UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon telah melaksanakan kegiatan seminar edukasi lingkungan yang berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon bertempat di balai desa Karangreja.
Kompasiana.com - Hari ini (3/8) KKN 39KKN 39 UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon mengusung sebuah tema seminar edukasi lingkungan dengan "Desa Mandiri Pengelolaan Sampah : Antara Disiplin Lingkungan dan Etika (DIALEKTIKA)".
Seminar ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan keterampilan masyarakat dalam pengelolaan sampah.
Seminar edukasi lingkungan ini menekankan pentingnya disiplin etika dalam menjaga kebersihan lingkungan serta mendorong penerapan praktik pengelolaan sampah yang efektif dan berkelanjutan.
Seminar edukasi lingkungan ini turut dihadiri oleh Toyana Bobiet (Kuwu desa Karangreja) beserta istrinya, Yandi Heryandi, M.Pd (DPL KKN 39 UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon), Karang Taruna, ibu PKK, IRMAS, BPD, serta perwakilan dari RT dan RW di desa Karangreja.
Adapun pemateri pada seminar ini adalah Fifi Erneti, S.Sos selaku Kabid Peningkatan Kapasitas dan Pemulihan Lingkungan di DLH Kabupaten Cirebon.
Menurut Fifi, sampah timbul karena perkembangan manusia yang semakin bertambah sedangkan kesadaran lingkungannya masih relatif rendah.
Untuk mengatasi hal tersebut, Fifi menjelaskan bahwa terdapat cara memanfaatkan sampah dengan menggolongkan setiap jenisnya.
"Agar sampah tidak menumpuk dan bisa bernilai, masyarakat bisa menggolongkannya kedalam 3 jenis sampah, yaitu sampah organik, sampah yang bernilai ekonomi, sampah residu dengan pemanfaatan bank sampah," ujarnya.
Dalam hal ini, KKN 39 UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon menggunakan konsep biopori untuk memanfaatkan sampah organik di desa Karangreja.
Fifi berpesan agar masyarakat bisa menjaga kelestarian alam, baik tanah, mata air dan lain hal agar bisa menjaga keberlangsungan hidup karena kerusakan lingkungan sekecil apapun akan berdampak pada akhirnya.Â
"Mulai saat ini, mulailah dari dairi sendiri jangan menunggu pak PJ yang mencanangkan. Tetap kita jalanin terus di rumah kita, mulai saat ini juga. Jangan menunda-nunda, mulai dari yang terkecil lebih dulu," ujar Fifi.
"Selain itu, ketika melakukan sesuatu untuk lingkungan jangan berharap hasil, karena dampaknya 3 tahun yang akan mendatang," tambahnya.
Dengan adanya acara seminar edukasi lingkungan ini, diharapkan masyarakat bisa menjaga lingkungan dengan baik dan dapat mengelola sampah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H