Mohon tunggu...
Anin Lihi
Anin Lihi Mohon Tunggu... Dosen - Pecinta Ilmu

Membaca dan menulis adalah bagian dari hobi yang seharusnya dimiliki oleh setiap orang, bagi saya keduanya termasuk aktifitas yang sangat menyenangkan. Sebagai seorang pengajar dan pendakwah tentu lebih berpikir kalau menulis, tulisannya tidak boleh hanya bermanfaat bagi kemaslahatan hidup di dunia, melainkan lebih jauh dari itu bisa bermanfaat untuk akhirat. sebab, manusia akan menjalani dua aktifitas kehidupan, yakni kehidupan dunia dan akhirat. maka topik yang paling utama bagi saya adalah agama dan sosial budaya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Memaknai Hari Pendidikan sebagai Perwujudan Kewajiban Belajar

2 Mei 2023   11:57 Diperbarui: 2 Mei 2023   12:40 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan bagi bangsa adalah sarana utama kecerdasan anak bangsa. Pendidikan juga salah satu instrumen tumbuhnya peradaban. Peradaban terbaik Indonesia, bergantung pada perhatian masyarakat terhadap pendidikan.

Melihat semangat masyarakat merayakan hari pendidikan perlu diacungi jempol. Seluruh sekolah memeriahkan hari pendidikan dengan makan bersama, bahkan para masyarakat menyambutnya dengan gembira dengan menyebarkan pamplet, brosur, dan twit di media-media sosial. FB, WA, Twitter, IG, dan lain sebagainya.

Tentu Hari Pendidikan bukan hanya hari ini saja. Bukan sebagai hari yang sekedar diperingati sehari saja. Melainkan semangat hari pendidikan harus diwujudkan dengan belajar setiap detik, menit, dan hari-hari lainnya dengan istiqomah. 

Hari Pendidikan tidak boleh terkesan sebagai hari raya tanpa nilai. Hari Pendidikan harus menjadi spirit semangat berjuang untuk menghilangkan kemalasan belajar. Merayakan hari pendidikan berarti ikut menyadari bahwa belajar merupakan kewajiban yang tidak boleh disepelehkan.
Sehingga, para pelajar sekolah, mahasiswa di perguruan tinggi dan seluruh masyarakat harus merasa bahagia. Kita lihat, pada hari pendidikan  para guru dan siswa saling memberikan bunga. Bunga menunjukkan simbol keindahan dan kebahagiaan. Artinya, para pelajar harus merasa senang saat belajar dan guru senang memberikan pelajaran. Keduanya sama-sama senang dan bahagia. Sebagaimana senang ketika memberi dan menerima bunga.

Rasa senang dan bahagia di hari pendidikan  harus senantiasa diwujudkan ketika belajar dengan menanamkan rasa dalam hati bahwa belajar adalah kewajiban. Selaku umat Islam, kewajiban belajar adalah perintah yang langsung diberikan oleh Allah. Kewajiban  ini selain ditandai dengan kalimat yang diucapkan oleh utusan-Nya, Rasulullah bersabda, "Menuntut Ilmu adalah wajib bagi setiap muslim", juga Allah sendiri bersumpah "Demi Pena dan apa yang ditulisnya". Pena adalah alat untuk menulis dan hasilnya menempel di buku dan kertas menjadi kitab-kitab. Buku-buku itulah yang digunakan untuk mengajar dan belajar di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi.

Buku-buku dan Kitab kitab itu, hari ini menjadi bukti sejarah peradaban pendidikan  dunia bagi perkembangan Pemikiran Islam dan Kejayaan Islam yang tersimpan di perpustakaan-perpustakaan. Bahkan, telah diketahui bahwa Universitas tertua dunia ada pada peradaban Islam, Universitas Cordofa di Spanyol, Universitas al-Azhar di Mesir, Universitas Nizamiyah di Bagdad/Irak,  dan Universitas Kairwan di Maroko. Lahir tokoh-tokoh hebat yang kita sudah kenal seperti Ibnu Sina, Al-Farabi, Al-Kindi, al-Ghazali, al-Khwarizmi, al-Jabar, dan masih banyak tokoh-tokoh hebat lainnya yang sangat banyak. 

Dan yang paling penting hari ini sedang di peringati, Indonesia banyak tokoh-tokoh hebat lahir karena rajin belajar. Prof Hamka, Zakiya Darajat, KH. Hasyim Asy'ari, KH. Ahmad Dahlan, dan yang telah dicetuskan sebagai Tokoh Pendidikan adalah KI Hajar Dewantara. 

Harusnya tokoh-tokoh ini menjadi motivasi bagi anak bangsa. Untuk selalu bersemangat dan menjaga nilai-nilai kesucian pendidikan. Dengan melahirkan anak bangsa yang berakhlak mulia, berwawasan luas, dan berkreatifitas. Tapi, miris dengan sebagian generasi bangsa, diberita-berita tersebar informasi ada siswi di sekolah-sekolah  hamil di luar nikah dengan pasangan teman-teman kelasnya, siswa yang menganiaya gurunya, dan terjadinya pelecehan seksual di sekolah dan perguruan tinggi. Berbagai kejahatan  di lingkup sekolah dan perguruan tinggi harusnya tidak ada.

Jangan sekolah dan perguruan tinggi terkesan ada kejahatan, sebaliknya sekolah dan perguruan tinggi harus menjadi taman. Nyaman, sejuk, dan senang dikunjungi. Sekolah dan perguruan tinggi mesti dan senantiasa dirawat, dijaga, dikembangkan. Sehingga seakan menjadi rumah bagi siswa atau mahasiswa. Guru dan Dosen seakan menjadi ayah bagi anak-anaknya, adil tanpa membeda-bedakan. Guru dan dosen dalam hati senantiasa ditumbuhkan keikhlasan saat mengajar. Supaya guru dan dosen tidak terkesan seperti musuh. Sebaliknya seakan ia teman sejati yang saling menghormati. 

Semoga Hari Pendidikan menjadi momentum perubahan sikap dan semangat berpendidikan bagi generasi bangsa kita.  Dan membuka kesadaran orang tua untuk memotivasi anaknya mencintai pendidikan.

Selamat Hari Pendidikan Nasional

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun