Mohon tunggu...
Anindita Adhiwijayanti
Anindita Adhiwijayanti Mohon Tunggu... profesional -

Bad writer but need and wish to be a great one.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Batik Tulis Ekspresif yang Eksklusif

18 September 2014   04:35 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:22 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mendahulukan keluarga dibandingkan pekerjaan adalah suatu hal yang penting untuk Astri Lazauardhini. Ia yakin, bahwa ia masih dapat bekerja dengan memulai wirausaha.

Kelinglungan tidak berhenti menghampiri Astri, ia merasa ia tidak memiliki suatu bakat tertentu untuk memulai bisnis wirausaha. Akhirnya, berbekal modal pas-pasan dan pengetahuan yang minum, Astri memutuskan untuk memproduksi batik dengan motif yang lebih modern. Ia merasa bahwa konsumen batik hanya didominasi oleh masyarakat berumur sekitar 40 tahun, pemakaian batik juga terbatas ke acara-acara khusus saja. Untuk itulah, Astri mengkolaborasikan batik tulis dengan tenun.

Usaha batik modern dari Sidoarjo atau batik tulis Kunto ini, ia ekspresikan dnegan menghilangkan motif titik-titik pada kain batik dan menonjolkan motif utama dengan gambar besar. Astri pun menciptakan motif-motif baru yang lebih beragam, sehingga tidak terpaku dengan motif tradisional dan tidak terkesan jadul. Ia juga memperhatikan teknik pewarnaan kain batik dengan bahan alam agar menghasilkan warna yang menarik.

Perubahan selera pasar pun membawanya untuk menciptakan keeksklusifan dari produknya dengan hanya menciptakan satu motif kain batik pada satu produk.

Astri ingin bahwa usahanya ini dapat dikenal oleh banyak orang di seluruh penjuru dunia, untuk itulah ia tidak malu untuk menawarkan produknya secara perseorangan. Ia pun memberanikan diri untuk melakukan perluasan pasar hingga mancanegara dengan mengikuti pameran-pameran yang ada. Ia bahkan tidak merasa canggung untuk mengangkat barang-barangnya sendiri, maupun berbagi kamar hotel dengan peserta lainnya. Ia tidak mampu untuk membawa sekretaris, karena semua biaya yang harus ditanggung sendiri.

Baru setelah tahun 2005, pesanan batik tulis mengalir kepadanya. Sekarang, tidak kurang dari 30 pengrajin batik tulis membantu Astri mengerjakan pesanan yang datang dari kota-kota di Tanah Air dan mancanegara.

Berjuang di tengah keterbatasannya, Astri, merupakan cerminan dari sosok Mutiara Bangsa BerHasanah. Walau bermodal pas-pasan, ia rela berjuang untuk mengikuti pameran di luar negeri demi mencapai pangsa pasar yang lebih luas. Bukan hanya untuk menjadi sukses, namun ia juga membuka lapangan pekerjaan bagi orang-orang di sekitarnya.

Jika Anda mengenal salah seorang kerabat yang melakukan perbuatan Hasanah dengan sesamanya, seperti Astri, silakan daftarkan mereka melalui email priscilla@kraftigadvertising.com atau hubungi kantor cabang BNI Syariah terdekat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun