Mohon tunggu...
aniq nawawi
aniq nawawi Mohon Tunggu... -

Mahasisiwa Ta'lim al-atieq, tanger, maroko

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sepotong Indonesia dalam Secangkir Puisi

17 Agustus 2014   03:36 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:21 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia,

Mampukah di setiap pagi kau mencium aroma roti

Padahal di pinggiran-pinggiran pasar dan rumah ibadah

Sebagian rakyatmu sibuk menjulurkan tangan

Menunggu hilangnya angkuh dari setiap pejalan.

Indonesia,

Sanggupkah di setiap malam matamu tertututp karena kantuk

Jika di kolong-kolong jembatan dan pinggiran swalayan

Sebagian rakyatmu sibuk mencari kardus

Untuk di jadikan penutup dari dinginnya angin yang bertiup.

Indonesia,

Bisakah kau tertawa lepas

Jika moral rakyatmu telah lepas

Arah hidup mereka tak jelas

Dan para sarjana di tanahmu sibuk hilir mudik sambil memelas

Indonesia,

Garudamu hanya terpampang bisu di ruang-ruang tuan congkak

Tanah hijaumu semakin gersang oleh ludah para keparat

Samudra luasmu hanyalah papan dadu para pejabat

Dan kini Anak-anak negrimu memandang merah putih tanpa hormat

Indonesia,

Masih adakah harap?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun