Dalam dunia perbankan banyak sekali risiko yang harus dihadapi oleh para manajer bank. maka dari itu sangat penting mengerti manajemen risiko untuk mencegah terjadinya kasus kecurangan dalam perbankan. Â dalam menghadapi risiko atau risk response salah satu langkah yang dapat diambil adalah dengan menjalin hubungan yang baik dengan sumber daya manusia dalam budaya risiko.
Budaya risiko dalam dunia perbankan sangatlah penting karena budaya resiko merupakan implementasi dan juga presepri dari sistem manajemen risiko yang juga termasuk tugas atau kegiatan sehari-hari. budaya risiko sangat erat kaitannya dengan proses komitmen dalam menjalankan manajemen suatu perusahaan secara dinamis. untuk membangun budaya risiko di perusahaan diperlukan adanya bebrapa langkah yang harus di kordinasikan dengan audit internal yang mencakup 5 tahapan.
yuk simak 5 tahapan menciptakan budaya risiko di perusahaan :
1. komitmen tone of the top yang diciptakan pimpinan perusahaan
dalam membangun budaya risiko diperlukan adanya implementasi bersama para pihak pemimpin. dalam menciptakan komitmen tone of the top ini pimpinan yang yang ambil andil untuk mendorong dalam memulai budaya risiko di perusahaan. setelah itu pimpinan level menengan seperti para manajer yang melanjutkan peran penting dengan cara melakukan komunikai, mempengaruhi dan memberikan contoh kepada para staff atau karyawan perusahaan dalam melakukan implementasi atau perwujudan budaya risiko.
2. pemberian edukasi budaya risiko kepada para stakeholder
Pemberian edukasi kepada para stakeholder ini juga salah satu faktor penting untuk membangun budaya risiko di perusahaan, penting untuk stakeholder mengetahui manajemen risiko, melakukan training dan juga workshop untuk para manajer di berbagai level yang ada di perusahaan. hal ini dilakukan agar para stakeholder dapat menerapkan budaya risiko dengan standar yang sama dengan perusahaan
3. sharing session mengenai manajemen risiko
sangat penting bagi seluruh insan yang ada diperusahaan untuk mengetahui knowledge manajemen resiko, maka dengan di adakannya sharing session secara rutin maka setiap karyawan atau pegawai di berbagai lever perusahaan dapat saling berbagi ilmu pengetahuan dan juga pengalaman terkait dengan budaya risiko dan manajemen risiko
4. lakukan dengan konsisten
penerapan manajemen risiko dan budaya risiko di setiap perusahaan seharusnya sudah menajadi kebiasaan yang bersifat konsisten dalam waktu yang lama, maka setiap  budaya risiko yang sudah tercipta di dalam perusahaan diharapkan dapat diterapkan setiap harinya oleh para karyawan atau pegawai perusahaan agar budaya risiko tersebut tidak hilang
5. melakukan dokumentasi atas budaya risiko yang telah di terapkan
setiap perusahaan memiliki standar masing masing dalam penerapan budaya risiko, maka apabila suatu perusahaan ingin standar tersebut tercapai dibutuhkan adanya dokumentasi, sosialisasi dan juga implementasi dalam keseharian teruatam pada saat pengambilan keputusan. hal ini ditujukan agar setiap insan yang ada di perusahaan jelas dengan prosedur penerapan manajemen risiko.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H