Pada akhirnya, perbedaan dalam cara berkomunikasi tergantung pada faktor-faktor yang mempengaruhi cara komunikasi tersebut. Ini mencakup situasi komunikasi dan tingkat kedekatan dengan lawan bicara. Dengan pemahaman faktor-faktor ini, kita dapat memahami mengapa cara komunikasi berbeda tergantung pada siapa yang kita ajak bicara, dan itu adalah hal yang wajar dalam interaksi sosial.
Punya Dua Circle, Bahkan Lebih ? Atur Sikapnya Gimana Tuh?
Di era yang semakin maju ini, banyak bermunculan istilah-istilah yang berkaitan dengan kehidupan Masyarakat sosial. Salah satunya yang berkembang cukup pesat adalah sebuah istilah yang dinamakan circle. Circle merupakan sekelompok  pertemanan  remaja  yang  saling berkumpul  dan merasa  bahwa  teman  mereka  merupakan  teman  yang sefrekuensi sehingga cocok satu sama lain, yang berbeda dari hubungan teman-teman biasa.
Manusia yang bersifat sebagai makhluk sosial dituntut dan didorong harus memiliki teman dalam hidupnya, situasi ini seringkali membawa diri kita di tengah dua circle yang berbeda, yang akan kita sebut sebagai "Circle A" dan "Circle B". Kedua circle ini mungkin memiliki norma, nilai, dan karakteristik yang berbeda. Bagaimana kita, sebagai individu, dapat menjaga integritas, sikap, dan identitas kita dalam konteks ini, sambil tetap menjalin hubungan yang positif dengan kedua lingkaran sosial tersebut?
Keterbukaan adalah kunci untuk menjaga circle yang berkembang, sehingga tidak merasa rendah diri dan takut untuk mengeksplorasi hubungan yang berbeda. Karena kita bisa belajar banyak dari orang-orang di kedua circle yang berbeda. Dengarlah dan pelajari pandangan dan pengalaman mereka. Dengan hal itu, kita bisa mendapatkan ide-ide baru atau pandangan yang lebih luas.
 Jika kita memberikan lelucon yang sebelumnya lucu ketika kita berada di circle A, tetapi ketika di circle B terdengar biasa saja, maka jangan tersinggung. Sebab tidak semua orang mempunyai pikiran lucu yang sama. Kita tidak punya kewajiban untuk membuat orang lain bahagia atau senang dengan tindakan kita. Tetaplah menjadi diri sendiri, tanpa adanya pura-pura. Tidak perlu karakter palsu atau kepura-puraan dalam hubungan pertemanan. Di dunia ini sudah terlalu banyak orang yang mencoba untuk menjadi orang lain. Dengan kalian menjadi diri sendiri saja, itu sudah cukup hebat.
 Kita juga perlu menjaga keseimbangan antara circle A dan B. Jangan terlalu memihak kepada salah satunya. Sesekali, kita mungkin perlu beradaptasi dengan lingkaran tertentu untuk menjaga keseimbangan dan harmoni. Setiap circle memiliki karakteristik dan norma yang mungkin berbeda. Kita harus belajar untuk menghargai perbedaan ini tanpa menilai atau meremehkannya. Budaya dan perspektif yang beragam adalah sumber belajar yang sangat berharga. Menggabungkan sikap dari dua circle yang berbeda adalah sebuah tantangan yang memerlukan kesadaran, keseimbangan, dan sikap yang bijak. Selalu penting untuk menghormati integritas pribadi, berkomunikasi dengan jujur, dan menjaga keseimbangan antara kedua dunia tersebut. Dengan pendekatan yang baik, kita dapat menjalani hidup yang kaya dan bermakna dengan hubungan yang beragam.
Dalam menjalin persahabatan dengan berbagai circle, penting untuk menjaga keseimbangan, komunikasi yang baik, dan sikap yang bijak. Jangan lupakan bahwa kualitas hubungan lebih penting daripada kuantitas, dan menjaga kesejahteraan kita adalah hal yang sangat penting. Jika dipertemukan dengan lingkungan pertemanan yang membuat kita merasa tidak cocok, maka jangan terlalu memaksakan diri untuk menjadi bagian dari kelompok tertentu. Jika merasa tidak nyaman atau tidak cocok, lebih baik mencari kelompok atau circle yang lebih sesuai dengan keinginan dan minat pribadi. Dalam hal ini, sangat mungkin bagi seorang social butterfly mengalami kendala dalam menyesuaikan diri di dalam berbagai circle nya yang beragam. Salah satunya adalah situasi saat melempar jokes yang ternyata tidak selalu cocok untuk semua circle yang dimilikinya. Namun, perbedaan ini jangan membuat kita untuk menjadi orang lain, melainkan harus tetap menjadi diri sendiri. Setelah itu, kita harus bisa memilah dan memilih circle seperti apa yang cocok untuk kita masuki.Â
Perbedaan Selera Humor di Berbagai Circle? Kadang Jadi Masalah Juga Ya...
Ketika kita berinteraksi dengan berbagai kelompok pertemanan atau yang biasa kita sebut dengan "circle", seringkali kita dihadapkan pada perbedaan selera humor yang membuat kita menjadi canggung. Seperti saat kita melontarkan jokes, tapi gak ada yang memberikan tanggapan atau respon, dan juga membuat kita menjadi merasa sulit untuk beradaptasi dengan circle tertentu. Lalu bagaimana sih, cara kita mengatasi perbedaan selera humor di berbagai circle tanpa merasa canggung atau merasa sulit untuk beradaptasi?
Langkah awal untuk mengatasi perbedaan selera humor adalah mendengarkan dengan baik ketika salah satu anggota circle membuat jokes, lalu apa yang membuat mereka tertawa, dan bagaimana mereka merespons lelucon. Hal ini dapat membantu kita mengerti selera humor mereka dan tau harus menanggapi mereka dengan cara apa. Ketika kita merasa tidak cocok dengan selera humor di suatu circle, cobalah untuk tidak memaksakan selera humor kita sendiri, dan hindari humor yang merendahkan orang lain. Apa yang lucu bagi kita mungkin tidak lucu bagi orang lain atau sebaliknya. Penting untuk menghormati perbedaan selera humor dan tidak menilai humor orang lain.