Mohon tunggu...
Anindya Bakrie Stories
Anindya Bakrie Stories Mohon Tunggu... profesional -

Kumpulan tulisan mengenai Anindya Bakrie.\r\n\r\nBlog Resmi: www.aninbakrie.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Saatnya Produk IT Nasional Jadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri

12 November 2014   17:00 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:59 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_810" align="alignnone" width="300" caption="Sumber: AninBakrie.com"][/caption] Senin 19 April 2010, Anindya Bakrie diundang dan memberikan pidato pada pertemuan Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (Apkomindo Summit) 2010 di Hotel Shangri La, Jakarta. Anin datang mewakili Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Indonesia. Kebetulan saat itu Anin menjabat sebagai Wakil Ketua Umum bidang Telekomunikasi, Teknologi Informasi, dan Media. Kedatangan Anindya Bakrie di acara Apkomindo bukan yang pertama. Anin sering berinteraksi dan menghadiri pertemuan hingga pameran yang diselenggarakan Apkomindo. Kesan Beliau, setiap mereka mengadakan acara, selalu ramai dan menarik perhatian masyarakat. Hal ini membuatnya optimistis. Saat ini Information and Communication Technology (ICT) sudah menjadi kebutuhan. Bahkan para pengamat ICT dunia mengatakan Indonesia sudah waktunya masuk ke jajaran negara maju di bidang information technology (IT). Selama ini negara yang memiliki kemajuan pesat dalam bidang IT adalah negara-negara BRIC atau Brasil, Rusia, India, dan China. Indonesia bisa menjadi “I” yang lain dalam kelompok negara-negara ini. Optimisme dan harapan pada Indonesia bukanlah omong kosong tak berdasar. Lima tahun belakangan ini perekonomian Indonesia membanggakan. Bahkan tahun 2008 lalu, saat dunia, terutama negara-negara Barat mengalami krisis hebat, perekonomian kita justru membaik.

Nah, Apkomindo bisa mengambil banyak peran dalam memajukan perekonomian. Tentu bukan hanya dengan menjual perangkat komputer semata, namun dengan meningkatkan masyarakat Indonesia menjadi masyarakat maju berbasis IT. IT sangat penting bagi kemajuan dunia. IT bisa jadi sarana untuk membantu memecahkan berbagai masalah yang ada, baik masalah ekonomi, perubahan iklim, energi dan lainnya. Jika kita lihat pertemuan-pertemuan internasional, mereka selalu menekankan IT atau ICT ini sebagai alat yang sangat penting untuk kemajuan dunia secara umum. Sementara di Indonesia saat ini penetrasi internet masih kecil. Di Amerika dan Australia penetrasi internet sekitar 70%. Sedangkan negara tetangga kita Malaysia dan China, sudah di atas 50%. Indonesia masih di bawah 10%. Di sinilah Apkomindo bisa berperan banyak. Bagi para pengusaha berbasis IT, angka rendah tersebut justru bisa menjadi peluang untuk terus digarap. Artinya masih banyak lahan yang bisa kita kerjakan, pasar masih terbuka luas. Apkomindo harus memastikan kita bisa jadi pemain industri IT yang diperhitungkan di negeri sendiri. Apkomindo harus mempersiapkan diri menjadi garda terdepan di bidang IT. Penduduk Indonesia yang sekitar 230juta jiwa harus dimanfaatkan dengan baik dan menjadi pasar potensial. Apalagi secara demografi penduduk Indonesia sebagaian besar adalah anak muda di bawah 30 tahun. Anindya Bakrie setuju dengan Ketua Umum Apkomindo Suhanda Wijaya yang mengusulkan agar transaksi perangkat IT di Indonesia menggunakan mata uang tunggal yaitu rupiah. Selain itu perlu juga pelabelan dengan menggunakan bahasa Indonesia atas produk IT. Penggunaan mata uang tunggal ini penting supaya tidak terlalu terpengaruh oleh kurs, dibandingkan jika menggunakan mata uang asing seperti dolar. Suhanda mencontohkan, jika seseorang ingin membeli PC dengan harga USD200, kurs saat itu Rp.9.000. Tapi, ketika dia akan membeli, tiba-tiba kurs naik menjadi Rp.10.000. Calon pembeli lalu mengurungkan niatnya untuk membeli. Hal ini tentu merugikan.
jumpa pers bersama Apkomindo
jumpa pers bersama Apkomindo

Sumber: AninbBakrie.com

Usulan tersebut juga telah direspon baik oleh Kementerian Perdagangan. Wakil Menteri Perdagangan saat itu, Mahendra Siregar atas nama pemerintah mendukung baik transaksi dengan mata uang rupiah. Produsen PC besar yakni Acer bahkan sudah lama menggunakan rupiah. Sebab, hal itu ternyata juga mengurangi resiko saat nilai dolar jatuh. Selain itu, pemerintah berjanji akan terus mendukung Apkomindo dan siap memberikan regulasi yang baik. Maka hanya satu hal yang perlu dilakukan oleh industri IT: mempersiapkan diri. Sudah waktunya kita mempersiapkan diri menghadapi revolusi ICT yang akan terjadi dalam kurun 10 tahun ini. Kita harus bersiap tidak hanya dalam hal konektivitas tapi juga perangkatnya. Perkembangan pemakaian PC di Indonesia juga mulai pesat. Data Apkomindo menunjukkan tahun 2009 lalu angka penjualan PC mencapai 2,8 juta unit. Untuk tahun 2010 ini Apkomindo menargetkan naik sampai angka 3,6 juta. Pemerintah segera akan memberlakukan standar yang baik untuk perangkat IT. Dengan demikian produk lokal diharapkan tidak kalah mutunya dibanding produk luar negeri. Kalau sudah begitu, maka produk lokal akan diminati, apalagi harganya akan lebih murah karena dekat dengan pasar. Beberapa perusahaan IT besar dunia juga mempertimbangkan relokasi perusahaan perakitannya di Indonesia. Relokasi ini tujuannya mendekatkan diri dengan pasar dan Indonesia memang pasar yang menjanjikan. Jika relokasi ini benar terjadi, perekonomian nasional akan diuntungkan. Banyak tenaga kerja yang akan terserap. Tujuan Apkomindo dan kita bersama adalah membuat produk nasional menguasai pasar nasional. Produk IT nasional menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Untuk mencapai itu,  produksi harus benar-benar baik. Dengan produk yang baik, maka akan diterima publik dan dapat menguasai pasar. Apkomindo sebagai wadah pengusaha IT harus mampu merealisasikan itu. Sudah waktunya Indonesia tidak hanya jadi negara berswasembada di dalam negeri, tapi juga bisa lebih aktif dalam percaturan ekonomi dunia. ---

Kunjungi blog resmi Anindya Bakrie:www.aninbakrie.com

Like Fans Page Facebook resmi Anindya Bakrie:https://www.facebook.com/bakrie.anindya

Follow twitter resmi Anindya Bakrie:https://twitter.com/anindyabakrie

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun