Mohon tunggu...
Ani Mariani
Ani Mariani Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Middle Eastern Studies | International Relation Analysis | Political, Economic, Religion, Social, Religion, Feminism Enthusiast | Research | Writer

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Mengenal Komunitas Lar Gangsir Yogyakarta

16 Mei 2024   09:08 Diperbarui: 16 Mei 2024   09:27 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Lentera Today

Komunitas Lar Gangsir merupakan komunitas yang didirikan di Yogyakarta yang merupakan kumpulan dari berbagai profesi yang sudah berjalan kurang lebih dua tahun yang berusaha untuk melestarikan Keris sebagai salah satu warisan budaya Indonesia yang kini telah diakui oleh UNESCO. Komunitas ini dibentuk oleh para alumni dan dosen ISI Yogyakarta.

Sejauh ini, komunitas Lar Gangsir telah aktif mengenalkan Keris dengan mengadakan pameran di Kompleks Kraton Ratu Boko dan menggelar workshop pada tahun 2019.

Bertepatan dengan tahun baru Imlek 2021, komunitas Lar Gangsir mengadakan pameran Keris dengan bertajuk "Kebo Nirbaya" pada 13 Februari hingga 14 Maret 2021 di Omah Dhuwung. Omah Dhuwung merupakan tempat perkumpulan para anggota dan melaksanakan berbagai acara yang terkait dengan Keris.

Filosofi dari "Kebo Nirbhaya", yaitu Kerbau dalam falsafah Jawa adalah manifestasi dari kasanton. Kasanton dalam hal ini berarti kekuatan ataupun keteguhan. Oleh karenanya "Kebo" disematkan sebagai nama dari leluhur Jawa yang memiliki sifat kasantosan, sebagaimana ungkapan "Sang Bratasena ingkang sentosa jaja bahune" yang artinya tokoh Bratasena yang memiliki kekuatan dan keberanian.

Sedangkan "Nirbaya" yang terdiri dari kata "nir" bisa diartikan sebagai tiada, terlepas, luput, ataupun hilang. Sedangkan "baya" diartikan sebagai sesuatu yang bersifat membahayakan. "Nirbaya" disini dibaca dan dimaknai sebagai sebuah kondisi terhindar dari sesuatu yang mencelakai. Kebo Nirbaya adalah simbolisasi dari kesentosaan sehingga terhindar dari segala marabahaya.

Pameran Keris Kebo Nirbaya menampilkan keris-keris berdapur kebo baik yasan (buatan) lama maupun baru. Pameran ini diselenggarakan bersamaan dengan peringatan tahun baru imlek 2572 yang merupakan Tahun Kerbau Logam, kerbau dalam penyebutan bahasa jawa adalah kebo.

Sedangkan Omah Dhuwung memiliki filosofi tersendiri. Dalam bahasa Jawa, Omah berarti rumah, Dhuwung berarti Keris. Oleh karenanya, jika sowan kesana, akan disuguhkan banyak Keris yang dipajang dengan rapi dan apik terlepas ada pameran atau tidak.

Disana saya memulai pengalaman saya mengenal dan belajar secara langsung mengenai salah satu warisan budaya Tanah Air. Saya menghadiri pameran pada hari pertama yang dimulai pukul 10.00 pagi. Acara tersebut dibuka oleh GBPH Yudhaningrat yang dimulai dengan doa bersama lintas agama untuk keselamatan secara khidmat dan sakral.

Lebih dari 50 keris dipamerkan di Omah Dhuwung. Keris-keris tersebut memiliki identitas masing-masing. Seperti pada keris no. 1 (merupakan dapur Kebo Lajer, pamor keleng, yasan pajajaran, rongko gayaman pasundan, kayu Timoho deder Donoriko, Tulang mendhak Bejen, koleksi milik bapak Samsudin). Dst. Berlaku pada semua keris yang dipamerkan, memiliki deskripsi dan nama pemilik. Tak jarang satu orang memiliki lebih dari 1 koleksi keris.

Keris dalam budaya Jawa memiliki simbol dan nilai filosofi kehidupan yang tinggi dan juga sebagai warisan kearifan lokal dari generasi ke generasi. Ditengah arus globalisasi, dimana kebanyakan orang tertarik dengan kebudayaan modern dan kebudayaan internasional, keris menjadi pertahanan jati diri budaya Jawa sepatutnya dipertahankan dan dilestarikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun