Pertanyaan Freya tidak dijawab, malah Will menginginkan Freya untuk duduk di sana. Yang benar saja... Tapi ini kan masih jam kerja Freya. Freya memandang sekitarnya.
"What? Eee... Duduk? Eh... Tapi... Maaf Will. Aku tidak bisa. Ini masih jam kerjaku." Kata Freya.
Will hanya tertawa.
"Tenang saja, kamu sudah bebas jam kerja sekarang. Aku sudah mengizinkanmu pada Fred." Kata Will sambil mengendik ke arah Fred.
Freya mengikuti arah pandang Will dan tertatap mata Fred. Fred mengisyaratkan baiklah, silahkan duduk di sana. Dan nikmati malammu. Freya tidak mempercayainya. Fred tersenyum sok kebapakan dan itu sangat menjengkelkan. Ekspresi yang akan Freya balas suatu saat.
"Emmm... Tapi... Aku tidak biasa duduk di sini Will. Ini adalah tempat kerjaku."
Bagaimana ya dia menjelaskannya ke Will? Freya pelayan di sini, bagaimana dia bisa duduk di kursi-kursi itu.
"Oh... Kamu ingin kita pergi ke tempat lain saja? Baiklah, tidak masalah. Ayo..." Dia sudah berdiri. Namun bukan ini yang diinginkan Freya.
"Ah tidak, maksudku bukan seperti itu. Emmm... Baiklah, aku akan duduk di sini." Kata Freya sembari meletakkam nampannya di meja lain yang kosong. Area di sekitar situ kosong jadi mereka bisa ngobrol santai. Karena waktu itu juga sudah lumayan malam.
Will hanya tersenyum dan duduk kembali. Freya dengan canggung duduk di depan Will.
"Menurutmu untuk apa aku memesan 2 minuman malam ini kalau kamu tidak aku minta duduk di situ?" Tanya Will.
"Haa??" Freya tidak paham.
Maksudnya adalah jus melon? Bagaimana dia tau kalau Freya suka jus melon?
Will seperti bisa membaca pertanyaan di muka Freya dan menjawabnya.
"Aku sudah bertanya pada Fred kamu suka minum apa di sini. Katanya kamu gak terlalu suka kopi dan kamu sama sekali gak pernah minum minuman keras. Kamu suka jus. Dan ini adalah jus favoritmu. Melon. Apakah aku benar?" Tanya Will yang seperti mendeskripsikan keseharian Freya.
What the... Bagaimana dia bisa tau semuanya? Will... Apa maksudmu seperti ini???
Okay. Relax Freya. Dia tersenyum.
"Terima kasih Will. Memang aku suka jus melon. Tapi... Maaf aku gak nyaman duduk di sini. Aku gak enak dengan Fred dan pegawai lainnya." Balas Freya.
"Tenang saja... Kamu sudah bebas jam kerja sekarang. Dan jangan merasa gak enak. Kamu pelanggan sekarang." Will berkata santai dan meminum kopinya.
"Minumlah." Katanya lagi.
Namun Freya hanya diam saja sambil terus memandang Will. Kali ini lah saatnya dia akan bertanya pada Will apa maksudnya selama ini. Freya harus memberanikan diri.
"Eee Will... Kemarin sahabatku berkata padamu bahwa aku akan mengajakmu bicara. Emmm... Jadi... Sebenarnya..." Freya baru akan berkata, Will sudah menjawab dengan tertawa.
"Sahabatmu yang kemarin kan? Jessica Raine bukan?" Lalu dia membuka HPnya.
Bagaimana Will tau nama lengkap Jessica?
"Eh... Iya... Jessica."
Will lalu menunjukkan kepada Freya HPnya. Ternyata ada direct massage Instagram. Freya sempat membaca Jessica bertanya ke mana Will sampai membiarkan sahabatnya menunggu di kafe. Dia adalah cowok keterlaluan dan lebih baik Freya ikut belajar kelompok daripada menunggu Will.
Freya kaget. Will menarik HPnya lagi. Kali ini ekspresinya sangat merasa bersalah.
"Aku juga akan menjelaskan beberapa hal padamu. Terkait ini. Aku minta maaf sekali kemarin aku gak bisa ke sini. Aku sudah pesan ke Julian dan Ricky suruh bangunkan aku jam 8 malam, tapi mereka malah ketiduran juga, dan gak ada seorang pun yang membangunkanku sampai pagi. Aku marah-marah ke mereka karena aku tau kamu pasti menungguku di sini. Pagi hari waktu tau aku dapat DM dari temanmu, aku sangat merasa bersalah, tapi aku gak bisa berkoneksi denganmu untuk menjelaskan keadaanku." Katanya panjang lebar.
Jadi... Dia ketiduran? Hahaha... Duh... Polos banget sih. Pasti dia kecapekan. Bisa saja dia mengalami jetlag waktu itu.
Freya kira dia melupakan janjinya karena ada hal lain yang lebih penting daripada urusan dengan Freya. Atau lebih tepatnya Freya tidaklah terlalu penting baginya. Dan sebenarnya itu betul.
Ekspresinya kali itu yang membuat Freya sadar bahwa Will adalah orang biasa yang bisa juga bikin salah. Dan caranya meminta maaf itu yang membuat Freya yakin bahwa dia bukan orang jahat.
"It's okay Will. Semua orang pernah ketiduran. Dan sebetulnya gak apa-apa juga kalau kamu istirahat dan mementingkan urusanmu. Aku... Bukanlah orang penting yang cukup mendapatkan waktumu. Maafkan sahabatku. Dia agak sedikit banyak bicara." Freya dalam hati akan membuat perhitungan dengan Jessica besok.
Will hanya tersenyum.
"Tidak Freya, aku sudah bikin janji padamu. Dan aku harus menepati itu. Tapi karena aku juga manusia, aku juga bisa ketiduran. Aku mengalami jetlag kemarin. Tapi sekarang semuanya sudah baik-baik saja, aku sudah bugar. Terimakasih kamu masih mau menungguku." Katanya.
Freya terkesima. Padahal yang punya kepentingan kan Freya... Bukannya dia.
"Eee Will... Aku sangat minta maaf sekali membuatmu harus merelakan waktumu menemuiku. Tapi yakinlah sahabatku waktu itu hanya sedikit bergurau. Masalahku tidak terlalu penting kok. Tidak ada hal penting yang ingin aku bicarakan denganmu."
Kali ini dia bisa merelakan apa saja agar Will kembali pulang dan mementingkan urusannya seperti istirahat. Urusan Freya tidaklah penting dan bisa jadi itu hanya ketakutannya yang tidak berarti selama ini.
Will hanya tertawa.
"Kamu lihat apakah aku masih butuh tidur? Aku sudah segar bugar sekarang. Dan memang aku sangat ingin bertemu denganmu." Katanya meyakinkan. Tawanya berubah menjadi senyuman. "Dan... Bukannya tadi kamu juga mau menjelaskan sesuatu padaku?? Kenapa sekarang malah gak jadi?"
Freya hanya menjawab emmmm... Dan emmm... Dia tidak bisa memulainya lebih dulu. Dia melihat Will dan menunggunya bicara lebih dulu. Apa saja.
Dia tidak enak hati akan mengatakan hal ini. Dia bisa yakin Will tidaklah berniat macam-macam dengannya. Tapi tidak juga keluar kata-kata dari Will. Dia hanya di sana sembari memandang Freya dengan ekspresi yang sulit ditebak.
"Emmm... Mungkin lain kali Will. Menurutku ini gak seberapa penting sekarang." Freya meyakinkan. Will manggut-manggut dan berkata.
"Baiklah, mungkin lain waktu kamu bisa sampaikan itu padaku. Oh iya... Bagaimana kabar donatmu?? Masih ada atau sudah habis?" Tawanya.
Freya juga langsung tertawa dan dia jadi ingat kejadian waktu itu. Pembicaraan mereka selanjutnya mengalir begitu saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H