Mohon tunggu...
Ani Nuraeni
Ani Nuraeni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mencari keseimbangan dalam hidup, belajar dari kegagalan, dan merayakan setiap pencapaian kecil.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Kreativitas Tampa Batas : Mengatasi Hambatan Kreativitas Perspektif Gen Z dan Milenial

31 Desember 2024   10:27 Diperbarui: 31 Desember 2024   10:32 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG


Milenial mungkin memiliki akses yang lebih besar ke sumber daya (seperti keuangan dan pengalaman profesional) dibandingkan dengan Gen Z. Namun, mereka masih sering menghadapi keterbatasan waktu dan fokus pada kehidupan keluarga atau pekerjaan mereka yang sudah lebih stabil.


4. Rasa Tidak Cukup Baik dan Keraguan Diri


Gen Z sering merasa tertekan oleh standar tinggi yang mereka lihat di media sosial dan sering meragukan kemampuan mereka untuk bersaing atau untuk menciptakan sesuatu yang luar biasa. Mereka merasa sangat sadar akan perbandingan sosial dan lebih rentan terhadap rasa tidak cukup baik dalam kreativitas mereka.


Milenial cenderung lebih mapan dalam karier dan kehidupan pribadi mereka, tetapi mereka tetap menghadapi keraguan diri, terutama saat berhadapan dengan tantangan atau perubahan besar. Rasa tidak cukup baik dapat muncul ketika mereka merasa tidak berhasil mencapai tujuan profesional atau pribadi dalam waktu yang mereka harapkan.

Mengatasi Hambatan Kreativitas


1. Menggunakan Media Sosial untuk Eksplorasi, Bukan Pembandingan


Gen Z cenderung lebih peka terhadap dampak negatif media sosial dan sering mengambil langkah untuk mengurangi dampak tersebut, seperti dengan menggunakan aplikasi untuk menangguhkan notifikasi atau memanfaatkan “digital detox.” Mereka juga lebih memilih untuk mengikuti akun yang menginspirasi kreativitas yang otentik dan berbicara tentang masalah kesehatan mental, serta lebih sering membagikan proses kreatif mereka daripada hanya fokus pada hasil akhir.


Milenial cenderung lebih matang dalam mengelola tekanan dari media sosial, berfokus pada keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional. Mereka lebih sering menggunakan media sosial untuk tujuan profesional, seperti membangun jaringan atau berbagi pengetahuan. Mereka juga lebih sadar untuk membatasi waktu di media sosial, sering kali mengalihkan fokus mereka pada proyek kreatif atau aktivitas yang memberi mereka kepuasan batin.

2. Mengutamakan Kesehatan Mental dan Keseimbangan


Untuk mengatasi kecemasan dan stres, Gen Z sangat mengandalkan teknologi dan platform untuk mencari dukungan mental, seperti aplikasi meditasi (misalnya Calm, Headspace), serta mengikuti akun yang berbicara tentang pentingnya kesejahteraan mental. Banyak dari mereka juga aktif mencari komunitas daring yang mendukung pengembangan diri dan berbagi pengalaman untuk menciptakan ruang aman bagi kreativitas.


Milenial sering mencari cara untuk mengelola stres dengan cara yang lebih praktis, seperti mengatur jadwal, mengelola waktu secara efisien, atau berfokus pada keseimbangan kerja-hidup. Mereka juga sering terlibat dalam kegiatan seperti olahraga, perjalanan, atau aktivitas seni yang bisa meredakan stres dan memberikan ruang bagi kreativitas untuk berkembang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun