Pada tahap ini, kami memproses semua daftar pre-order untuk segera di eksekusi agar barang cepat sampai ke tangan customer. Penjualan setelah exhibition usai bertambah sebanyak dua buah produk, dengan total keseluruhan produk terjual adalah 12 produk. Hal yang kami lakukan, adalah follow up vendor untuk membuat beberapa produk lagi sesuai dengan produk di yang tidak tersedia stoknya.
Pembelajaran:
Hal yang paling krusial menurut saya adalah dimana kelompok kami tidak menggunakan patung atau manekin untuk menampilkan produk pada saat exhibition di Perpusat. Hal tersebut disebabkan karena pada saat exhibition ini kami memiliki tiga warna, maka kami berniat untuk menampilkan ketiga warna tersebut kepada pengunjung perpustakaan.Â
Namun, ternyata, menurut saya pribadi, alangkah lebih baiknya jika menggunakan manekin agar fungsi dari produk dapat terlihat jelas karena ditampilkan dengan menggunakan patung. Kesalahan tersebut kami beri solusi dengan pemutaran video tutorial pen ggunaan produk (dari mulai pengenaan jaket, peniupan bantal leher, penggunaan masker, hingga penutup mata) dengan menggunakan laptop.
NB: Pada saat exhibition pertama, kelompok kami menggunakan manekin namun pada saat itu kami hanya menampilkan prototype dengan jumlah satu barang saja.
Promosi produk yang sempat berhenti karena adanya jadwal Ujian Akhir Semester selepas pelaksanaan exhibition. Akan kami kendalikan lagi seperti awal untuk menjual produk yang masih tersisa ataupun hingga menambah orderan lagi.
Target dan realisasi penjualan:
Target penjualan sebesar 24 pcs, realisasi 10pcs pada saat exhibition dan 2pcs setelah exhibition (termasuk barang ready stock dan pre-order)
FUTURE DEVELOPMENT
PENDAHULUAN
Menurut Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, industri kreatif adalah industri yang berasal dari pemanfaatan ketrampilan, kreativitas, dan bakat individu dalam menciptakan kesejahteraan dan lapangan kerja. Industri kreatif di Indonesia mencakup 14 subsektor yaitu kerajinan, fashion, film, arsitektur, dll. Keempat belas subsektor industri kreatif tersebut kemudian oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ditambah dengan kuliner sebagai usaha kreatif yang akan terus dikembangkan.