Keenam dimensi profil pelajar Pancasila perlu dilihat secara utuh sebagai satu kesatuan agar setiap individu dapat menjadi pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila. Pendidik perlu mengembangkan keenam dimensi tersebut secara menyeluruh sejak Pendidikan anak usia dini. Selain itu, untuk membantu pemahaman yang lebih menyeluruh tentang dimensi-dimensi profil pelajar Pancasila, maka setiap dimensi dijelaskan maknanya dan diurutkan perkembangannya sesuai dengan tahap perkembangan psikologis dan kognitif anak dan remaja usia sekolah.
Dalam implementasinya Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak pada Peserta Didik dalam Pendidikan Abad ke-21 di SD Muhammadiyah Purbayan penerapannya sudah sesuai dengan keenam dimensi profil pelajar pancasila.
Sebagai contoh sekolah tersebut sudah melakukan pembiasaan baik di dalam kelas maupun di luar kelas berupa pembiasaan melakukan do'a sebelum dan sesudah belajar, melaksanakan pembiasaan shalat dhuha berjamaah sebelum melakukan kegiatan pembelajaran, pembiasaan jum'at bersih setiap hari Jum'at, kegiatan upacara bendera setiap hari Senin, menyerukan dengan memutar lagu nasional setiap pagi sekitar pukul 10.00 di sela-sela kegiatan pembelajaran hal ini sesuai dengan berkebhinekaan global, pembiasaan literasi setiap hari sesuai dengan dimensi bergotong-royong dan mandiri, melaksanakan kegiatan HW (Hizbul Wathan), serta melakukan kegiatan P5 atau Projek penguatan Profil Pancasila setiap hari Jum'at salah satunya dengan melakukan pengenalan dan praktik membuat makanan/minuman khas daerah setempat.
Kegiatan tersebut telah diterapkan sekolah oleh guru-guru dan peserta didik berpartisipasi dalam kegiatan “Pengenalan dan Pembuatan Makanan/Minuman Khas Daerah”. Hal ini bertujuan untuk mengenalkan kepada peserta didik mengenai ciri khas daerahnya melalui makanan/minuman yang mereka pelajari dan praktikkan secara langsung. Dalam kegiatan tersebut peserta didik mempraktikkan cara membuat minuman/makanan khas daerah Yogyakarta. Seluruh peserta didik antusias dalam kegiatan tersebut. Hal ini dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta didik melalui hal-hal yang terdapat di lingkungan sekitar tempat tinggalnya sehingga dapat menjadi pelajaran yang bermakna bagi mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H