Mohon tunggu...
Anindya Apriyana
Anindya Apriyana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Sebelas Maret

Mahasiswa iologi Universitas Sebelas Maret

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

K-Pop dan Mental Health: Bagaimana Musik Korea Membantu Penggemar Mengatasi Stres

27 Oktober 2024   13:30 Diperbarui: 27 Oktober 2024   13:39 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Musik K-pop atau Korean pop, telah menjadi fenomenal global dalam beberapa tahun terakhir. Dengan jutaan penggemar di seluruh dunia, terutama yang berasal dari Asia. Genre musik K-pop itu sendiri jazz, rock, trot, rnb, ballad, dan hip-hop. Selain itu genre musik ini tidak hanya menawarkan hiburan, tetapi juga memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap kesehatan mental para penggemarnya. Dalam konteks dunia yang semakin kompleks, music K-Pop muncul sebagai salah satu sarana penghilang stres dan tatantangan emosional yang sedang mereka hadapi.

Salah satu aspek yang  menarik dari musik K-Pop adalah kemampuannya untuk membangun sebuah komunitas. Komunitas tersebut biasa dikenal sebagai Fanbase atau Fandom sering kali menjadi keluarga kedua bagi para penggemar. Melalu interaksi di media sosial, acara fan meet, event fandom, dan konser, penggemar K-Pop  dapat saling mendukung satu sama lain. Di tengah kesepian dan tekanan yang sering dialami oleh banyak orang, memiliki sebuah komunitas yang saling peduli satu sama lain, dan dapat berbagi minat yang sama, dapat memberikan rasa keterhubungan yang sangat dibutuhkan oleh mereka. Ini menjadi penting terutama bagi mereka yang merasa terasingkan atau tidak dipahami di lingkungan sosial mereka.

Musik K-pop juga memiliki lirik yang beragam dan memiliki arti yang sering kali menyentuh tema-tema emosional, yang dapat membantu pendengarnya merasa lebih terhubung dengan pengalaman mereka sendiri. Misalnya, banyak  lagu K-pop yang membahas tentang kesedihan, percintaan, perjuangan pribadi, dan pencarian identitas diri. Ketika penggemar mendengarkan lagu-lagu ini, mereka sering kali merasa seolah-olah suara mereka didengar dan perasaan mereka dipahami. Hal ini menciptakan ruang aman di mana mereka dapat merasakan, dan mengekspresikan emosi mereka tanpa takut dihakimi.

Selain itu, banyak idola K-Pop yang terbuka tentang kesehatan mental mereka sendiri. Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa idola K-Pop telah berbicara tentang perjuangan mereka dengan depresi, gangguan kecemasan, dan tekanan industri yang mereka dapatkan itu dapat menguras kondisi mental. Ketulusan ini tidak hanya membangkitkan empati dari penggemar, tetapi sebagai pengingat bahwa kesehatan mental mempengaruhi banyak orang, termasuk orang yang selama ini terlihat bahagia di luar. Dengan membahas topik ini para idola K-Pop membantu mengurangi stigma kesehatan mental yang beredar dan mendorong penggemar untuk mencari bantuan jika diperlukan.

K-Pop juga terkenal dengan produksi musik dan visual yang menarik. Ritme yang dinamis dan koreografi yang energik sering kali memberikan suasana positif bagi para penggemar. Banyak penggemar K-Pop mengaku bahwa dengan mendengarkan musik ini dapat meningkatkan suasana hati dan membuat mereka lebih bersemangat. Dalam situasi stres, musik dapat berfungsi sebagai alat yang efektif untuk relaksasi dan pelepasan emosi negatif. Kegiatan menari atau bernyanyi mengikuti lagu-lagu favorit juga merupakan cara yang menyenangkan untuk mengatasi stres, dan memberikan rasa bahagia.

Konser dan pertunjukan langsung K-Pop juga memberikan pengalaman yang tak terlupakan. Dalam acara ini, penggemar dapat merasakan energi positif dari ribuan orang lain memiliki minat yang sama. Momen-momen ini sering kali dijadikan sebagai pelarian dari kompleks nya kehidupan sehari-hari. Mereka juga memberikan kesempatan untuk merayakan kebersamaan. Bagi para penggemar konser, K-pop bukan hanya pertunjukan musik, tetapi juga pengalaman emosional yang memperkuat kebersamaan  dan menciptakan kenangan yang indah di antara penggemar. Penting untuk dicatat bahwa ada sisi gelap dari industri K-Pop, meskipun dapat memberikan manfaat bagi kesehatan mental. Tetapi, tekanan yang dirasakan oleh idola K-Pop untuk selalu menampilkan diri secara sempurana, baik fisik maupun mental, dapat berakibat pada masalah mental yang serius. Ini menjadi panggilan bagi para penggemar dan masyarakat untuk lebih memahami tantangan yang dihadapi oleh para idola dan untuk mendukung mereka dalam menjaga kesejahteraan idola, tetapi juga memperhatikan keseimbangan antara karier dan kesehatan para idola K-Pop.

Dalam konteks yang lebih luas, K-Pop juga berkontribusi dalam gerakan budaya yang lebih besar mengenai kesadaran kesehatan mental. Dengan semakin banyak penggemar yang membicarakan pengalaman mereka dengan stres dan gangguan kecemasan, K-Pop menjadi bagian dari percakapan yang lebih besar tentang pentingnya menjaga kesehatan mental di tengah kehidupan yang kompleks. Ini memberikan kesempatan bagi individu untuk berbagi cerita mereka, mencari dukungan, dan mencari solusi dari masalah yang mereka alami.

Dengan demikian K-Pop berperan penting dalam membantu penggemar mengatasi stres, gangguan kecemasan, dan tantangan emosional. Melalui dukungan Fanbase atau Fandom, lirik yang bermakna, pengalaman konser yang indah, ketulusan para idola yang dapat dirasakan, dan ketulusan para idola dalam kesehatan mental. Musik korea atau musik K-Pop tidak hanya sekedar menghibur. K-Pop merupakan sumber insipirasi, kebahagiaan, dan dukungan bagi banyak orang dlam memahami diri mereka sendiri di tengah kompleksnya kehidupan. Dengan meningkatnya kesadaran tentang pentingnya kesehatan mental, harapan saya adalah bahwa pengaruh positif dari K-Pop akan terus berkembang dan memberikan dampak yang lebih besar dalam kehidupan banyak orang di seluruh dunia.

Oleh Anindya Apriyana mahasiswa Biologi Universitas Sebelas Maret

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun