MENINGKATKAN SOLIDARITAS
 DENGAN KEGIATAN SOSIAL MASYARAKAT BAGI - BAGI TAKJIL
Departemen Teknik Sipil, Teknik Sipil, Universitas Negeri Malang
Jalan Semarang No. 5 Malang 65145 Jawa Timur -- Indonesia
Telp. 0341-565307
ABSTRAK
Kegiatan sosial di masyarakat merupakan salah satu bentuk aksi nyata yang dapat dilakukan untuk membantu sesama, terutama dalam situasi sulit seperti bulan Ramadan. Pembagian takjil di masjid menjadi sebuah tradisi sosial yang sudah lama dilakukan oleh masyarakat Muslim di Indonesia. Kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat bagi masyarakat yang membutuhkan, tetapi juga memiliki dampak positif dalam memperkuat ikatan sosial antar anggota masyarakat. Pembagian takjil di Masjid Pondok Pesantren Al-Hikam Malang merupakan kegiatan sosial yang melibatkan berbagai pihak, seperti jemaah masjid, pengurus masjid, serta para dermawan yang menyumbangkan takjil. Kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat bagi orang-orang yang sedang berpuasa, tetapi juga memberikan kesempatan bagi para dermawan untuk beramal. Selain itu, pembagian takjil di Masjid Al-Hikam Malang juga dapat mempererat hubungan antar anggota masyarakat Muslim, sehingga mendorong terciptanya rasa kebersamaan dan solidaritas. Namun, dalam melaksanakan kegiatan pembagian takjil di masjid, perlu diperhatikan juga faktor keamanan dan kesehatan. Sebab, jika tidak diatur dengan baik, kegiatan ini dapat memicu kerumunan yang berpotensi menimbulkan kerumitan. Oleh karena itu, para pengurus masjid dan jemaah perlu mengatur sistem pembagian takjil yang aman dan terkontrol, serta mengikuti protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Dalam konteks kegiatan sosial, pembagian takjil di masjid menjadi salah satu bentuk aksi nyata yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk membantu sesama, terutama dalam situasi sulit seperti bulan Ramadan. Kegiatan ini dapat dijadikan sebagai model bagi kegiatan sosial lainnya yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup dan memperkuat ikatan sosial antar anggota masyarakat.
Â
Kata kunci: kegiatan sosial, masyarakat, takjil, masjid, Ramadan.
Â
- PENDAHULUAN
Pembagian takjil di masjid menjadi sebuah tradisi sosial yang telah dilakukan oleh masyarakat Muslim di Indonesia sejak lama. Kegiatan ini dilakukan pada bulan Ramadan dengan tujuan untuk membantu masyarakat yang sedang berpuasa dalam mengakhiri ibadah puasa mereka pada waktu berbuka. Takjil yang dibagikan biasanya berupa makanan atau minuman yang memiliki nilai gizi tinggi, seperti kurma, kolak, es buah, atau air zam-zam.
Kegiatan sosial ini merupakan aksi nyata yang dapat dilakukan oleh individu atau kelompok dalam rangka memberikan kontribusi kepada masyarakat sekitar. Kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat bagi orang-orang yang sedang berpuasa, tetapi juga memberikan kesempatan bagi para dermawan untuk beramal. Selain itu, pembagian takjil di masjid juga dapat mempererat hubungan antar anggota masyarakat Muslim, sehingga mendorong terciptanya rasa kebersamaan dan solidaritas.
Selain memberikan manfaat sosial, kegiatan pembagian takjil di Masjid Pondok Pesantren Al-Hikam yang beralamat di Jl. Cengger Ayam No.25, Tulusrejo, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur 65141 juga memiliki nilai keagamaan yang tinggi. Sebab, melalui kegiatan ini, para dermawan dapat beramal dengan mengeluarkan zakat atau sedekah untuk membantu orang yang membutuhkan. Selain itu, kegiatan ini juga dapat meningkatkan kualitas ibadah puasa para dermawan, sebab membantu orang lain merupakan salah satu bentuk amal yang sangat dianjurkan dalam agama Islam.
Namun, dalam melaksanakan kegiatan pembagian takjil di masjid, perlu diperhatikan juga faktor keamanan dan kesehatan. Sebab, jika tidak diatur dengan baik, kegiatan ini dapat memicu kerumunan yang berpotensi menimbulkan kerumitan. Oleh karena itu, para pengurus masjid dan jemaah perlu mengatur sistem pembagian takjil yang aman dan terkontrol, serta mengikuti protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Terutama dalam situasi sulit seperti bulan Ramadan. Kegiatan ini dapat dijadikan sebagai model bagi kegiatan sosial lainnya yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup dan memperkuat ikatan sosial antar anggota masyarakat. Oleh karena itu, penelitian dan diskusi tentang kegiatan sosial ini masih relevan untuk dilakukan, terutama dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan sosial dan memperkuat ikatan sosial antar anggota masyarakat.
Di Indonesia, kegiatan pembagian takjil di masjid juga dapat menjadi ajang untuk mengembangkan potensi kewirausahaan masyarakat. Ada beberapa kelompok masyarakat yang memanfaatkan momentum bulan Ramadan untuk menjalankan bisnis takjil. Bisnis takjil ini dapat membantu kelompok masyarakat yang kurang mampu untuk meningkatkan penghasilan mereka. Selain itu, kegiatan ini juga dapat meningkatkan kualitas produk takjil yang dihasilkan, sehingga para jemaah dapat menikmati takjil yang berkualitas dan bergizi tinggi.
Namun, dalam menjalankan bisnis takjil, perlu diperhatikan juga aspek kebersihan dan kesehatan. Masyarakat yang menjalankan bisnis takjil diharapkan dapat menjaga kebersihan dan kualitas produk yang dihasilkan, sehingga tidak menimbulkan masalah kesehatan bagi konsumen. Selain itu, mereka juga harus mematuhi peraturan pemerintah terkait pajak dan perizinan usaha, sehingga bisnis takjil dapat dijalankan secara legal dan memberikan manfaat bagi semua pihak.
Dalam era digital, kegiatan pembagian takjil di masjid juga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan visibilitas dan efektivitas kegiatan sosial. Para pengurus masjid dan kelompok masyarakat yang menjalankan kegiatan pembagian takjil dapat memanfaatkan media sosial atau platform digital lainnya untuk mempromosikan kegiatan mereka. Dengan begitu, kegiatan ini dapat menjangkau lebih banyak masyarakat dan memperkuat ikatan sosial antar anggota masyarakat.
Dalam kesimpulannya, kegiatan sosial pembagian takjil di masjid menjadi salah satu tradisi yang tidak hanya memberikan manfaat bagi orang-orang yang sedang berpuasa, tetapi juga memberikan kesempatan bagi para dermawan untuk beramal dan meningkatkan kualitas ibadah mereka. Kegiatan ini juga dapat meningkatkan kualitas hidup dan memperkuat ikatan sosial antar anggota masyarakat. Namun, perlu diperhatikan juga faktor keamanan, kesehatan, dan perizinan dalam melaksanakan kegiatan ini, sehingga dapat memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat.
- METODE
Metode kegiatan sosial pembagian takjil di Masjid Al-Hikam dapat melibatkan beberapa tahapan yang perlu diikuti dengan baik untuk memastikan keberhasilan dan keberlanjutan kegiatan tersebut. Beberapa tahapan tersebut antara lain:
- Persiapan Kegiatan
Sebelum kegiatan dilaksanakan, perlu dilakukan persiapan yang matang terlebih dahulu. Persiapan ini meliputi menentukan donatur sebagai penyumbang takjil, menyiapkan data takjil yang akan disediakan, mendata santri sebagai penerima takjil, serta menyiapkan tim relawan yang akan membantu dalam pelaksanaan kegiatan. Selain itu, perlu pula memastikan adanya izin dari pihak masjid atau pemerintah setempat untuk menjalankan kegiatan tersebut.
- Pelaksanaan Kegiatan
Setelah persiapan dilakukan, selanjutnya adalah melakukan pelaksanaan kegiatan. Kegiatan ini dilakukan dengan membagikan takjil kepada masyarakat yang sedang berpuasa di sekitar Masjid Al-Hikam. Dalam pelaksanaan kegiatan ini, perlu diperhatikan aspek kebersihan dan kesehatan, sehingga produk takjil yang dihasilkan aman untuk dikonsumsi. Selain itu, juga perlu memastikan adanya sistem pengaturan antrian yang efektif agar proses pembagian takjil berjalan lancar.
- Evaluasi Kegiatan
Setelah kegiatan selesai dilaksanakan, perlu dilakukan evaluasi terhadap kegiatan tersebut. Evaluasi ini bertujuan untuk mengevaluasi keberhasilan kegiatan dan memperbaiki kelemahan yang ada di dalamnya. Beberapa hal yang dapat dievaluasi antara lain jumlah takjil yang disediakan, efektivitas sistem pengaturan antrian, respon masyarakat terhadap kegiatan, dan tingkat kepuasan masyarakat terhadap kualitas takjil yang disediakan.
- Pengembangan Kegiatan
Setelah melakukan evaluasi, selanjutnya adalah mengembangkan kegiatan agar dapat berjalan dengan lebih baik dan memberikan manfaat yang lebih optimal bagi masyarakat. Pengembangan ini dapat dilakukan dengan menambah jumlah menu takjil yang disediakan, meningkatkan kualitas produk takjil, memperluas jangkauan kegiatan, atau memanfaatkan teknologi digital untuk mempromosikan kegiatan tersebut.
Dalam pelaksanaan kegiatan sosial pembagian takjil di Masjid Al-Hikam,melibatkan berbagai pihak yang dapat mendukung keberhasilan kegiatan tersebut. Beberapa pihak yang dapat dilibatkan antara lain pengurus masjid, relawan, dermawan, dan pemerintah setempat. Dengan melibatkan berbagai pihak, diharapkan kegiatan sosial pembagian takjil di Masjid Al-Hikam dapat berjalan dengan lebih baik dan memberikan manfaat yang lebih optimal bagi masyarakat yang membutuhkan.
Â
- HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Registrasi Pendataan Donatur Takjil
Dalam kegiatan sosial pembagian takjil di Masjid Al-Hikam, biasanya dilakukan registrasi pendataan donatur takjil agar dapat mengetahui jumlah takjil yang diberikan. Pendaftaran ini dapat dilakukan melalui formulir pendaftaran yang telah disediakan atau dengan sistem online melalui website. Dalam hal ini, pihak panitia dapat mengatur jumlah takjil yang disiapkan sesuai dengan jumlah pendaftar yang telah terdaftar sebelumnya.
2. Penerimaan takjil dari donatur
Penerimaan takjil dari donatur berupa makanan untuk berbuka puasa yang biasanya setiap donatur dimintai 40 nasi kotak, jumlah tersebut biasanya berubah setiap  tahunnya menyesuaikan jumlah santri di Pondok Pesantren Al-Hikamm Malang.
3. Orang-Orang yang bahagia.
Kegiatan sosial pembagian takjil di masjid tidak hanya memberikan manfaat bagi penerima takjil, tetapi juga memberikan kebahagiaan bagi para relawan dan panitia yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Para relawan dan panitia merasa senang dan bahagia dapat memberikan manfaat bagi masyarakat yang membutuhkan, serta dapat menjalin silaturahmi dan mempererat hubungan sosial dengan masyarakat sekitar.
4. Pembagian Takjil Kepada Santri
Takjil yang telah diterima dari donatur dan telah didata oleh panitia dibagikan kepada para santri, pembagian takjil dilakukan setelah sholat maghrib berjamaah para santri diharuskan mengantri agar pembagian bisa dilakukan secara tertib sehingga pembagian takjil bisa dilakukan secara efisien.
Dampak Positif bagi Masyarakat
Kegiatan sosial pembagian takjil di masjid memiliki dampak positif bagi masyarakat, antara lain:
- Meningkatkan rasa kebersamaan dan solidaritas antar sesama muslim dalam beribadah dan berbagi dengan sesama.
- Meningkatkan rasa syukur dan kebahagiaan bagi penerima takjil dan keluarganya.
- Membantu masyarakat yang membutuhkan dalam memenuhi kebutuhan pokok mereka selama bulan Ramadan.
- Meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang berada dalam kondisi ekonomi yang sulit.
- Tantangan dalam Pelaksanaan Kegiatan
Dalam pelaksanaan kegiatan sosial pembagian takjil di masjid, terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi, antara lain:
- Keterbatasan anggaran dan sumber daya manusia dalam pelaksanaan kegiatan.
- Pengaturan antrian yang kurang efektif dan menyebabkan kegiatan menjadi tidak lancar.
- Kurangnya dukungan dari pihak terkait, seperti pemerintah setempat atau donatur.
- Solusi untuk Mengatasi Tantangan
Untuk mengatasi tantangan dalam pelaksanaan kegiatan sosial pembagian takjil di masjid, dapat dilakukan beberapa solusi, antara lain:
- Meningkatkan promosi kegiatan agar lebih dikenal oleh masyarakat luas dan lebih banyak donatur yang terlibat dalam kegiatan.
- Meningkatkan kerjasama dengan pihak terkait, seperti pemerintah setempat, untuk memperoleh dukungan dalam pelaksanaan kegiatan dan pengaturan antrian yang lebih efektif.
- Melibatkan lebih banyak relawan dan panitia untuk membantu dalam pelaksanaan kegiatan.
- Meningkatkan efisiensi dalam penggunaan anggaran dan sumber daya manusia.
- Meningkatkan koordinasi dan komunikasi antara panitia dengan penerima takjil agar kegiatan dapat berjalan dengan lebih lancar.
Kegiatan sosial pembagian takjil di masjid adalah salah satu bentuk kegiatan sosial yang dilakukan pada bulan Ramadan. Kegiatan ini memiliki manfaat yang besar bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang berada dalam kondisi ekonomi yang sulit. Selain itu, kegiatan ini juga dapat memberikan kebahagiaan bagi para relawan dan panitia yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Namun, dalam pelaksanaannya, terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi, seperti keterbatasan anggaran dan sumber daya manusia. Oleh karena itu, diperlukan solusi yang tepat untuk mengatasi tantangan tersebut agar kegiatan sosial pembagian takjil di masjid dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat.
Â
- KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kegiatan sosial pembagian takjil di Masjid Al-Hikam Malang memiliki manfaat yang besar bagi masyarakat maupun para santri, terutama bagi mereka yang berada dalam kondisi ekonomi yang sulit. Kegiatan ini juga dapat memberikan kebahagiaan bagi para relawan dan panitia yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Namun, terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi dalam pelaksanaannya.
Tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan sosial pembagian takjil di masjid Al-Hikam meliputi keterbatasan anggaran dan sumber daya manusia, sulitnya koordinasi antara panitia dan penerima takjil, serta antrian yang panjang dan memakan waktu. Oleh karena itu, diperlukan solusi yang tepat untuk mengatasi tantangan tersebut agar kegiatan sosial pembagian takjil dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat.
Beberapa solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi tantangan dalam pelaksanaan kegiatan sosial pembagian takjil di masjid antara lain melalui peningkatan efisiensi dalam penggunaan anggaran dan sumber daya manusia, peningkatan koordinasi antara panitia dengan penerima takjil, serta melibatkan lebih banyak relawan dan panitia untuk membantu dalam pelaksanaan kegiatan. Selain itu, penting untuk memperoleh dukungan dari pihak terkait, seperti pemerintah setempat, untuk memperoleh dukungan dalam pelaksanaan kegiatan dan pengaturan antrian yang lebih efektif.
Dalam kesimpulannya, kegiatan sosial pembagian takjil di masjid merupakan salah satu bentuk kegiatan sosial yang sangat bermanfaat bagi masyarakat. Kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat yang berada dalam kondisi ekonomi yang sulit, serta memberikan kebahagiaan bagi para relawan dan panitia yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Dalam pelaksanaannya, terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi, namun solusi yang tepat dapat dilakukan untuk mengatasi tantangan tersebut agar kegiatan sosial pembagian takjil di masjid dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat.
Kegiatan sosial seperti pembagian takjil di Masjid Al-Hikam juga dapat mempererat tali silaturahmi antara masyarakat dengan sesama, serta memperkuat hubungan antara masyarakat dan pihak masjid sebagai lembaga keagamaan. Selain itu, kegiatan ini juga dapat membantu mempromosikan nilai-nilai sosial dan agama yang baik di masyarakat, seperti kepedulian, kebersamaan, dan kebaikan.
Dalam konteks pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, kegiatan sosial pembagian takjil di Masjid Al-Hikam harus tetap dilakukan dengan memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku. Hal ini meliputi pengaturan antrian yang lebih efektif, pemakaian masker, penyediaan tempat cuci tangan, serta menjaga jarak antara penerima takjil. Dalam hal ini, para relawan dan panitia harus menjadi contoh yang baik bagi masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan.
Dalam jangka panjang, kegiatan sosial pembagian takjil di Masjid Al-Hikam dapat menjadi salah satu bagian dari program-program sosial yang lebih besar, yang bertujuan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan dalam berbagai aspek kehidupan. Dalam hal ini, perlu dilakukan kerja sama antara pihak masjid dengan pihak-pihak terkait, seperti pemerintah setempat, lembaga swadaya masyarakat, dan perusahaan, untuk memperluas cakupan program-program sosial yang dapat dilakukan.
Dalam kesimpulannya, kegiatan sosial pembagian takjil di Masjid Al- Hikam merupakan salah satu bentuk kegiatan sosial yang sangat bermanfaat bagi masyarakat. Dalam pelaksanaannya, terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi, namun solusi yang tepat dapat dilakukan untuk mengatasi tantangan tersebut agar kegiatan sosial pembagian takjil di masjid dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat. Di masa pandemi Covid-19, kegiatan ini juga harus tetap dilakukan dengan memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku. Dalam jangka panjang, kegiatan sosial di masjid, termasuk pembagian takjil, dapat menjadi bagian dari program-program sosial yang lebih besar, yang bertujuan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.
DAFTAR PUSTAKA
Â
Kamanitra, R. P. S., & Ariana, T. A. (2019). Pengaruh Kegiatan Bagi-Bagi Takjil Patria Vihara Dhammamukti terhadap Kerukunan Umat Beragama di Dusun Sidomukti Desa Yosomulyo Kecamatan Gambiran Kabupaten Banyuwangi. Jurnal Pelita Dharma, 5(1).
Susmiarti, I. (2020). KEGIATAN SOSIAL KEAGAMAAN PADA PENGUSAHA KARAOKE DI PAGUYUBAN AKRAB KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2019/2020.
Salam, R., Nusantoro, H., Ayuninggati, T., Devana, V. T., & Candra, A. P. (2021). Peran Serta Dalam Melaksanakan Pembagian Makanan di Wilayah Bsd City. ADI Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(1), 62-66.
Fihtri, E., & Fauzi, A. M. (2022). Rasionalitas Keikutsertaan Orang Tionghoa Pada Perayaan Bulan Ramadhan di Kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo. Jurnal Pendidikan Sosiologi dan Humaniora, 13(1), 130-140.
Hartini, S., Nuraeni, N., Hayuningtyas, R. Y., & Serli, R. K. (2020). Aksi Peduli COVID-19 Berupa Sosialisasi dan Gerakan Kepedulian STMIK Nusa Mandiri Bersama Lawan COVID-19. Jurnal AbdiMas Nusa Mandiri, 2(1), 1-6.
Suprianto, S., Fitriyani, I., Usman, U., Hartina, S. F., & Hamdi, H. (2019). SAFARI DAKWAH DALAM RANGKA PENGUATAN KARAKTER ISLAMI PADA MASYARAKAT KOTA SUMBAWA. Jurnal Pengembangan Masyarakat Lokal, 2(1), 40-44.
Rahmatullah, W. F. (2022). Relasi Antarbudaya Masyarakat Tionghoa di Dalam Klenteng Hong San Kiong Kecamatan Gudo Kabupaten Jombang.
Putra, B. A. (2022). PROSES KOMUNIKASI MASSA SUPORTER PANSER BIRU MELALUI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM (@ panserbiru2001) DALAM MEMPROMOSIKAN BRAND IMAGE PANSER BIRU (Doctoral dissertation, Unika Soegijapranata Semarang).
Rachmawati, A., Ardiansyah, D. C., Noviani, S. A., Azizah, N., Khoirotunnisa, F., & Wikartika, I. (2022). PEMBERDAYAAN DAN PEMASARAN WISATA KULINER MELALUI BAZAR TAKJIL & UMKM DI SENTRA WISATA KULINER PONDOK MARITIM KELURAHAN BALAS KLUMPRIK KECAMATAN WIYUNG KOTA SURABAYA. KARYA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(1), 92-96.
Pratama, P. J. (2020). Ekspresi komunikasi bonek dalam membangun citra di masyarakat. Soetomo Communication and Humanities, 1(2).
Minarsih, M. M. (2021). Gerakan Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) Gereja ST Yusup Gedangan di masa Pandemi. Majalah Ilmiah Inspiratif, 7(13).
Putra, B. E. E., & Sriyanto, A. (2023). Branding komunitas isuzu panther solo (KIPS) melalui kegiatan sosial dalam menumbuhkan citra positif komunitas (Doctoral dissertation, UIN Raden Mas Said Surakarta).
Dwi, A. A. (2021). PROSES KOMUNIKASI PEMBENTUKAN CITRA KLUB MOTOR MACNITY (Doctoral dissertation, Universitas Atma Jaya Yogyakarta).
GINARTA, A., PRIANTO, A., IZALIA, B., PURQONA, A., ROSMALINA, D., FITRIANA, N., ... & NASUTION, R. F. (2022). LAPORAN HASIL KEGIATAN KULIAH KERJA NYATA ANGKATAN 1 UIN FATMAWATI SUKARNO BENGKULU TAHUN 2022 KELOMPOK: 113 KELURAHAN/DESA: LOKASI BARU KECAMATAN: AIR PERIUKAN KABUPATEN: SELUMA.
Lazuardy, M. A. (2017). Fungsi Komunitas Fotografi Sourabaya In Frame di Surabaya (Doctoral dissertation, Universitas Airlangga).
Kurniawan, B. (2018). Politisasi agama di tahun politik: Politik pasca-kebenaran di Indonesia dan ancaman bagi demokrasi. Jurnal Sosiologi Agama, 12(1), 133-154.
Anton, A., Christian, A., Rahmawati, E., Prihatin, T., Hazanah, E. K., Ramtomo, F. D., ... & Amri, N. O. (2020). Aksi Peduli Covid-19 Berupa Sosialisasi Hidup Sehat Dan Berbagi Sesama Insan. Jurnal AbdiMas Nusa Mandiri, 2(1), 31-36.
Putri, V. K., Bernastito, R. D., Febrianti, I., Ubaidillah, H. S. M., & Qulub, S. U. Gopro (Gerakan Progresif Remaja Produktif): Program Penumbuhan Kontrol Diri Pencegahan Kenakalan Remaja.
Sonya, E. R., & Wulan, E. R. (2018). Pemberdayaan Organisasi Sosial Kepemudaan Karang Taruna Bina Swakarsa Kecamatan Solokan Jeruk Melalui Program Keagamaan. Al-Khidmat, 1(1), 53-58.
MANALU, N. E. V. (2022). Strategi Public Relations Ahmad Sahroni Center Dalam Mempertahankan Citra Melalui Kegiatan CSR Tahun 2022 (Doctoral dissertation, Universitas Mercu Buana Bekasi).
KHASANAH, U. (2018). Kontribusi Masyarakat Dalam Kegiatan Keagamaan Di Panti Asuhan Muhammadiyah Bobotsari Kabupaten Purbalingga (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO).
Jumasa, H. M., & Saputro, W. T. (2020). Penerapan Sistem Informasi Distribusi Bahan Pokok Di Masjid Assalaam Nitikan Kota Yogyakarta. INTEK: Jurnal Informatika dan Teknologi Informasi, 3(1), 1-8.
Maretito, R. (2022). Penguatan Nilai-Nilai Religius bagi Masyarakat Desa Senon. Jumat Keagamaan: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(3), 116-120.
Chodijah, S., & Fergiwan, M. R. (2022). Solidaritas Sosial Komunitas Pengemudi Ojek Online. Panengen: Journal of Indigenous Knowledge, 1(1), 42-51.
Saputra, R. P., Damayanti, N., Safitri, R. M., Adhi, S. B. W., Pramita, D., & Yuliana, W. (2023). Social Service Activities in an Effort to Improve Community Food Security. JURNAL PENGABDIAN HASPI, 2(1), 75-80.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H