LAPORAN BEST PRACTICE
PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN METODE MARKET PLACE ACTIVITY UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN PESERTA DIDIK KELAS X-H SMA NEGERI 1 BUKATEJA TAHUN PELAJARAN 2022/2023
Disusun oleh :Â
ANI MUTI ROSYIDA, S. Pd.
NO.UKG. 202000283955
NIP. 19911129 202221 2 005
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH SMA NEGERI 1 BUKATEJA
2023
HALAMAN PENGESAHAN
Karya ilmiah yang merupakan laporan pengalaman terbaik (best practice) hasil karya tulis dari:
Identitas Peneliti
Nama                 : Ani Muti Rosyida, S.Pd.
No. UKG / NIP Â Â Â Â Â Â Â : 202000283955
NIP Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â : 19911129202221 2 005
Unit Kerja            : SMA Negeri 1 Bukateja
Lokasi Best Practice  : SMA Negeri 1 Bukateja
Judul                 : PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN METODE MARKET PLACE ACTIVITY UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN PESERTA DIDIK KELAS X-H SMA NEGERI 1 BUKATEJA TAHUN PELAJARAN 2022/2023
Â
Telah disetujui dan disahkan oleh Kepala SMA Negeri 1 Bukateja untuk menyelesaikan permasalahan belajar yang ada di kelas X-H SMA Negeri 1 Bukateja dan sebagai pemenuhan kewajiban Guru SMA Negeri 1 Bukateja
                                      Bukateja,     Januari 2023
                                      Kepala Sekolah
                                      Purwito, S. Pd.
                                      NIP. 19740927 199903 1 004
BIODATA PENULIS
Â
IDENTITAS PRIBADI
Nama Lengkap            : Ani Muti Rosyida, S.Pd.
Jenis Kelamin             : perempuan
Agama                    : Islam
Status                    : Menikah
Tempat/Tanggal Lahir   : Banjarnegara/29 November 1991
Alamat Rumah           : Danaraja, RT 02/RW 02, Purwanegara,Banjarnegara, Jawa Tengah
Pendidikan Terakhir      : S1 Pendidikan Biologi FKIP UAD
IDENTITAS KEPEGAWAIAN DAN KEORGANISASIAN PROFESI
Jabatan                    : Guru Mata Pelajaran Biologi
No. UKG Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â : 202000283955
Status Kepegawaian       : PPPK
Nama Sekolah Asal        : SMA Negeri 1 Bukateja
Alamat Sekolah Asal       : Jalan Purwandaru Bukateja, Purbalingga
 NPSN Sekolah Asal        : 20303230
Organisasi Profesi         : MGMP Biologi Purbalingga
Jabatan Organisasi Profesi : Anggota
RIWAYAT PENDIDIKAN FORMAL
- Tamat TK Pertiwi Situwangi 1997
- Tamat SDN 2 Situwangi  tahun ijazah 2003
- Tamat SMPN 1 Rakit tahun ijazah 2006
- Tamat SMAN 1 Bukateja tahun ijazah 2009
- Tamat S-1 Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Ahmad Dahlan tahun ijazah 2013
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Best Practice dengan judul PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN METODE MARKET PLACE ACTIVITY UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN PESERTA DIDIK KELAS X-H SMA NEGERI 1 BUKATEJA TAHUN PELAJARAN 2022/2023
Penulisan laporan Best Practice ini penulis susun untuk menyelesaikan permasalahan belajar yang ada di kelas X-H SMA Negeri 1 Bukateja dan sebagai pemenuhan kewajiban Guru SMA Negeri 1 Bukateja. Penulis juga berharap bahwa tulisan ini juga dapat dipakai sebagai bahan bacaan di perpustakaan sekolah yang dapat dipakai oleh rekan sejawat sebagai perbandingan dalam pembuatan karya tulis, juga dapat dijadikan bahan diskusi peserta didik dalam rangka pembuatan karya tulis remaja.
Dalam penyusunan laporan Best Practice, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, Terima kasih penulis ucapkan dengan tulus dan sedalam-dalamnya, kepada :
- Bapak Purwito, S.Pd., selaku Kepala SMA Negeri 1 Bukateja
- Rekan rekan guru dan staf TU SMA N 1 Bukateja
- Peserta didik kelas X-H SMA N 1 Bukateja Tahun Pelajaran  2022/2023
- Suami tercinta dan anak tersayang atas bantuan, dukungan, pengertian serta pengorbanan waktu yang tersita selama penulis menyelesaikan tulisan ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan Best Practice ini jauh dari sempurna, untuk itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari segala pihak selalu penulis harapkan.
Purbalingga, Â Januari 2023
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL.................................................................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................................................... ii
BIODATA PENULIS.............................................................................................................................. iii
KATA PENGANTAR............................................................................................................................ iv
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................. v
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah............................................................................................... 1
Jenis Kegiatan...................................................................................................................... 3
Manfaat Kegiatan.............................................................................................................. 4
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN
Tujuan dan Sasaran........................................................................................................ 5
Bahan/Materi Kegiatan................................................................................................ 5
Metode/Cara Melaksanakan Kegiatan................................................................ 6
Alat/Instrumen.................................................................................................................. 11
Waktu dan Tempat Kegiatan.................................................................................... 11
BAB III HASIL KEGIATAN
Hasil.......................................................................................................................................... 12
Masalah yang Dihadapi................................................................................................ 16
Cara Mengatasi Masalah.............................................................................................. 17
BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI
Simpulan................................................................................................................................ 18
Rekomendasi....................................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................. 19
LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
Â
A. Latar Belakang Masalah
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, keaktifan berasal dari kata dasar aktif yang memiliki arti giat. Keaktifan belajar adalah proses kegiatan belajar mengajar yang subjek didiknya secara intelektual dan emosional sehingga siswa mampu berpartisipasi secara aktif dalam melakukan kegiatan belajar (Sudjana, 2010).Keaktifan dalam kegiatan pembelajaran merupakan hal penting yang harus di perhatikan dan dikembangkan oleh guru untuk mencapai keberhasilan dalam proses pembelajaran. Keaktifan siswa dalam pembelajaran menuntut adanya interaksi antara siswa dan guru maupun sumber belajar. Ketika siswa belajar dengan aktif maka tidak hanya terlibat secara fisik namun juga secara mental. Hal tersebut sesuai dengan UU No 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS, Bab I, Pasal 1 ayat 20 yang menyatakan: "Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar". Hal tersebut memiliki arti pembelajaran sebagai proses belajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreativitas berfikir dan keaktifan siswa sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi pembelajaran yang didukung dengan sumber ataupun media belajar.Sudjana (2010)  menyatakan keaktifan siswa dapat  dilihat  dalam  hal:  (1)  turut  serta  dalam  melaksanakan  tugas  belajarnya;  (2)  terlibat dalam   pemecahan   masalah;   (3)   Bertanya kepada  siswa  lain  atau  guru  apabila  tidak memahami  persoalan  yang  dihadapinya;  (4)  Berusaha  mencari  berbagai informasi  yang diperlukan   untuk   pemecahan   masalah;(5)  Melaksanakan  diskusi  kelompok  sesuai dengan petunjuk  guru;(6)  Menilai  kemampuan  dirinya dan hasil--hasil yang di perolehnya; (7) Melatih diri dalammemecahkan soal atau masalah yang  sejenis;  (8)  Kesempatan  menggunakan  atau  menerapkan   apa   yang   diperoleh   dalam menyelesaikan   tugas   atau   persoalan   yang  dihadapinya.  Berdasarkan  uraian  di  atas  dapat disimpulkan  keaktifan  siswa  dapat  dilihat  dari  berbagai  hal  seperti  memperhatikan  (visual activities),  mendengarkan,  berdiskusi,  kesiapan  siswa,bertanya,      keberanian      siswa,  mendengarkan,memecahkan    soal    (mental activities).Keaktifan siswa juga memiliki peran yang sangat penting dalam proses pembelajaran karena baik pengetahuan, keterampilan, dan juga sikap tidak dapat diterima begitu saja oleh siswa, tetapi harus siswa sendiri yang mengelolanya terlebih dahulu agar bisa diingat, dimengerti dan juga dipahami. Keaktifan dalam hal ini bukan sekedar aktif atau ramai, namun keaktifan yang menunjukkan adanya kualitas, hal tersebut dapat ditandai dengan banyaknya respon dari siswa, banyaknya pertanyaan dari siswa maupun banyak jawaban yang direspon oleh siswa seputar materi yang dipelajari. Untuk menciptakan suasana belajar yang aktif, guru sebaiknya memposisikan dirinya sebagai fasilitator dan motivator, bukanlah sepenuhnya menjadi sumber informasi dalam belajar. Selain itu guru juga harus dapat menyesuaikan metode belajar yang tepat dengan materi yang akan dibahas, karena metode belajar sangat mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran. Salah satu mata pelajaran di Sekolah Menengah Atas adalah Biologi. Biologi merupakan ilmu yang mempelajari makhluk hidup dan objek yang berhubungan dengan alam nyata dan proses-proses kehidupan sehingga memiliki lingkup yang sangat luas, tidak hanya dikembangkan di kelas namun juga dapat diaplikasikan dalam kehidupan untuk bisa menjaga alam dan lingkungan. Untuk itu di harapkan siswa dapat memahami pelajaran biologi dengan optimal melalui pembelajaran yang aktif dan menarik. Pembiasaan keaktifan dalam pembelajaran perlu di biasakan dan perlu ditekankan karena agar siswa lebih terlibat sehingga ilmu yang di dapat akan lebih mengena dan lebih mudah diingat. Selain itu, pembiasaan keaktifan juga perlu dibiasakan agar tidak selalu menganggap bahwa guru merupakan satu-satuny sumber belajar utama tanpa ada upaya siswa untuk bersikap aktif.
Terdapat berbagai faktor yang menyebabkan kurangnya keaktifan siswa salah satunya adalah adanya rasa tidak percaya diri pada siswa baik dalam bertanya maupun menyampaikan pendapatnya, ada hal yang belum dimengerti, kondisi siswa saat pembelajaran, kecemasan siswa selama proses pembelajaran, motivasi belajar siswa, lingkungan siswa. dan ada pula yang sama sekali tidak perduli dengan proses pembelajaan, siswa seperti ini biasanya lebih memilih berdiam diri dan akhirnya menjadi pasif saat proses pembelajaran berlangsung. Hal ini terbukti dengan adanya kenyataan yang peneliti temukan dilapangan.
Pada kesempatan itu penulis membuat strategi dengan menggunakan model Pembelajaran Problem Based Learning dengan metode Market Place Activity, untuk meningkatkan keaktifan siswa yang dapat menghidupkan suasana kelas. Strategi ini diharapkan mampu meningktakan keaktifan siswa karena dalam pelaksanaan pembelajaran kelas akan menjadi lebih hidup dan seluruh siswa terlibat didalamnya. Seluruh siswa mempunyai tugas yang berbeda-beda, sehingga siswa tidak dapat bergantung pada siswa yang lainnya. Adapun metode pembelajaran yang dipakai oleh peneliti yaitu Market Place Activity adalah metode pembelajaran berupa kegiatan pasar, dimana siswa dapat melakukan aktivitas jual beli informasi. Pada metode ini terdapat kelompok siswa pemilik informasi menjual informasi kepada kelompok lain dan kelompok siswa yang membeli informasi. Informasi yang diperjualbelikan adalah materi yang dipelajari pada hari itu. Materi yang disajikan juga dikemas dalam bentuk yang menarik yang dapat disajikan dalam bentuk media tertentu agar si pembeli informasi mudah memahaminya. Dalam hal ini juga akan menuntut siswa untuk bertanggung jawab untuk mencari informasi secara individual dan mampu mempromosikan hasil kajiannya.
Berdasarkan kondisi tersebut Penulis selanjutnya melakukan upaya pembelajaran dengan menerapkan Penerapan Model Problem Based Learning Dengan Metode Market Place Activity Untuk Meningkatkan Keaktifan Peserta Didik Kelas X-H Sma Negeri 1 Bukateja Tahun Pelajaran 2022/2023.
B. Jenis Kegiatan
Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan best practice ini adalah kegiatan pembelajaran Mata Pelajaran Biologi kelas X-H pada Materi Perubahan Lingkingan Hidup Sub Materi Pencemaran Lingkungan
C. Manfaat Kegiatan Manfaat Teoritis
Penelitian ini memberi informasi penerapan Problem Based Learning dengan Metode Market Place Activity sebagai suatu model pembelajaran serta metode yang dapat meningkatkan keaktifan peserta didik.
Manfaat Praktis
1) Bagi Peserta Didik
Meningkatnya keaktifan siswa Kelas X-H di SMA Negeri 1 Bukateja Tahun Pelajaran 2022/2023
2) Bagi Guru
- Menambah wawasan tentang model pembelajaran Problem Based LearningÂ
- dengan Metode Market Place Activity  yang efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran.
- Memberikan solusi terhadap kendala pelaksanaan pembelajaran Biologi khususnya terkait dengan keaktifan peserta didik.
3) Bagi Sekolah
Memberikan masukan atau saran dalam upaya mengembangkan suatu proses pembelajaran yang mampu meningkatkan Keaktifan Peserta Didik sehingga meningkatkan sumber daya pendidikan untuk menghasilkan output yang berkualitas melalui model pembelajaran Problem Based Learning dengan Metode Market Place Activity.
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Tujuan dan Sasaran
Tujuan penulisan best practice ini adalah untuk mendeskripsikan best practice penulis setelah menerapkan pembelajaran berorientasi meningkatkan keaktifan siswa menggunakan model Problem Based Learning dengan Metode Market Place Activity guna meningkatkan keaktifan Peserta Didik Kelas X-H SMA Negeri 1 Bukateja Tahun Pelajaran 2022/2023
Sasaran pelaksanaan best practice ini adalah Peserta Didik Kelas X-H SMA Â Negeri 1 Bukateja Tahun Pelajaran 2022/2023 sebanyak 36 orang.
B. Bahan/Materi Kegiatan
Bahan/Materi kegiatan pada pelaksanaan best practice ini adalah materi kelas X-H Semester 2 pada materi Perubahan Lingkungan Hidup, Sub Materi Pencemaran Lingkungan. Materi pembelajaran dapat dibagi sebagai berikut:
Faktual
Contoh perubahan lingkungan
Macam-macam pencemaran lingkungan
(Materi pembelajaran dilaksanakan saat best practice)
Konseptual
Ciri-ciri pencemaran lingkungan
Penyebab pencemaran lingkungan
Dampak Pencemaran Lingkungan
(Materi pembelajaran dilaksanakan saat best practice)
- Ciri-ciri pencemaran udara, air, tanah dan suara
- Penyebab pencemaran udara, air, tanah dan suara
- Dampak pencemaran udara, air, tanah dan suara
Prosedural
- Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi pencemaran lingkungan
 (Materi pembelajaran dilaksanakan saat best practice)
- Prosedur upaya mengatasi pencemaran lingkungan
Metakognitif
(Materi pembelajaran dilaksanakan saat best practice)
Penerapan upaya mengatasi pencemaran lingkungan
C. Metode/Cara Melaksanakan Kegiatan
Metode pelaksanaan kegiatan best practice ini adalah dengan menerapkan pembelajaran dengan model Problem Based Learning dengan Metode Market Place Activity. Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan best practice yang telah dilaksanakan oleh  penulis.
1) Menyusun target Capaian Pembelajaran dan Tujuan Pembelajaran
Penyusun target Capaian Pembelajaran dan Tujuan Pembelajaran dilakukan untuk diterapkan dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil telaah pedoman kurikulum, adapun capaian pembelajarannya adalah :
Pada fase ini peserta didik memiliki kemampuan untuk responsif terhadap isu-isu global dan berperan aktif dalam memberikan penyelesaian masalah. Kemampuan tersebut antara lain mengamati, mempertanyakan dan memprediksi, merencanakan dan melakukan penelitian, memproses dan menganalisis data dan informasi, mengevaluasi dan merefleksi, serta mengkomunikasikan dalam bentuk projek sederhana atau simulasi visual menggunakan aplikasi teknologi yang tersedia terkait dengan energi alternatif, pemanasan global, pencemaran lingkungan, nano teknologi, bioteknologi, kimia dalam kehidupan sehari-hari, pemanfaatan limbah dan bahan alam, pandemi akibat infeksi virus. Semua upaya tersebut diarahkan pada pencapaian tujuan pembangunan yang berkelanjutan (SDGs). Melalui keterampilan proses juga dibangun sikap ilmiah dan profil pelajar pancasila.
Adapun tujuan pembelajarannya adalah sebagai berikut:
- Siswa dapat mengidentifikasi fakta-fakta dari peristiwa perubahan lingkungan setelah melalui proses diskusi dengan benar
- Siswa dapat membedakan berbagai jenis pencemaran lingkungan setelah melalui proses diskusi dengan benar
- Siswa dapat menjelaskan ciri-ciri pencemaran lingkungan setelah melalui proses diskusi dengan benar
- Siswa dapat menganalisis  penyebab pencemaran lingkungan setelah melalui proses diskusi dengan benar
- Siswa dapat menganalisis dampak pencemaran lingkungan setelah melalui proses diskusi dengan benar
- Siswa dapat menciptakan solusi atau upaya mengatasi pencemaran setelah melalui proses diskusi dengan benar
- Siswa dapat menyajikan hasil diskusi tentang pencemaran lingkungan dengan lisan maupun tulisan.
2)Analisis Target Kompetensi
Hasil analisis target kompetensi dapat dilihat pada bagian sebagai berikut.
Mengidentifikasi (C1)
Membedakan (C2)
Menjelaskan (C2)
Menganalisis (C4)
Menciptakan (C6)
Menyajikan (P)
3)Perumusan Indikator Tujuan Pembelajaran
IPK Pendukung:
- Mengidentifikasi fakta-fakta dari peristiwa perubahan lingkungan
- Membedakan berbagai jenis pencemaran lingkungan
- Menjelaskan ciri-ciri pencemaran lingkungan
IPK Kunci:
Menganalisis  penyebab pencemaran lingkungan
Menganalisis dampak pencemaran lingkungan
Menciptakan solusi atau upaya mengatasi pencemaran
Menyajikan hasil diskusi tentang pencemaran lingkungan
4) Pemilihan Model dan Metode Pembelajaran
Model pembelajaran yang dipilih adalah Problem Based Learning (PBL) dengan metode Market Place Activity
Merencanakan kegiatan Pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran. Pengembangan desain pembelajaran dilakukan dengan merinci kegiatan pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan sintak Problem Based Learning (PBL) dengan metode Market Place Activity yang  dilengkapi dengan       aktivitas       pembuka dan penutup.    Â
5) Penyusunan Perangkat Pembelajaran
Berdasarkan Berdasarkan hasil kerja 1 higga 5 di atas kemudian disusun perangkat pembelajaran meliputi modul ajar, Bahan Ajar, LKPD, dan Instrumen Penilaian. Modul ajar disusun dengan mendukung model Problem Based Learning (PBL) dengan metode Market Place Activity
D. Alat/Instrumen
- LCD Projector
- Laptop / Komputer
- Alat tulis
- Spidol dan WhiteBoard
- Bahan tayang pencemaran lingkungan oleh Ani Muti Rosyida, S.Pd.
- LKPD Pencemaran lingkungan
- Perangkat Pembelajaran (Modul Ajar, Bahan Ajar, dan Instrumen Penilaian)
E. Waktu dan Tempat Kegiatan
Kegiatan dilaksanakan hari Jum'at, 06 Januari 2023 kelas XH, SMA Negeri 1 Bukateja yang beralamat di Jalan  Purwandaru, Bukateja, Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah.
BAB IIIÂ
HASIL KEGIATAN
A. Hasil
Hasil yang dapat diilaporkan dari best practice ini diuraikan sebagai berikut.
- Berdasarkan kegiatan pembelajaran yang dilakukan menggunakan model Problem Based Learning dan menggunakan Metode Market Place Activity sangat mempengaruhi tingkat keaktifan siswa, karena setiap siswa dalam kelompok memiliki tanggung jawab dan peran untuk menyampaikan materi yang di dapatkan dari hasil kelompok lain untuk disampaikan kepada anggota kelompoknya. Dalam proses tersebut setiap kelompok juga memiliki media yang digunakan untuk mempresentasikan sesuai kemampuan (diferensiasi konten) yang dalam prosesnya juga membutuhkan kerja sama dalam kelompok. Keaktifan siswa juga ditunjukkan melalui kegiatan mengkomunikasikan hasil presentasi.
- Proses perencanaan pembelajaran Problem Based Learning pada pokok bahasan Pencemaran Lingkungan sangat membantu dalam mendukung aktivitas penggunaan HOTS, 5M, 4 Dimensi Pengetahuan dan Kecakapan Abad-21. HOTS disusun lengkap dengan menampilkan kegiatan yang mengkondisikan peserta didik untuk melakukan Transfer Knowledge, Critical Thinking, Creativity dan Problem Solving. Kegiatan mengamati direncanakan dengan menampilkan video permasalahan, dan siswa diminta untuk menganalisis. Keaktifan siswa direncanakan dengan diberikan pertanyaan dari guru, pengerjaan LKPD, kegiatan mengkomunikasikan direncanakan dengan presentasi.
- Pada kegiatan pembelajaran yang dilakukan diawali dengan kegiatan pendahuluan yaitu  menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran dengan senam otak agar suasana lebih menyegarkan dan siap menerima pembelajaran.
- Proses pembelajaran yang mengimplementasikan model Problem Based Learning  pada pokok bahasan Pencemaran Lingkungan menurut pengamatan yang dilakukan oleh guru dan supervisor berlangsung aktif. Hal tersebut ditunjukkan melalui sikap peserta didik lebih aktif dalam merespon pertanyaan dari guru, termasuk mengajukan pertanyaan pada guru maupun dari rekan yang lain.
- Proses pembelajaran Problem Based Learning pada pokok bahasan Pencemaran Lingkungan memacu peserta didik untuk terus melakukan transfer knowledge. Peserta didik dapat mencari upaya yang dilakukan atas permasalahan yang disajikan melalui LKPD. Guru mendorong siswa untuk dapat menyampaikan berbagai macam pencemaran dan solusinya. Â Selanjutnya, guru meminta kelompok lainnya menanggapi laporan yang disajikan kelompok tersebut. Dengan adanya presentasi hasil maka pengetahuan bisa diberikan atau di transfer pada peserta didik .
B. Masalah yang Dihadapi
Adapun permasalahan yang di hadapi salah satunya adalah rendahnya tingkat keaktifan siswa di dalam kelas, yang ditunjukkan melalui rendahnya dalam mengerjakan tugas, terlibat dalam diskusi proses pemecahan masalah, bertanya kepada teman atau guru apabila tidak memahami materi, dan kemampuan mempresentasikan hasil laporan dalam kegiatan diskusi. Permasalahan tersebut memiliki faktor penyebab seperti pendidik belum optimalnya penerapan model pembelajaran yang menarik, belum optimalnya penggunaan metode pembelajaran yang bervariasi dan sesuai dengan materi pembelajaran, belum optimalnya penggunaan media pembelajaran yang menarik, kurangnya motivasi maupun dukungan dari orang tua , kurangnya minat belajar peserta didik terhadap materi pembelajaran, kurangnya pengalaman belajar peserta didik.
C. Cara Mengatasi Masalah
- Melakukan perbaikan dalam melaksanakan pembelajaran misalnya menerapkan pembelajaran berbasis TPACK dengan menggunakan media pembelajaran yang menarik seperti PPT, gambar/video stimulasi, menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL),Â
- Menerapkan metode pembelajaran yang menarik, variatif dan menuntut keaktifan peserta didik mendukung materi agar lebih mudah dipahami seperti melakukan penerapan metode tanya jawab, diksusi dan market place activity dengan berbantuan mind mapping,Â
- Menyediakan alat bahan penunjang media agar memudahkan siswa dalam memberikan maupun mendapatkan informasi materi yang menunjang metode pembelajaran yang dipakai agar pembelajaran yang menuntut keaktifan siswa dapat terlaksana dengan baik,
- Menumbuhkan motivasi belajar dan fokus peserta didik melalui kegiatan ice breaking, memberikan reward yang sesuai untuk menumbuhkan motivasi belajar peserta didik dan melakukan kegiatan penilaian meliputi penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan.
BAB IV
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A.Simpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
- Pembelajaran model Problem Based Learning (PBL) dengan metode Market Place Activity pada pokok bahasan Pencemaran Lingkungan mampu meningkatkan keaktifan siswa Kelas XH SMA Negeri 1 Bukateja dalam melakukan transfer pengetahuan dan pemecahan masalah sehingga layak untuk dijadikan best practice pembelajaran.
- Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran model Problem Based Learning dengan metode Market Place Activity mampu meningkatkan keterampilan berkomunikasi, meningkatkan kemampuan kerja sama serta memecahkan masalah
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil best practice pembelajaran dengan model Problem Based Learning dengan Metode Market Place Activity, berikut disampaikan rekomendasi yang relevan.
- Guru seharusnya melakukan inovasi pembelajaran dengan model ataupun metode pembelajaran yang lain yang berorientasi pada aktivitas HOTS. Hal ini akan membuat pembelajaran lebih bermakna.
- Guru selain menonjolkan metode pembelajaran yang menuntut keaktifan siswam guru juga perlu menerapkan permalsahan HOTS dalam belajar agar dapat membantu menguasai materi secara lebih mendalam dan pembelajaran menjadi lebih bermakna.
- Kepala Sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut melaksanakan pembelajaran yang menuntut keaktifan siswa dan mendukung dalam hal penyediaan sarana dan prasarana
DAFTAR PUSTAKA
Darojah, St. Peningkatan Akttivitas dan Hasil Belajar Akidah Akhlak melalui Metode Market Place Activity pada Siswa Kelas XI-MIPA 4 MAN 3 Sleman Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Madrasah, Volume 4, Nomor 2, November 2019. Diakses pada tanggal 10 Januari 2023. (https://ejournal.uin-suka.ac.id/tarbiyah/JPM/article/view/42-13/1788)
Depdiknas. 2008. Penilaian Hasil Belajar. Jakarta: Direktorat Jenderal Peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan.
Jakfar, Munji. Upaya Meningkatkan Keaktifan Peserta Didik pada Pembelajaran Fikih melalui Model Market Place Activity di MAN 3 Kulon Progo. Jurnal Pendidikan Madrasah Volume 3, Nomor 1, Mei 2018. Diakses pada tanggal 10 Januari 2023. (https://ejournal.uin-suka.ac.id/tarbiyah/JPM/article/view/31-09/1394)
Lailiyah, Aini Maftukhatul. Pengaruh Model Pembelajaran Market Place Activity or Sales Promoting Activity Creative terhadap Minat Belajar PAI di SMA Negeri 3 Kota Pasuruan. Jurnal Al- Makrifat Vol.5,No. 2, Oktober 2020. Diakses pada tanggal 13 Januari 2023. (http://ejournal.kopertais4.or.id/tapalkuda/index.php/makrifat/article/view/3952/2858)
Sudjana, Nana.2010. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H