Mohon tunggu...
Anindita Ayu Pratiwi
Anindita Ayu Pratiwi Mohon Tunggu... -

write will kill your sorrow

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Berjalan

8 Mei 2015   10:03 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:16 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

teriknya mentari pagi hari

birunya langit

putihnya awan

dan senandung burung

adalah sapaan pagi untukku hari ini

aku berjalan dengan semangat dalam setiap langkahku

ku tatap tajam yang ada di ujung jalan ini,

Ya, dia adalah ASA

Asa yang ku kejar, yang ingin sekali aku raih, dan sangat aku dambakan dari kecil

Pagi, siang, dan malam selalu ku pinta kepada Tuhanku, Allah

hanya untuk melapangkan jalanku, memudahkan, dan tuntun aku

semata-mata agar aku tidak hanya berjalan di dunia yang fana ini,

tetapi dapat menabung untuk di alam kekal kelak

senandung doa adalah aji ajianku yang tidak akan pernah putus

usaha sudah seperti hobi yang kukerjakan sembari santai dan tekun

Namun,

ku tak pernah paham apa yang digariskan - Nya untukku

Belum ku rasakan sentuh - Nya

Belum ku rasakan bahagia dari - Nya

kadang aku mulai merasa terseok, lelah, dan tangis merajai hari ku

Seharusnya, aku tak merasakan itu

Seharusnya, aku terus bersemangat

dan seharusnya, aku bersyukur

Entah, tetapi selalu aku merasakan syukur yang dalam untuk -Nya

atas segala hidup ini

atas napasku

atas senyumku

dan atas ingatanku pada - Nya

Aku mensyukuri segalanya.

Karena aku tahu, Dia adalah yang mengetahui segalanya

dan yang menentukan yang terbaik

walaupun puas atas kerjaku

tapi belum tentu itu bagus

belum tentu itu bisa diterima

dan ujian adalah tanda Nya sayang pada Ku

Ya, Aku paham itu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun