Mohon tunggu...
Ani Purwani
Ani Purwani Mohon Tunggu... -

BMI HONGKONG

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Rakyat Indonesia Belum Merdeka, Terjajah Oleh Penguasa Negeri Sendiri

2 Juni 2011   13:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:56 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2 Bulan lagi kita tiba 17 agustus 2011 memperingati kemerdekaan yang ke 66, Gegap gepita “MERDEKA . . . .“ menggaung di seluruh sudut negeri, upacara- upacara bendera diadakan lebih meriah dari sebelumnya, lomba-lomba kecil, karnaval keliling kota atau kampung dipergelarkan untuk memperingati hari kemerdekaan Indonesaia tercinta kita. Sebenarnya apa arti kemerdekaan itu?

Kata “Merdeka” bagi setiap individu adalah hak asasi yang paling hakiki untuk melanjutkan hidup dan berkarya sesuai dengan keinginan bebas dari hambaan / jajahan artinya tidak terikat dengan orang lain dan tidak tergantung kepada orang lain.

Bagi sebuah negeri adalah bebas dari penjajahan yang dilakukan oleh Negara lain dan bebas menjalankan roda kepemerintahan tanpacampur tangan Negara lain.

Seperti kita ketahui dulu selama 350 tahun Belanda bercokol di tanah tercinta kita ini selama itu pula perjuangan para pejuang adalah suatu hal yang mustahil mencapai “Kemerdekaan”karena begitu kuatnya Belanda menguasai negeri kita sehingga pejuangan itu hanya berujung kematian dari para pejuang itu sendiri sebelum mampu meraih “Kemerdekaan” yang diinginkan. Belum sembuh benar luka hati karena penjajahan Belanda datanglah Jepang walau hanya 3,5 tahun menginjakan kakinya di bumi pertiwi tetapi kekejamannyamelebihi dan tiada terlampoi dengan tentaranya yang di beri nama Romusha dan kerja Rodi .Bukan hanya negeri kita saja yang di satroni hampir separo dari peta dunia pernah di jajah Jepang saat itu kekajamanya tesohor ke seluruh penjuru dunia membuat Sekutu memutuskan memberi peringatan/ultimatum menyuruhnya kembali ke tanah airnya. Namun peringtan itu samasekali tidak diindahkanya sehingga Sekutu membombardir dengan bom nuklirnya di 2 kota terpenting Jepangyaitu Nagasaki dan Herosima. Dengan sangat terpaksa tentara-tentara Jepang meninggalkan satu per satu Negara jajahanya tidak terkecuali Indonesia.Dan pada saat kesempatan tersebut keperintahan Indonesia yang kosong itu membuka peluang untuk menyatakan “Kemerdekaan” yaitu Ir, Sukarno dan Moh Hatta yang bepidato secara resmi menyatakan bahwa Indonesia sejak saat itu telah “MERDEKA” yang kemudian Ir. Sukarno di angkat menjadi Presiden yang pertama Indonesia dan Moh Hatta menjadi wakilnya.

Babak baru dalam kehidupan Indonesia bernegara lepas dari penjajahan telah di mulai.Dengan pelan namun pasti Indonesia mampu menjadi negara yang kuat di bawah pemerintahan Presidan yang ke 2 yaitu Suharto menjadi negara berkembang. Keperintahan Presiden Suharto mecetak prestasi yang gemilang menjadi Negara yang kuat dan membantu Negara lain dengan mengirimkan tentaranya ke Kamboja, menjadi ketua KTT NON BLOCK.

Pembangunan terus berlanjut rakyat sedikit makmur, sandang pangan murah. Selama pemerintahanya yang berlangsung 35 tahun gejala-gejala korupsi dan KKN akhirnya tercium juga oleh mahasiswa dan elemen masyarakat, gejolak terus berlanjut hingga akhirnya Presiden Suharto di paksa turun dari jabatanya yang di teruskan oleh Bj Habibi hingga 1 dekade roda keperintahan terus bergulir,runtuhnya masa Orde baru menjadi masa Reformasi.Telah tiba waktunya mengadakan pemiliahan umum lagi di tahun 1999 suara terbayak di peroleh partai  PKB yang diketuai oleh Abdurahman Wahid .Di masa pemerintahanya yang singkat banyak membawa perubahan dimana komunitas etnis china diperbolehkan merayakan hari raya Imlek bagai pahlawan yang sangat berjasa bagi warga Tionghwa. Masa keperintahan Gusdur hanya berumur jagung di karenakan kekurangan fisiknya yang di anggap tidak mampu lagi memimpin sebuah Negara besar ini. Namun rakyat kembali memintanya turun dan di gantikanya oleh perolehan suara nomer 2 yaitu parati PDIPyang di ketuai Megawati Sukarno Putri, putri dari Presiden 1 kita. Di masa pemerintahanya lumayan aman terkendali tidak begitu banyak masalah yang terjadi hingga 1 periode meneruskan kepemimpinan Gusdur.

Pemilihan berikutnya di menangkan oleh pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kala dari Partai Demokrat harapan baru bermekaran dimana rakyat memimpikan sosok yang berwibawa dan tegas yang kebetulan dia adalah anggota TNI yang pada dasarnya sejak masa pendidikan sudah mengenyam kedisiplinan tinggi. 1 periode keperintahanya berjalan dengan baikwalau masih banyakkekurangan berharap kedepanya bias lebih baik lagi. Perekonomian stabil di susul bidang-bidang yang lainya. Kepercayaan rakyat kepadanya semakin baertambah sehingga periode pemilihan berikutnya menang dengan suara mutlak dan terpilih kembali namun berpasangan dengan Budiono. Satu tahun berlalu kinerja SBY dan para anggota perlamanya mulai melempem banyak nilai merahnya.

Banyak timbul masalah besar yang tidak pernah di tuntaskan dengan baik sulit di cari penyeselaianya di karenakan banyak pihak yang terkait dan seolah-olah di tutup-tutupi.Bank Century, Kasus ketua KPK Antasri Ashar yang sungguh janggal. Banyak kasus korupsi yang sulit untuk di tindak secara perdata,kenyataan telah terbolak balikan kenyataan / fakta yang membela kebenaran justru masuk penjara yang bersalah tetaplah merdeka. Rasa kesatria yang di miliki wakil rakyat sudah tidak ada lagi dalam diri mereka, semua berlomba-lomba menumpuk harta untuk diri sendiri, sibuk dengan aji mumpungnya, sudahmenjabat2 tahun belum terlihat kinerjanya yang ada hanya keruwetan masalah yang tidak terselesaikan.Rakyat tidak buta, rakyat tidak dungu, rakyat pun tidak bodoh semua terpapar dengan jelas. Amburadulnyasistim pemerintahan dimana di dalangi oleh banyaknya kasus yang di rekayasa untuk menutupi kebobrokan niat para petinggi Negara.

Di tambah lagi kebanyakan anggota DPR sering menghambu-hamburkan anggaran untuk kepentingan yang tidak memihak rakyat. Rumah dinas, mobil dinas, alasan study banding guna memenuhi kebutuhan mereka untuk bertamasya keluar negeri, Krisis moral para pejabat, rasa sportif tidak ada lagi hilang menguap bersama uang rakyat yang mereka telan tanpa bias di lacak.Kebohongan-kebohongan menyeruak tanpa batas menuai kritikan karena tidak sesuai kenyataan dia anggapnya angin lalu belaka, berbuat kesalahan namun tetap tebal muka masih ngotot menjabat salah satu contoh ketua PSSI Nurdin Walid benar-benar bebal tidak mau meletakkan jabatanya. Persepakbolaan Indonesia menyerap sebagian besar anggaran keuangan Negara namun tidak disertai prestasi yang gemilang.

Masih banyak hal lain yang lain yang kurang terpujidi lakukan para wakil rakyat terutama ketua DPR kita Marzuki Alie mengatakan para TKI hanya memperburuk citra bangsa tanpa di lihata dari sisi mana timbul gelombang beramai-ramai ke luarnegeri karena apa dan untuk apa semua di pandang sebelah mata tanpa pikir panjang merendahkan kaum TKI. Banyak kasus yang menimpa para pahlawan Devisa namun pihak pemerintah selalu menutup-nutupi bahkan seolah enggan menanganinya saling melempar masalah , setelah permasalahan berat mancuat seperti kasus Sumiati dan TKIyang menggelandang di bawah jemabatan Kandara Arab bermunculan di fia internet yang kemudian para pejabat menuai banyak kritikan barulah mereka tergerak hati mengambil tindakan. Belum lagi kasus-kasus lainya yang sebenranya adalah masalah lawas seperti ancaman hukuman mati di beberapa Negara lainya yang menimpa para TKI dan pihak pemerintah belum maksimal dalam menangani dan memberikan bantuan. Pemicu utama menjadi TKI adalah lapangan kerja yang minin dan di dorong pula oleh pemerintah yang pada dasarnya lebih senang rakyatnya menjadi TKI karena pendapatan Negara terbesar adalah perolehan Devisa dari para TKI. Kadang sebgian besar TKI merasa di eksploitasi di jadikan komoditas ekspor oleh Negara tanpa di bekali perlindungan-perlindungan yang memadai.

Bahkan terakhir ini lagi-lagi Marzuki Alie merendahkan rakyat kecil dengan manyatakan bahwa rakyat kecil tidak layak bicara gedung DPR baru hanya elit yang mengerti, itu peryantaan yang sangat melukai hati kami, tidaklah pantas di ungkapkan oleh seorang ketua DPR wakil rakyat mengatakan hal itu. Walaupun kebanyakan elemen masyarakat menolak pembangunan gedung baru DPR yang di rancang akan menghabisakan anggaran Negara sebesar Rp 1,1-1,3 Triliun, di perkirakan biaya peruangan mencapai Rp 800 juta belum termasuk aksesoris, waaaaaa dengan biaya sebesar ini bisa dibikin sawah 20 ribu hektar sawah dan mampu menghidupi banyak orang. Masih sebagian besar penduduk Indonesia di bawah garis kemiskinan sepertinya lebih pantas mereka para anggota DPR menikirkan pengentasan kemiskinan dari pada mengambur-hamburkan uang Negara yang lebih mengherankan lagi mengatas namakan belajar mengatasi kemiskinan bukanya mengunjungi daerah-daerah miskin kita malah lawatan ke China, benar-benar aneh tapi nyata.

Kecongkakan para wakil rakyat semakin mendera, semakin melambungkan kesombonganya menggunakan aji mumpung selagi menjabat untuk menjajah rakyatdan selamat setelah turun dari jabatanya, dimana jauh-jauh hari sebelum masa kepemimpinan dan jabatanya berakhir menyiapkan Revisi UU guna melindungi diri dari jeratan hukum jika di kemudian hari di curigai kekayaanya adalah hasil dari korupsi.Sudah lama sebenarnya kita sebagai rakyat kecil merasa “KEMERDEKAAN” hanya milik golongan tertentu, meraka bebas, berbuat apa saja sesuka, sekehendak hati sesuai keinginan pribadi dan golongan,rakyat kecil samasekali tidak merasakanya makna “KEMERDEKAAN” yang sesungguhnya kesulitan-kesulitan dalam menjalani hidup di picu dari factor utamanya adalah kesulitan lapangan kerja yang layak untuk mencukupi kebutuhan, sedangkan kita tahu Indonesia adalah Negara yang sangat kaya akan potensi-potensi alam tapi mengapa semua menjadi serba sulit kalah dari Negara lainya yang lebih gersang.

Masa penjajahan datang kembali, kini bukan bangsa asing yang menjajah ibu pertiwi melainkan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab mengatas namakan wakil rakyat yang lebih memilukan lagi puncak kepemerintah itu sendiri mengalami pembusukan dari dalam keperintahan yang imbasnya Presiden sibuk memikirkan bagaimana menyelamatkan partai dan kedudukanya.

Rakyat benar-benar terlantar. Dengan tertatih berjuang sendiri mempertahankan hidup di tengah Negara yang sedang mengalami carut marut ketidak pastian, kebohongan, korup yang akut. Negara yang sakit, rakyat tersakiti. Penjajah datang lagi.

Masih banyak rakyat hidup di kolom jembatan pejabatnya sibuk membuat istana, inikah arti “KEMERDEKAAN” arti yang sesungguhnya bagi rakyat ?

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun