Mohon tunggu...
Anindya Novayanti
Anindya Novayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

:)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Iman dan Kebersihan

3 Desember 2024   18:12 Diperbarui: 3 Desember 2024   18:24 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Iman dan kebersihan 

Rara dan kebersihan taman kota

Rara, gadis cilik berusia 12tahun, sangat menyukai mengunjungi taman kota.Udara nya yang segar dan Pemandangan yang indah selalu membuatnya terpukau. Namun, belakangan ini, taman kota tak lagi indah seperti dulu. Sampah berserakan di mana-mana dan bau tak sedap menusuk hidung. Suatu hari, Rara dan teman-temannya mengikuti kegiatan pramuka yang dimana Salah satu kegiatannya adalah membersihkan salah satu sudut taman kota yang paling kotor. Sambil memungut sampah, pembinanya bercerita tentang hadis Nabi Muhammad SAW yang mengajarkan akan pentingnya kebersihan, "Anak -anak apakah kalian pernah mendengar hadist yang mengatakan bahwa kebersihan itu sebagian dari iman?" tanya Pak umar kepada mereka.

Ada sebagian dari mereka yang mengangguk pelan termasuk rara. Ia pernah mendengarnya, tapi tak begitu memahaminya."  , Kebersihan adalah sebagian dari iman,Kebersihan bukan hanya tentang membersihkan tubuh atau lingkungan sekitar," lanjut Pak umar. "Kebersihan juga mencakup kebersihan hati. Hati yang bersih akan melahirkan tindakan yang baik. Sebaliknya, hati yang kotor akan melahirkan tindakan yang buruk."

Kata-kata yang diucapkan Pak umar menggugah hati rara. Ia mulai menyadari bahwa kebersihan lingkungan sangat berkaitan dengan kebersihan hati. Jika kita tidak peduli dengan kebersihan lingkungan, berarti kita juga tidak peduli dengan diri sendiri dan orang lain. Setelah kegiatan membersihkan selesai, pak umar menyuruh mereka untuk membentuk kelompok peduli lingkungan. Mereka membuat poster-poster tentang pentingnya menjaga kebersihan, membagikannya kepada orang-orang yang berada di taman kota, dan mengajak mereka untuk ikut serta menjaga kebersihan.Awalnya, tidak banyak orang yang menanggapi ajakan mereka. Namun, rara dan teman-temannya tidak pantang menyerah. Mereka terus berusaha dengan penuh semangat. Mereka juga mengorganisir kegiatan-kegiatan lain, seperti lomba menggambar bertemakan kebersihan, lomba membuat kerajinan tangan dari barang bekas, dan bakti sosial membersihkan sungai di sekitar taman kota.Perlahan tapi pasti, usaha mereka mulai membuahkan hasil. Semakin banyak orang yang sadar akan pentingnya menjaga kebersihan. Sampah-sampah mulai berkurang, dan bau tak sedap juga sudah mulai hilang ,taman Kota kembali bersih dan indah.Setelah kegiatan tersebut selesai pak umar menatap Rara dan teman-temannya dengan penuh kagum.

"Nak, kalian hebat sekali. Berkat usaha kaliam, Taman Kota menjadi bersih kembali," puji pak umar kepada mereka.

Mereka tersenyum. "Terima kasih, pak. Ini semua berkat kerjasama kita semua."ucap rara mewakili teman -temannya."Ingat ya nak, menjaga kebersihan adalah ibadah. Dengan menjaga kebersihan, kita tidak hanya menyenangkan Allah, tetapi juga membuat lingkungan sekitar kita menjadi lebih nyaman dan sehat."

Kata-kata dari pak umar semakin menguatkan tekad rara untuk terus menjaga kebersihan. Ia berjanji akan terus mengajak teman-temannya untuk melakukan hal yang sama.

Beberapa tahun kemudian, rara tumbuh menjadi remaja yang peduli lingkungan. Ia aktif mengikuti berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan. Ia juga sering memberikan ceramah tentang pentingnya menjaga kebersihan di sekolah-sekolah dan komunitas.

Taman Kota pun semakin terkenal sebagai kota yang bersih dan indah. Banyak wisatawan yang datang untuk menikmati keindahan taman Kota. Rara merasa sangat bangga atas apa yang telah ia lakukan. Ia telah membuktikan bahwa seorang anak kecil pun bisa membuat perubahan besar jika memiliki niat yang tulus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun