Hidup ini penuh dengan tantangan, dan tak jarang kita menghadapi saat-saat yang membuat kita merasa hancur, patah, atau kehilangan arah. Terkadang, apa yang kita rencanakan tidak berjalan seperti yang diharapkan. Namun, dalam setiap kesulitan, ada pelajaran dan kekuatan yang bisa kita temukan. Saat kita merasa berada di titik terendah, ada satu kalimat sederhana yang bisa menjadi sumber kekuatan: "Tuhan itu baik."
Rasa sakit dan patah hati adalah bagian dari kehidupan. Namun, patah bukanlah akhir segalanya. Justru dalam momen-momen seperti ini, kita sering kali menemukan kekuatan yang tidak kita sadari ada dalam diri kita. Ingatlah bahwa setiap perjalanan pasti memiliki liku-liku, dan di balik setiap kesulitan ada hikmah yang lebih besar.
Menghadapi rasa patah adalah bagian dari proses bertumbuh. Jangan takut untuk merasakan rasa sakit, karena dengan menghadapinya, kita belajar menjadi lebih tangguh. "Kegagalan bukanlah akhir, melainkan kesempatan untuk memulai kembali dengan cara yang lebih bijaksana."
Sering kali, ketika kita berada dalam kesulitan, kita merasa sendirian. Namun, Tuhan selalu hadir, bahkan dalam momen-momen tergelap sekalipun. Keyakinan bahwa "Tuhan itu baik" dapat memberikan ketenangan batin dan kekuatan untuk terus melangkah. Tuhan tidak pernah memberi ujian di luar kemampuan kita. Apa yang tampak seperti akhir bagi kita, bisa jadi merupakan awal dari sesuatu yang lebih baik yang telah Tuhan siapkan.
Saat kita mengucapkan, "Tuhan itu baik," kita mengingatkan diri sendiri bahwa meskipun saat ini berat, ada rencana yang lebih besar dan lebih indah di balik semua ini. Kita tidak pernah benar-benar sendirian, karena Tuhan selalu menyertai.
Keikhlasan adalah kunci untuk melewati masa-masa sulit. Ketika kita ikhlas, kita melepaskan rasa sakit dan kepedihan dengan percaya bahwa Tuhan memiliki rencana yang lebih baik untuk kita. Keikhlasan tidak berarti menyerah, tetapi menerima dengan lapang dada bahwa apa pun yang terjadi adalah bagian dari rencana Tuhan yang sempurna.
Dengan berkata, "Tuhan itu baik," kita mengingatkan diri untuk berserah dan meyakini bahwa segala sesuatu terjadi atas izin-Nya. Ketika kita melepaskan beban kita kepada Tuhan, kita membiarkan Dia bekerja melalui kehidupan kita dan membuka jalan yang baru.
Bersyukur tidak hanya dilakukan saat kita berada dalam kebahagiaan. Justru, bersyukur saat berada dalam kesulitan menunjukkan kekuatan iman yang luar biasa. Dalam setiap cobaan, ada kesempatan untuk belajar dan menjadi lebih baik. Dengan bersyukur, kita mengubah pandangan kita terhadap masalah, dan menjadikannya sebagai batu loncatan menuju pertumbuhan pribadi dan spiritual.
Bersyukur atas apa yang kita miliki, meskipun tampak kecil, akan menumbuhkan rasa cukup dan kebahagiaan. Ketika kita bisa bersyukur dalam kondisi apa pun, kita akan melihat bahwa Tuhan selalu memberikan yang terbaik dalam hidup kita, bahkan melalui kesulitan.
Kuat bukan berarti tidak pernah merasa patah. Kuat adalah ketika kita mampu bangkit kembali setelah merasa jatuh. Di setiap masa sulit, ingatlah bahwa Tuhan selalu baik. Dia tidak pernah meninggalkan kita, dan selalu ada rencana indah di balik setiap ujian. Jadi, ketika kamu merasa patah, ingatlah untuk berkata, "Tuhan itu baik."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H