Mohon tunggu...
Anindya Rohmatul
Anindya Rohmatul Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Terkadang saya bicara lewat tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fenomena Depopulasi di Jepang dan Imbasnya pada Instansi Pendidikan

3 Juni 2023   10:34 Diperbarui: 3 Juni 2023   10:37 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Depopulasi adalah penyusutan atau pengurangan jumlah penduduk di suatu tempat atau negara. Depopulasi merupakan masalah sosial yang bisa terjadi di wilayah urban maupun rural, disebabkan oleh banyak hal seperti penurunan angka kelahiran serta berkurangnya kelompok usia produktif di suatu wilayah. Depopulasi bisa terjadi di negara maju seperti Jepang yang akhir-akhir ini mulai mempertimbangkan diadakannya visa jangka panjang guna mengatasi fenomena depopulasi di negaranya.

 Pada April 2023 sempat viral video mengenai salah satu TK di Jepang yang hanya memiliki dua orang murid baru, satu muridnya datang dari pasangan suami-istri WNI yang menetap lama di Jepang, satu lagi murid asli Jepang. Meski fasilitas pendidikan di TK tersebut cukup memadai dibarengi dengan adanya guru-guru yang kompeten, berkurangnya jumlah murid setiap tahunnya patut diperhatikan.

Penurunan angka kelahiran tentunya akan berdampak pada instansi pendidikan. Pemerintah Jepang mencatat hampir 450 sekolah ditutup setiap tahunnya akibat sepinya murid yang mendaftar. Penyusutan jumlah ini telah terjadi selama 20 tahun belakangan, dan semakin lama semakin anjlok angkanya.

Jepang adalah negara dengan fasilitas publik terbaik bagi masyarakatnya, tetapi adanya fenomena depopulasi bisa menjadi penyebab fasilitas public tersebut tidak bisa digunakan dengan sebaik-baiknya. Depopulasi di daerah kota terjadi karena beberapa faktor meliputi mahalnya biaya hidup dan rendahnya angka kelahiran. Sedangkan depopulasi di daerah terjadi karena kurangnya infrastruktur seperti keberadaan moda transportasi yang terbatas, sementara infrastruktur di kota besar seperti Tokyo terus dikembangkan yang akhirnya menyebabkan masyarakat desa banyak melakukan urbanisasi.

Solusi untuk fenomena depopulasi yang telah dipaparkan sebaiknya adalah mulai dilakukan pemerataan infrastruktur serta diadakan tunjangan keluarga dan anak supaya masyarakat tidak perlu merasa kerepotan mengenai keputusan berkeluarga maupun memiliki anak. Di sisi lain, diharapkan juga solusi dari pemerintah Jepang untuk mengatasi masalah penurunan angka kelahiran yang secara signifikan terjadi di desa maupun kota.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun