Freya tidak bisa berhenti memikirkan cowok yang ditemuinya tadi. Dia terus kepikiran bagaimana wajahnya. Dia sangat ganteng dan entah kenapa Freya suka berada di dekatnya. Dia cukup sopan dan dia juga sepertinya asyik. Namun dia seperti bukan orang biasa saja. Gayanya keren dan dia juga sepertinya sedang menyamar, takut jika banyak orang tau siapa dia.
Tapi memang siapa dia?? Freya tidak tahan dan akhirnya dia menelfon sahabatnya, Jessica. Freya suka Jessica karena dia sangat sederhana walaupun dia termasuk orang yang kaya. Dia sangat rendah hati dan kadang malah terkesan agak bego juga. Dia tidak pernah membeda-bedakan ras atau agama. Dia sering menunggui Freya sholat dan mengaji, sedangkan dia sendiri juga jarang ke gereja.
Dia terkadang suka bertanya kenapa kamu sholat, kenapa kamu beramal, kenapa kamu mengaji, dll. Freya menjelaskan dan Jessica bisa menerima. Katanya agamamu masuk akal. Dia selama ini tidak jelas akankah ke kanan atau ke kiri. Jessica bisa menerima apapun keadaan Freya. Bagaimanapun kekurangan Freya. Dan dia juga selalu mendengar apapun yang Freya ceritakan. Begitupun dengan Freya yang bisa mendengar apapun yang Jessica curhatkan.
"Jess, apa kamu sedang sibuk?" Tanya Freya ketika Jessica mengangkat telfonnya.
"Nggak, kenapa? Biasanya kamu nggak pake tanya seperti ini dulu." Tanya Jessica.
"Aku bertanya karena ingin memastikan kamu mau mendengarkan curhatanku kali ini. Aku benar-benar bingung." Kata Freya.
"Okelah... Aku dengarkan. Ada apa memangnya?"
Maka Freya menceritakan pertemuannya dengan Will. Bagaimana awal mereka bertemu yaitu ketika bertabrakan di toilet, pertemuan keduanya yang berada di kafe Fred, dan pertemuan ketiganya tadi dan sekaligus tabrakannya yang kedua.
Freya mengaku dia tiba-tiba tersandung sesuatu dan kehilangan keseimbangan. Barang-barangnya sampai jatuh semua ke lantai supermarket dan jadi tontonan banyak orang. Will membantunya dan bagaimana mereka akhirnya berkenalan.
"Oh... Tapi aku lupa gak tanya namanya siapa. Aku belum tau namanya Jess. Padahal dia tadi tanya namaku." Freya baru ingat hal ini. "Nggak sopan sekali aku ini!" Freya menepuk jidatnya sendiri.
"Hahaha... Kamu ini lucu ya. Bagaimana bisa kamu nggak tanya namanya juga? Dia sudah berbaik hati mau berkenalan denganmu lho Freya. Ya ampun... Kamu bodoh sekali." Tawa Jessica.