Dan selesai sudah diskusi kali itu. Mereka mengikuti pelajaran dengan tidak tenang. Menunggu saat siang ketika mereka akan berangkat ke bandara.
Siang itu pukul 11 mereka berangkat ke bandara.
"Jess, tapi bandara lumayan jauh. Kamu gak papa sejauh ini?" Tentunya Jessica tak masalah dengan keuangan karena dia dari keluarga berada, tapi Freya benar-benar tidak enak, karena ini adalah murni urusan dia dengan Will. Bukan dengan Jessica.
"It's okay. Kamu pikirkan saja kamu mau berkata apa jika nanti dia ingat kamu." Jessica tertawa sembari menyetir.
"Aku... Aku mungkin akan bilang maaf lagi dan menyuruh dia melupakan itu semua." Kata Freya. Dan Jessica tertawa.
"Oh My God Freya... Taruhan gak, dia akan bilang jika dia gak akan mempermasalahkan hal itu lagi." kata Jessica percaya diri.
Jam 1 mereka sudah bisa masuk area kedatangan mancanegara. Jalanan sangat macet dan nyari parkir susah. Lagian masih kurang 1 jam lagi dari jadwal kedatangan pesawat. Mereka melihat jadwal di bandara kedatangan dari Los Angeles, menunjukkan pukul 13.55 waktu setempat. Masih lama sebenarnya.
Ketika 15 menit pertama mereka di situ, sudah ada 2 orang yang datang ke dekat mereka dengan membawa kamera. Salah satunya memakai rompi papparazzi. Lima belas menit kedua datang lebih banyak wartawan lagi. Lama kelamaan semakin banyak wartawan di area itu.
"Jess... Apa mereka semua sedang menunggu Will?" Tanya Freya. Jessica hanya mengangkat bahu.
Sepuluh menit dari waktu kedatangan pesawat Will, teman-teman Freya satu kampus (walaupun tidak tau namanya tapi Freya pernah lihat), juga datang ke sana sambil ribut sekali dengan membawa bulpen serta beberapa buku, ada juga yang baju. Setelah ditanya temannya yang lain, dia menunjukkan kaos itu yang bergambar Will. Benar dugaan Freya nahwa mereka datang untuk menyambut Will.
"Oh no... Oh no... Oh no..." Kata Freya sambil menyembunyikan wajahnya saat beberapa ada yang datang menghampirinya karena pernah saling lihat di kampus.