Mohon tunggu...
Anindya Citra
Anindya Citra Mohon Tunggu... Lainnya - Cuma Rakyat Biasa

Hanya seseorang yang senang membaca dan menulis, dan (kadang-kadang) berkhayal.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Summer Vibes Episode 23. Pengganggu

7 Juli 2024   23:01 Diperbarui: 8 Juli 2024   15:50 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Esok paginya Freya berangkat ke kampus dengan tekad dia tidak akan kalah oleh segala bentuk penindasan, baik secara langsung ataupun terselubung. Siapa tau Will adalah seseorang di luar sana yang anti ras Asia, dan sebenarnya dia hanya ingin mengolok-ngoloknya jika sudah mendapatkan apa yang dia inginkan dari Freya.

Tapi jauh dalam lubuk hati Freya, dia sebenarnya tidak berpikir demikian. Dia bisa melihat Will berlaku sangat murni dari dalam hatinya. Dia sangat ramah dan dia sebenarnya hanya ingin menunjukkan dirinya sendiri di depan Freya.

"William Singe. But just call me Will." Kata itu masih sangat terngiang di telinga Freya. Dan dia sebenarnya mengutuk dalam hatinya siapa sebenarnya yang bodoh dalam urusan ini. Tak lain dan tak bukan adalah dirinya sendiri.

Freya dikagetkan Lee dari belakang ketika dia berjalan ke kelas. Cowok satu ini juga sangat baik padanya. Namun Freya tidak yakin dengan matanya.

"Hai Freya... Kenapa jalan sendirian? Eh... Nanti malam kita belajar kelompok yuk, kan minggu depan Austin mau ngadain kuis." Austin adalah dosen mereka Kimia Organik.

"Nanti malam?" Tanya Freya.

"Iya... Tenang saja, kalau kamu mau, aku dan teman-teman bisa bareng-bareng mengijinkan kamu ke Fred buat pulang agak sorean. Nanti kita jemput kamu sekitar pukul 8, bagaimana?" Tanya Lee.

"Ah... Nanti malam ya?" Kata Freya.

Dia mengingat-ngingat bahwa jika benar seperti yang dikatakan Will, bahwa dia akan ke kafe Fred nanti malam. Tapi apakah benar dia akan ke sana?

"Maaf sekali Lee, tapi sepertinya aku gak bisa." Kata Freya lambat-lambat. Lee sudah berubah pancaran sinar matanya.

"Kenapa kamu gak bisa? Bukankah nanti kafemu gak seberapa ramai jika hari biasa seperti ini? Dan kami bisa ijinkan kamu dan jemput kamu sekalian lho..." Kata Lee agak memaksa.

Untung saja kali itu Jessica datang dan bertanya ada apa yang sedang terjadi. Lee agak takut dengan Jessica, entah kenapa.

"Aku hanya bertanya pada Freya bagaimana kalau nanti malam aku mengajak dia belajar kelompok, karena dia pintar dalam pelajaran ini, jadi aku rasa dia bisa sedikit berbagi ilmunya padaku dan teman-teman. Aku bisa menjemputnya di kafe nanti malam. Dan aku juga bisa mengijinkannya ke Fred bahwa kami mau ada kuis." Kata Lee. Kali ini ekspresinya sudah agak melunak. Semula wajahnya keras ketika mendapat penolakan dari Freya tadi.

"Nanti malam ya??" Jessica melihat Freya. Freya hanya tertunduk. "Bukannya nanti malam..." Untung saja Jessica berhenti bicara pada waktunya karena Lee sudah menyambar.

"Ada apa denganmu nanti malam?" Tanya Lee ke arah Freya. Sepertinya dia sudah menunggu momen ini. "Kamu tidak janjian dengan seseorang kan?" Tanya Lee bergantian dari Freya ke Jessica. Sementara itu Freya dan Jessica saling berpandangan.

Jessica mengambil alih.

"Oh enggak...  Kebetulan kemarin Fred berkata bahwa di kafenya dia mau mengajak karyawannya meeting." Jawab Jessica asal.

"Ya.. Meeting!" Sambar Freya.

"Meeting?" Tanya Lee heran.

"Ya... Meeting. Sedang ada beberapa trobel, you know. Dan... Tentunya Freya gak ingin membicarakan hal itu denganmu. Karena itu rahasia perusahaan. Iya kan Freya?" Tanya Jessica sambil memandang Freya penuh arti.

"Iya... Benar. Aku tidak bisa mengatakan itu. Jadi maaf sekali Lee, nanti malam aku gak bisa ikut denganmu. Maybe lain kali." Kata Freya.

"Oh... Okay. Baiklah." Kata Lee sembari masih berfikir. Dan dengan masih agak aneh dia akhirnya meninggalkan Freya dan Jessica.

Selepas Lee pergi mereka baru bisa bernafas lega.

"Gila.  Kafe kecil kayak Fred mau ada meeting? Lee pasti gak percaya." Kata Jessica.

"Biarlah... Aku gak peduli padanya." Kata Freya. "Dia agak sedikit menggangguku."

"Ya... Kamu harus hati-hati padanya." Saran Jessica. "Dan nanti... Kamu benar-benar mau bertemu dengan Will?" Tanya Jessica.

"Aku gak bisa mengabaikannya begitu saja Jess. Aku ingin melihat dia berniat apa padaku." Kata Freya.

"Yaudah kalau begitu. Ayo sekarang kita masuk kelas dulu."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun