Di tengah urbanisasi yang pesat, sistem akuaponik menawarkan peluang besar untuk memenuhi kebutuhan pangan di perkotaan. Tanaman kangkung yang ditanam dengan sistem ini tidak hanya memberikan hasil yang cepat, tetapi juga lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Selain itu, akuaponik memungkinkan produksi pangan lokal yang segar dan mengurangi ketergantungan pada pangan yang didatangkan dari luar kota.
Hendra Pratama menambahkan, "Akuaponik bukan hanya untuk para petani besar, tapi juga bisa diadaptasi untuk masyarakat perkotaan yang ingin memanfaatkan ruang sempit untuk bertani secara mandiri. Ini adalah cara yang sangat baik untuk meningkatkan ketahanan pangan di kota."
Penulisan artikel mengenai mengenal sistem akuaponik budidaya sayuran kangkung di perkotaan ini dapat disimpulkan bahwa, sistem akuaponik adalah solusi yang sangat cocok untuk budidaya sayuran kangkung di perkotaan. Dengan memanfaatkan teknologi yang efisien, akuaponik memungkinkan pertanian berkelanjutan meski di lahan terbatas. Selain mengurangi jejak karbon dan ketergantungan pada bahan kimia, sistem ini juga menghasilkan pangan segar yang dapat dinikmati oleh masyarakat urban. Meski ada tantangan dalam pengelolaan, dengan perawatan yang tepat, sistem ini memiliki prospek yang cerah untuk masa depan pertanian perkotaan.
Sumber : Setyati, W. A., Rezagama, A., Sunaryo., Agustini, T. W., Hidayat, T., & Amelia, R., 2020. Budidaya Menggunakan Sistem Akuaponik sebagai Bentuk Pemanfaatan Lahan Sempit di Desa Bedono, Sayung, Demak. Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat. UNDIP.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI