Mohon tunggu...
Aninda putri ardhana
Aninda putri ardhana Mohon Tunggu... Jurnalis - pelajar

be your self

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Palestina dalam Kemerdekaan Indonesia

9 September 2019   09:48 Diperbarui: 19 Agustus 2020   15:48 2751
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemerdekaan Indonesia tak lepas dari peran dan dukungan dari negara lain. Salah satunya adalah Palestina.

Saat itu, Palestina juga tengah dijajah oleh Israel.

Namun karena rasa persaudaraan dan ukhuwah sesama muslim, mereka tak ragu untuk menggabungkan semangat kepada negeri ini untuk merdeka.

Ada hubungan yang erat antara proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, dengan ekspresi kecintaan dan antusias bangsa Palestina kepada kemerdekaan bangsa Indonesia.

Setahun sebelum Indonesia merdeka, tepatnya 6 September 1944, seorang Syekh Amin Al Hussaini yang tinggal di Yerusalem namun saat itu berada dipengasingan Jerman, melakukan seruan dan mengobarkan semangat agar Indonesia memperjuangkan kemerdekaan.

Seruan itu disiarkan melalui radio dan menjadi viral di tanah Palestina hingga menggaung ke ibu pertiwi.

Bukan hanya itu, seorang pengusaha asal Palestina rela memberikan seluruh hartanya untuk digunakan para pejuang Indonesia merebut kemerdekaan.

Palestina melalui Mufti Besarnya Amin Al Husaini menggalang Negara-negara Islam untuk memberikan pengakuan setelah bersusah payah Negara-negara Timur Tengah akhirnya ikut mendukung kemerdekaan Indonesia.               

Adapun Negara yang akhirnya ikut mengakui kemerdekaan Indonesia yakni Mesir, Suriah, Irak, Lebanon, Yaman, Arab Saudi dan Afganistan.

Sehingga sudah sepatutnya kita warga Indonesia membalas jasa atas kebaikan ini, dengan memberikan dukungan perlawanan memerangi Negara Israel yang kian menjajah warga Palestina.

Pemerintah dan masyarakat Indonesia bersimpati kepada Palestina dalam kaitannya dengan aksi sepihak yang dilakukan Israel dalam mengklaim Yerusalem sebagai ibukota.

Dari sisi sejarah, Indonesia memang sepatutnya terus mendukung Palestina.

Tak hanya Indonesia, masyarakat internasional juga banyak yang bersimpati terhadap penderitaan warga Palestina yang wilayahnya terus menerus dicaplok Israel.

Pasca Presiden AS Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel dengan memindahkan ibukota ke kota suci itu sejumlah pemimpin dunia ikut mengecam.

Akan tetapi untuk Indonesia, ada faktor lain selain kemanusiaan yang menjadi alasan mengapa perlu terus mendukung Palestina.

Palestina dan Mesir menjadi pihak yang mengakui paling awal kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945.

Sukarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan RI secara de facto pada 17 Agustus 1945, tetapi perlu diingat bahwa untuk berdiri (de jure) sebagai negara yang berdaulat, Indonesia membutuhkan pengakuan dari bangsa-bangsa lain.

Pada poin ini kita tertolong dengan adanya pengakuan dari tokoh-tokoh Timur Tengah, sehingga negara Indonesia bisa berdaulat.

Gong dukungan untuk kemerdekaan Indonesia ini dimulai dari Palestina dan Mesir, seperti dikutip dari buku "Diplomasi Revolusi Indonesia di Luar Negeri" yang ditulis oleh Ketua Panitia Pusat Perkumpulan Kemerdekaan Indonesia, M. Zein Hassan Lc.

M. Zein Hassan Lc. Lt. sebagai pelaku sejarah, menyatakan dalam bukunya pada hal. 40, menjelaskan tentang peran serta, opini dan dukungan nyata Palestina terhadap kemerdekaan Indonesia, di saat negara-negara lain belum berani untuk memutuskan sikap.

Jika melihat dalam UU tertulis bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa.

Dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan.

Pernyataan itu jelas bahwa konstitusi kita menolak segala bentuk penjajahan.

Jika kita lihat hari ini, ada ketidakadilan yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia kepada Palestina saat ini.

Kita tahu, dukungan Palestina terhadap Indonesia sebelum merdeka adalah pembentukan satu negara.

Seruan berdirinya negera Indonesia tanpa membagi wilayah kepada Belanda.

Namun, saat OKI beberapa bulan lalu di senayan, pemerintah kita justru menyerukan solusi 2 negara.

Artinya, Indonesia menyarankan agar palestina mau membagi tanahnya dengan Israel.

Langkah itu menunjukan ketidak konsistenan Pemerintah Indonesia terhadap UU yang melawan penjajahan.

Tentunya kita juga tak akan mau jika harus membagi wilayah dengan Belanda.                       

Seorang Palestina yang sangat bersimpati terhadap perjuangan Indonesia, Muhammad Ali Taher.

Beliau adalah seorang saudagar kaya Palestina yang spontan menyerahkan seluruh uangnya di Bank Arabia tanpa meminta tanda bukti dan berkata, "Terimalah semua kekayaan saya ini untuk memenangkan perjuangan Indonesia".

Setelah itu dukungan mengalir, di jalanan Palestina terjadi gelombang demonstrasi untuk solidaritas dan dukungan kepada Indonesia oleh masyarakat Timur Tengah.                                                                                                           

Palestina adalah negara pertama yang mengakui Indonesia sebagai negara yang merdeka.

Negara yang jauhnya ribuan kilo dari Indonesia, dengan lantang bersuara untuk kemerdekaan Indonesia.

Karena mereka tahu bahwa Indonesia adalah saudara mereka.

Inilah fakta penting tentang dukungan dari saudara kita di Palestina atas kemerdekaan Indonesia. Negara yang di zaman ini masih dalam penjajahan israel.

Sudah sepatutnya kita sebagai bangsa yang besar menghargai bantuan mereka saat kemerdekaan Indonesia dengan membantu dengan sekuat tenaga untuk kemerdekaan Palestina.

Sehingga pada suatu hari nanti Palestina bisa merasakan nikmat kemerdekaan seperti bangsa Indonesia.

Kini Indonesia telah merdeka. Kita patut bersyukur karena usia kemerdekaan telah mencapai 74 tahun.

Akan tetapi, melihat dukungan dan semangat yang diberikan oleh rakyat Palestina ketika itu, menyisakan pertanyaan, apa yang sudah kita berikan untuk saudara kita di sana?

Tentu saja, motivasi yang kita bangun tidak hanya dari aspek historis.

Namun ini dapat kita ambil sebagai sebuah pelajaran untuk mengingatkan kembali betapa Mesir dan khususnya Palestina pernah melakukan hal yang sama terhadap Indonesia.

Tidak ada alasan untuk tidak mendukung kemerdekaan Palestina sebagai negara yang merdeka!

Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar! Walillahil hamd! Merdeka!

---

Penulis: Aninda Putri Ardhana & Amalia ma'rufa
Editor : Aninda Putri Ardhana
Diambil dari beberapa sumber: 1, 2, 3,4

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun