Dikota ini aku tenang bersemayam
Tapi siapa yang bisa memprediksi alam
Tiap kali turun hujan
Rumah-rumah terendam air mata bercucuranÂ
Hutan-hutan banyak terkikis
Orang-orang yang mulai anarkis
Bumandhala tak kau hiraukanÂ
Harapan tenang pun hilang tenggelamÂ
Kurangnya rasa syukur
Hingga tanahmu pun hancur
Hanya air mata yang terguyurÂ
Menyesakkan isi didalam kalbu
Bahagia? bahagia? bahagia?
Kita ini bisa apa
Akankah ada kata bahagia
Jika sesal pun telah tiba
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!