Anak remaja sangat memerlukan perhatian yang lebih dalam hal pendidikan serta kasih sayang, terutama pada nilai agama dan moral. Mengajarkan agama dan moral ini bertujuan agar anak memiliki sifat, perilaku yang baik karena anak merupakan generasi penerus. Namun faktanya masih banyak para orang tua yang kurang memperhatikan pengasuhan dan pendidikan terhadap anak-anaknya.
Akibatnya, jaman sekarang semakin banyak kasus Kriminalitas dengan pelaku anak dibawah umur atau remaja, mulai dari ancaman, kekerasan, hingga pembunuhan. Â Kalau sudah begini, apakah masih bisa dibilang kenakalan remaja biasa? tentu tidak, karena hal tersebut sudah meranah ke arah "kriminalitas" dan patut untuk di pidana karena melanggar hukum dan juga aturan agama.
Dengan perilaku yang buruk seperti ini sangat mungkin bisa merusak generasi masa depan. Maka, disini orang tua, masyarakat dan lingkungan berperan penting terhadap perkembangan anak, terutama dalam pembentukan karakter, karena lingkungan juga berpengaruh terhadap perkembangan anak.
Dikala maraknya berita yang mengerikan seperti ini, apa sih penyebab yang membuat anak dibawah umur bisa tega dan buta melakukan hal hal kriminalitas, lagi-lagi kepada teman sebayanya?
Menurut Psikolog Anak,Remaja, dan Keluarga Roslina Verauli. "Otak manusia memiliki beberapa line (garis), line ini ada 2 salah satunya "emosi sosial", nah line ini adalah line yang berperan aktif pada remaja, jadi ketika mereka (para remaja) tersinggung dengan perkataan ataupun sikap, maka marahnya bisa langsung ekstrim. Bahkan ketika mereka sudah memiliki kelompok dan berhasil di pengaruhi oleh teman-temannya disinilah mereka semakin berani dan melakukan aksi-aksi yang pastinya sangat ekstrim."
Remaja memang sangat sensitif, rasa ingin tau dan ingin mencoba sering membuat para remaja menjadi salah jalan. Sebagai orang tua mungkin kesulitan untuk menasehati. Jika kita terlalu kasar anak akan memberontak, lalu jika kita terlalu halus maka anak akan berlebihan, jadi kita sebagai Orang Tua harus bagaimana? nah disini ada beberapa tips mengatasi kenakalan remaja dengan menanamkan nilai-nilai agama dan moral islam sejak dini :
1. Â Menerapkan aturan dan konsekuensi agama.
Memberikan pengajaran dan pengertian kepada anak sejak dini bahwa agama mempunyai beberapa aturan dan larangan, seperti aturan beribadah, berperilaku dengan sesama dan apabila melanggar aturan tersebut maka akan mendapatkan konsekuensinya sendiri. Tidak cukup hanya dengan pengertian namun anak juga diberi contoh seperti jika kita membunuh orang maka konsekuensinya kita akan dihukum, dipenjara, tidak hanya didunia tapi di akhirat juga ada balasannya dari Allah SWT.
2. Membawa mereka untuk berdiskusi dengan kita.
Sebagai orang tua kita harus bisa menjadi pendengar yang baik, menjadi teman curhat agar anak ini bisa terbuka dan berdiskusi apa saja dengan kita, disini peran orang tua sangat penting untuk memberikan pengertian kepada anak-anaknya, seperti tentang hal yang sangat berbahaya terhadap kenakalan remaja. Contoh kita mengajak diskusi tentang Berzina  kita beri penjelasan dan gambaran tentang hal tersebut seperti (seandainya jika kamu begini...) sehingga dia memiliki tanggung jawab penuh terhadap dirinya sendiri.
3. Meredam kemarahan
Karena remaja itu mudah tersulut emosi , nah sebagai orang tua kita harus tau caranya meredam kemarahan sehingga anak ini memiliki ketabahan yang lebih,memiliki kesabaran. Kalau anak sedang marah kita bisa memberikan pengajaran agama seperti (jika kita tidak bisa sabar dan mudah marah, maka nanti teman-teman akan menjauhi kita).
Menanamkan agama dan moral tersebut disesuaikan dengan tahapan perkembangan anak, diajarkan dengan cara pembiasaan. Pengajaran ini menekankan pada pemahaman tentang agama serta bagaimana agama diamalkan dengan cara diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Itulah beberapa tips menanamkan pengajaran agama dan moral pada remaja yang mungkin sangat penting bagi para orang tua. Tidak hanya dari sisi agama tetapi juga sosial untuk menciptakan generasi-generasi yang bertauhid dan berakhlak mulia. Dengan adanya artikel ini diharapkan dapat menekan tingginya nilai kriminalitas pada anak-anak remaja.