" nganuh apa skola tenggih, jek tak kerah sogi" ngapain sekolah tinggi, toh tidak menjamin kaya"
" kok tak skola mak bisa sogi" saya tidak sekolah, kok bisa kaya
Mungkin begitulah yang sering diucapkan orang kepada seseorang yang berkeinginan berpendidikan tingi. Penilayan tersebut tentu saja tidak salah, akan tetapi kita juga tidak bisa membenarkan, mengingat betapa pentingnya pendidikan. Di-indonesia sendiri masih banyak yang menilai pendidikan sebagai jalan untuk bekerja. Menilik status sosial dari kekayaan.
Lantas apakah makna pendidikan sendiri?
Apa pentingnya pendidikan?
Pendidikan merupakan hal penting dalam sebuah kehidupan, karena didalamnya tercakup nilai-nilai budaya, agama, budi pekerti, dll. Yang merupupakan aspek yang harus ada dalam diri manusia. Makna pendidikan sendiri merupakan proses yang dilakukan secara sadar dan terencana dengan tujuan pengubahan sikap dan perilaku individu seseorang atupun kelompok melalui upaya pengajaran dan latihan yang tersusun secara terstuktur. [1] Serta lebih dalam lagi maknanya pada cakupannya, yakni belajar.
Dalam wacana islam lahirnya pendidikan bersamaan dengan diturunkannya nabi adam ke muka bumi, karena secara filosofik merupakan tujuan pendidikan kehidupan agar menjadi ibroh pada generasi setelahnya. Kata nizar,Pendidikan tidak akan memiliki arti jika manusia tidak ada didalamnya. Karena manusia merupakan pelaku utama dalam pendidikan (subjek sekaligus objek). Jadi kunci manusia adalah pendidikan.
Tentu saja dari pengertian diatas tidak dapat kita tarik kesimpulan bahwa pendidikan dapat menentukan nasib ataupun ekonomi seseorang akan tetapi dapat kita simpulkan bahwa pendidikan merupakan salah satu sarana, upaya dan usaha yang dilakukan seseorang menaikkan harta, martabat seseorang.
Menyinggung sedikit tentang pentingnya pendidikan bagi peremuan. !!
Dalam konsep sebuah kehidupan perempuan memiliki peranan penting, mengingat perempua ditakdir menjadi ibu, dan merupakan hal yang lumrah apabila perempuan menjadi pengurus rumah tangga (ibu rumah tangga). Tugas ibu rumah tangga salah satunya adalah melayani. Maka tidak salah tentang presepsi orang mengenai perempuan
" buat apa sekolah tingi-tingi, tidak perlu ijazah untuk menjadi seorang ibu"