang tua ku bukan asli orang sini, tapi kami juga tidak setiap tahun pulang kampung sih wkwk.

Lanjut yang kedua ada cucurak atau curak-curak di dalam bahasa sundanya. Cucurak itu memiliki arti senang-senang atau bersenang-senang. Dalam tradisi ini, cucurak itu dilakukan dengan cara berkumpul bersama keluarga besar atau kolega yang dimaknai sebagai bentuk silaturahmi. 

Namun adapula hal yang lebih menarik dari tradisi cucurak ini, yaitu ketika adanya hidangan-hidangan makanan sederhana sepmacam nasi liwet, tahu, tempe, ikan asin, serta lalapan dan tak lupa sambal yang disajikan diatas daun pisang yang di taruh memanjang untuk dimakan bersama keluarga maupun tetangga-tetangga sekitar rumah kita. 

Oh iya, hidangan ini dinikmatinya duduk di lesehan ya guys entah itu di lapangan ataupun dijalan depan rumah. Keliatan menarik dan seru bukan guys? Wkwk. 

Tradisi cucurak ini diisi juga oleh do'a bersama yang bertujuan untuk mensyukuri rezeki yang telaj diterima serta berdo'a agar diberikan kelancaran dalam menghadapi bulan suci Ramadhan ini.

Yang ketiga ada munggahan. Munggahan itu juga salah satu tradisi yang dilakukan oleh masyarakat sunda. Munggahan yaitu para masyarakat memanfaatkan waktu satu ataupun dua minggu sebelum masuk datangnya bulan Ramadhan untuk berkumpul bersama dan saling bermaaf-maafan satu sama lain. 

Sama seperti cucurak, munggahan juga biasanya menyiapkan hidangan-hidangan untuk disantap secara bersamaan, tapi di tradisi munggahan ini tidak hanya dilakukan bersama sanak saudara tetapi juga dilakukan bersama teman sekolah maupun rekan-rekan kerja.

Yang ke empat ada nih namanya ngubek setu. Buat kalian yang tidak tau apa itu setu, nih aku mau kasih tau. Setu itu seperti danau gitu guys, yag lebih menarik nya di setiap daeah ada loh setu nya sendiri-sendiri, seperti daerah Cibinong ada yang namanya setu Cibinong, daerah Cikaret ada yang namanya setu Cikaret, daerah Cilodong ada yang namanya setu Cilodong, dan yang lain sebagainya.

Jadi ngubek setu itu merupakan tradisi meangkap ikan secara bersama-sama atau beramai-beramai yang dilakukan di kolam atau setu itu dan hasil tangkapan ikan nya itu akan digunakan untuk makan sahur pada hari pertama puasa di bulan suci Ramadhan. 

Biasanya sih tradisi ini dilakukan di setu gede, di kawasan Bogor Barat. Oh iya guys, tradisi ngubek setu ini sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda loh. Sudah begitu sangat lama bukan??

Yang kelima ada juga nih yang namanya tradisi papajar. Tradisi papajar ini berasal dari istilah "Mapag Pajar" yang berarti fajar Ramadhan. Tradisi papajar ini adalah sebuah tradisi untuk melakukan rekreasi bersama keluarga maupun kerabat ketika menjelang datangnya bulan suci Ramadhan dewan berwisata ke tempat-tempat wisata yang mereka mau kunjungi. 

Jadi pasti tempat wisata manapun di daerah ini selalu penuh dan ramai ketika ingin datangnya bulan Ramadhan. Tapi tradisi ini tidak berlaku untuk aku yang mageran ya guys wkwk.

Lanjutnya ada tradisi ngabuburit nih. Siapa yang gatau sih sama ngabuburit? Wkwk. Ngabuburit ini berasal dari bahasa sunda loh guys sebenarnya.

Kata ngabuburit itu berasal dari kalimat "Ngalantung Ngadagoan Burit" yang diartiin bersantai sembari (sambil) menunggu waktu sore. Ngabuburit ini biasanya dijadikan waktu untuk berburu takjil dan makanan-makanan untuk berbuka puasa. Namun sebelum bulan Ramadhan datang pun sudah banyak yang melakukannya mungkin hanya untuk jalan-jalan nyari angin sore wkwk.

Mungkin hanya itu ya guys yang bisa aku kasih tau ke kalian semua. Semoga bisa menambah wawasan dan juga semoga bermanfaat bagi kalian semua yaa yang sudah meluangkan waktunya untuk membaca artikel tradisi masyarakat sunda ku ini. 

Memang setiap daerah memiliki ciri khas dan tradisi yang berbeda-beda, namun alangkah baiknya kita tidak saling merendahkan atau mengejek budaya yang lain ya guys. Tapi kita harus saling menghormati satu sama lain.

"Tiada hari seindah jum'at, tiada kata seindah dzikir, tiada ibadah seindah sholat, tiada bulan seindah Ramadhan, dan tiada hari dinanti yaitu hari nan fitri. Salam Ramadhan al mubarak." See you next time ya guys:3

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun