teriknya mentari pagi hari
birunya langit
putihnya awan
dan senandung burung
adalah sapaan pagi untukku hari ini
aku berjalan dengan semangat dalam setiap langkahku
ku tatap tajam yang ada di ujung jalan ini,
Ya, dia adalah ASA
Asa yang ku kejar, yang ingin sekali aku raih, dan sangat aku dambakan dari kecil
Pagi, siang, dan malam selalu ku pinta kepada Tuhanku, Allah
hanya untuk melapangkan jalanku, memudahkan, dan tuntun aku
semata-mata agar aku tidak hanya berjalan di dunia yang fana ini,
tetapi dapat menabung untuk di alam kekal kelak
senandung doa adalah aji ajianku yang tidak akan pernah putus
usaha sudah seperti hobi yang kukerjakan sembari santai dan tekun
Namun,
ku tak pernah paham apa yang digariskan - Nya untukku
Belum ku rasakan sentuh - Nya
Belum ku rasakan bahagia dari - Nya
kadang aku mulai merasa terseok, lelah, dan tangis merajai hari ku
Seharusnya, aku tak merasakan itu
Seharusnya, aku terus bersemangat
dan seharusnya, aku bersyukur
Entah, tetapi selalu aku merasakan syukur yang dalam untuk -Nya
atas segala hidup ini
atas napasku
atas senyumku
dan atas ingatanku pada - Nya
Aku mensyukuri segalanya.
Karena aku tahu, Dia adalah yang mengetahui segalanya
dan yang menentukan yang terbaik
walaupun puas atas kerjaku
tapi belum tentu itu bagus
belum tentu itu bisa diterima
dan ujian adalah tanda Nya sayang pada Ku
Ya, Aku paham itu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H