Ketahuilah dengan meneliti antara hal yang disuka dengan profesi yang relevan. Passion memang berkaitan dengan kesuksesan dari karir seseorang. Walaunpun, passion bukan satu-satunya jalan dari kesuksesan itu sendiri. Dengan menyadari passion, kita bisa mengetahui profesi apa yang berkaitan dengan keahlian tersebut. Gali sebanyak-banyaknya sampai cukup untuk menentukan.
3. Tentukan.
Pilihlah setidaknya satu dari sekian banyak hal mana yang paling disukai dan rela untuk berlama-lama melakukannya tanpa berat hati. Temukan tantangan di dalamnya, karena dengan begitu bisa membuat kita terus menerus mengembangkannya. Passion bukan penghasilan secara harta karena passion aja nggak cukup, perlu jago dalam hal tersebut.
Jadi jagolah pada passion kita.
Passion itu membuat perjalanan suksesmu menyenangkan, karena passion berkaitan dengan yang disuka. Passion bukan ditemukan, tapi disadari, dikembangkan, karena ada dalam diri kita. Luangkan waktu untuk menggali kesukaan dalam diri, bertanya dan merenungi apa yang kita sukai.
Passion membuat kita fokus bukan pada kelemahan, tapi ke pada hal yang kita suka. Namun, passion ngagak sesederhana hal yang kita suka saja, passion baru sebuah kode saja kalau kita suka, kita harus tajam dan mau untuk melakukan dengan terbaik dalam hal yang kita sukai sampai akhirnya menjadi keahlian. Itu pentingnya eksplor, nggak menutup diri, tanpa merasa tinggi dengan banyak passion tapi ngga ahli di dalamnya.
Bagaimana kalau sudah terjun dalam suatu hal, ngerasa bukan passion tapi enjoy-enjoy aja?
Nggakpapa banget, karena bisa saja dengan hidup realistis melakukan hal yang kurang kita suka tapi dipacu oleh keadaan yang mengharuskan melakukan itu, kalau dilakukan terus atas tanggung jawab dan mencoba menikmati, bisa jadi tumbuh sebagai passion, itulah kenapa passion tadi bisa jadi berkembang, berubah, atau berkurang.
Namun, kita nggak stuck di situ, kalau pun sudah jadi passion, gali hal lain lagi, karena kepuasan tetap datang dari hal yang kita benar-benar suka.
Jangan lupa kalau kita perlu mengetahui keseimbangan antara our wants versus our needs yang mana needs adalah uang sehingga kembali ke realistis.
Semua akan kembali lagi pada saat di mana kita mencapai hal yang kita suka, kita mahir, dunia butuh, dan ada uangnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H