Ternyata karyawan yang sedang diajak ngomong Fred adalah cewek yang waktu itu ditemui Will di toilet. Oh bukan, bukan yang ditemuinya. Tapi yang ditabraknya.
Will menengok lebih untuk memastikan itu. Dan ternyata positif. Will tidak tau apakah ini mimpi. Tapi cewek itu sedang berdiri di sebelahnya sekarang. Dia berseragam karyawan kafe Fred.
"Baiklah. Apakah mereka juga pesan yang lain? Akan saya tanyakan sekalian." Tanya cewek itu ke Fred. Suaranya yang lembut masih tersengar sama dengan yang didengar Will di toilet waktu itu.
"Sebentar. Aku tanyakan ke Mauren dulu." Dan Fred pergi meninggalkan konter dan masuk ke dapur. Meninggalkan cewek itu masih di konter sambil memegangi kertas bill.
Will masih memandanginya. Dan cewek itu akhirnya menoleh ke arah Will. Dia tersenyum. Senyum yang begitu damai, hangat, tentram, dan begitu cantik. Wajahnya yang cemerlang langsung menelusup ke sela-sela relung hati Will dan Will terpana. Antara tidak percaya dan terkesima.
Cewek itu tersenyum sekilas ke arah Will dan kembali memandangi billnya. Namun sedetik itu juga dia menyadari sesuatu. Menyadari hal yang sama dengan Will, yaitu Will adalah seseorang yang kemarin dijumpainya di supermarket. Dia menoleh kembali.
"Hai!" Sapa Will duluan.
"Hai!" Dia membalas. Dan kembali tersenyum.
"Bukankah kita yang kemarin ketemu di supermarket?" Will tidak usah menjelaskan jika mereka tabrakan di toilet.
"Oh... Iya. Ya..." Dia canggung namun tetap tersenyum. "Maafkan aku, aku gak sengaja menabrakmu. Apa kamu gak papa?" Tanyanya dengan ekspresi khawatir.
Will gak habis pikir kenapa cewek itu masih terus meminta maaf bahkan sampai kali ini.