Mohon tunggu...
Nabila Defriska
Nabila Defriska Mohon Tunggu... Akuntan - mahasiswa

manajemen resiko

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Budaya Risiko Dunia Perbankan

20 Juni 2021   20:37 Diperbarui: 20 Juni 2021   21:04 796
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam dunia perbankan banyak sekali risiko yang harus dihadapi oleh para manajer bank. maka dari itu sangat penting mengerti manajemen risiko untuk mencegah terjadinya kasus kecurangan dalam perbankan.  dalam menghadapi risiko atau risk response salah satu langkah yang dapat diambil adalah dengan menjalin hubungan yang baik dengan sumber daya manusia dalam budaya risiko.

Budaya risiko dalam dunia perbankan sangatlah penting karena budaya resiko merupakan implementasi dan juga presepri dari sistem manajemen risiko yang juga termasuk tugas atau kegiatan sehari-hari. budaya risiko sangat erat kaitannya dengan proses komitmen dalam menjalankan manajemen suatu perusahaan secara dinamis. untuk membangun budaya risiko di perusahaan diperlukan adanya bebrapa langkah yang harus di kordinasikan dengan audit internal yang mencakup 5 tahapan.

yuk simak 5 tahapan menciptakan budaya risiko di perusahaan :

1. komitmen tone of the top yang diciptakan pimpinan perusahaan

dalam membangun budaya risiko diperlukan adanya implementasi bersama para pihak pemimpin. dalam menciptakan komitmen tone of the top ini pimpinan yang yang ambil andil untuk mendorong dalam memulai budaya risiko di perusahaan. setelah itu pimpinan level menengan seperti para manajer yang melanjutkan peran penting dengan cara melakukan komunikai, mempengaruhi dan memberikan contoh kepada para staff atau karyawan perusahaan dalam melakukan implementasi atau perwujudan budaya risiko.

2. pemberian edukasi budaya risiko kepada para stakeholder

Pemberian edukasi kepada para stakeholder ini juga salah satu faktor penting untuk membangun budaya risiko di perusahaan, penting untuk stakeholder mengetahui manajemen risiko, melakukan training dan juga workshop untuk para manajer di berbagai level yang ada di perusahaan. hal ini dilakukan agar para stakeholder dapat menerapkan budaya risiko dengan standar yang sama dengan perusahaan

3. sharing session mengenai manajemen risiko

sangat penting bagi seluruh insan yang ada diperusahaan untuk mengetahui knowledge manajemen resiko, maka dengan di adakannya sharing session secara rutin maka setiap karyawan atau pegawai di berbagai lever perusahaan dapat saling berbagi ilmu pengetahuan dan juga pengalaman terkait dengan budaya risiko dan manajemen risiko

4. lakukan dengan konsisten

penerapan manajemen risiko dan budaya risiko di setiap perusahaan seharusnya sudah menajadi kebiasaan yang bersifat konsisten dalam waktu yang lama, maka setiap  budaya risiko yang sudah tercipta di dalam perusahaan diharapkan dapat diterapkan setiap harinya oleh para karyawan atau pegawai perusahaan agar budaya risiko tersebut tidak hilang

5. melakukan dokumentasi atas budaya risiko yang telah di terapkan

setiap perusahaan memiliki standar masing masing dalam penerapan budaya risiko, maka apabila suatu perusahaan ingin standar tersebut tercapai dibutuhkan adanya dokumentasi, sosialisasi dan juga implementasi dalam keseharian teruatam pada saat pengambilan keputusan. hal ini ditujukan agar setiap insan yang ada di perusahaan jelas dengan prosedur penerapan manajemen risiko.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun