Mohon tunggu...
Aning
Aning Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Munir Mustaghfirin atau yang lebih akrab disapa ANING, mahasiswa IAI At-Taqwa Bondowoso prodi ekonomi syariah, disamping itu saya memiliki hoby menulis entah itu puisi, cerpen, esai, ataupun opini. Karna bagi saya menulis sama dengan memberikan rumah pemikiran-pemikiran kita. Melalui karya tulis saya ingin abadi dalam kata.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menjadi ibu tak butuh ijazah bukan berarti tak butuh pendidikan

11 Januari 2025   20:33 Diperbarui: 11 Januari 2025   20:33 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

dalam hukum islam, hubungan antara laki-laki dan perempuan akan menjadi sah, apabila sudah melewati ijab qobul. pertunangan pada hakekatnya hanyalah hubungan ikatan anatara laki-laki dan perempuan yang bersifat sementara. lantaran tujuan pertunangan adalah memberi kesempatan kedua belah pihak untuk saling lebih mengenal sehingga ketika kelak mereka menikah dengan penuh kesadaran. dan pertunangan bisa diputuskan apabila tidak ada kecocokan antara kedua belah pihak.  

Hubungan tunangan Bukan perihal boleh tidaknya dalam islam, melainkan perihal kesiapan seseorang untuk menjalaniya

Baru-baru ini kita dihebohkan kasus ratusan remaja diponorogo hamil diluar nikah, tentunya hal tersebut diakibatkan oleh longgarnya kontrol orang tua terhadap pergaulan anak, serta pola pikir meraka yang belum matang, akan mengerti makna status hubungan rumah tangga. Memang scara fisik mereka sudah siap akan tetapi scara mental mereka belum bisa dikatakan siap. Mereka belum seutuhnya paham akan kata bertanggung jawab.

 Alangkah mirisnya apabila anak kita hamil ataupun mengahamili sebelum status pernikahan, tentunya hal tersebut akan berpengaruh kepada terhadap masa depan anak. Terputusnya pendidikan,yang memiliki dampak kepada gerasi setelahnya.

 sebagai mana disampaikan oleh nanang martono seorang sosiolog bahwa tahap perubahan sosial dimulai dari perubahan personal, tak jauh berbeda dari konsep maarratibul amal, yang pertama kali dibentuk adalah reformasi diri lalu membangun kebaikan dikeluarga, bangsa, hinga peradaban.  

mulailah menyadari hal-hal

 kecil dalam hidup.

By:Munir Mustaghfirin(aning)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun