3. Ketetapan dari Bentuk Sosial
Setiap ruang sosial yang terbentuk memiliki ketetapan di dalamnya. Ketetapan tersebut haruslah dipatuhi oleh setiap masyarakat yang ada di dalamnya. Ketetapan tersebut dibuat agar ruang sosial bersifat dinamis. Dinamis berarti ruang tersebut memiliki aturan dan tujuan. Dengan adanya aturan dan tujuan tersebut, diharapkan agar setiap individu tidak berperilaku menyimpang agar ruang sosial tersebut dapat berjalan dengan dinamis.
4. Kedekatan dan Jarak
Mungkin kita tidak asing dengan istilah 'dekat' dan 'jarak'. Dua istilah tersebut merupak sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan kita. Kita tidak akan selamanya dekat dan kita juga tidak akan selamanya berjarak dengan suatu hal. Begitupun dalam proses asosiasi di dalam ruang sosial. Setiap masyarakat tidak selalu mengalami kedekatan dengan ruang sosialnya. Ada kalanya masyarakat tersebut memberi jarak antara ruang sosial di mana dia tinggal dengan dirinya. Hal tersebut disebabkan oleh faktor seperti adaptasi, menguasai, dan penerimaan.
5. Mobilitas Ruang
Dalam kehidupan pastilah terjadi suatu mobilitas. Mobilitas merupakan pergerakan yang terjadi karena adanya dorongan. Begitupun dengan ruang sosial. Ruang sosial akan terus mengalami pergerakan. Dengan demikian, ruang sosial bersifat dinamis dan akan terus berkembang sesuai dengan keinginan aktor yang ada dalam ruang sosial tersebut.
Kebudayaan dan Uang dalam Ruang Sosial
Ruang sosial terbentuk karena adanya proses asosiasi di dalamnya. Ada hal yang menjadi dasar dari proses asosiasi tersebut. Hal yang mendasari proses asosiasi, yaitu:
1. Kebudayaan
Kebudayaan merupakan kata lain dari tradisi. Dalam ruang sosial, tradisi yang dilakukan masyarakat dalam membangun asosiasi pastilah berbeda. Hal tersebut didasari oleh kepercayaan dan juga aturan yang telah lama ada dalam suatu daerah. Oleh karena itu tradisi setiap daerah berbeda-beda. Perbedaan tersebutlah yang menjadi ciri khas dari setiap daerah. Dalam hal ini tradisi dapat berkembang atau bahkan berubah. Hal tersebut dipengaruhi oleh uang.
2. Uang
Uang merupakan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan sosial. Dalam buku "The Philosophy of Money" karya Simmel yang paling terkenal, uang dikatakan sebagai bagian dari masyarakat. Dengan uang, masyarakat dapat melakukan proses interaksi. Hal tersebut dikarenakan uang dijadikan sebagai nilai transaksi ketika masyakat sedang melakukan proses asosiasi. Bahkan uang pun dapat menyatukan jarak dengan objek.