Mohon tunggu...
Anik Setyani Rahayu
Anik Setyani Rahayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Ikan Buntal: Mekanisme Pertahanan dengan Mengembung

19 September 2024   09:37 Diperbarui: 19 September 2024   09:45 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ikan buntal, juga dikenal sebagai pufferfish, adalah salah satu spesies ikan yang unik dengan kemampuan pertahanan diri yang luar biasa, yaitu "mengembung". Mekanisme ini membuat ikan buntal tampak dua hingga tiga kali lebih besar dari ukuran aslinya, sebuah cara efektif untuk menakuti predator.

Bagaimana Mekanisme Pengembungan Bekerja?

Ikan buntal mengembung dengan cara "menelan air (atau udara jika berada di luar air)" dalam jumlah besar ke dalam perutnya yang elastis. Perut ikan buntal memiliki kantung khusus yang dapat mengembang secara drastis, sehingga tubuhnya berubah dari bentuk oval atau pipih menjadi bulat seperti balon. Pengembungan ini bukan hanya membuatnya terlihat lebih besar, tetapi juga membuat predator sulit untuk memakannya karena bentuk tubuhnya yang bulat dan keras.

Fungsi Utama: Pertahanan dari Predator

Mekanisme ini terutama digunakan sebagai bentuk pertahanan. Ketika merasa terancam, ikan buntal akan secara cepat mengembang, membuat predator berpikir dua kali untuk menyerang. Selain perubahan bentuk yang signifikan, beberapa spesies ikan buntal juga memiliki duri-duri kecil yang muncul ketika mereka mengembung, menambah perlindungan ekstra.

Racun Tetrodotoksin

Tidak hanya bergantung pada pengembungan, banyak spesies ikan buntal juga mengandung "racun tetrodotoksin'', yang mematikan bagi predator maupun manusia. Racun ini ditemukan di hati, kulit, dan organ lainnya. Tetrodotoksin bekerja dengan mengganggu sistem saraf, menyebabkan kelumpuhan, dan dalam dosis tinggi, bisa menyebabkan kematian. Namun, meskipun beracun, beberapa budaya, terutama di Jepang, mengolah ikan buntal sebagai makanan eksotis yang dikenal sebagai fugu. Hanya koki berlisensi yang dapat mempersiapkan ikan buntal ini, mengingat bahayanya jika salah mengolah.

Keterbatasan dan Risiko

Walaupun pengembungan ini merupakan mekanisme pertahanan yang efektif, ikan buntal tidak bisa mengembung terus-menerus. Proses ini memerlukan waktu untuk "mengempis" dan kembali ke bentuk normal, yang membuatnya rentan setelah proses pengembungan. Selain itu, pengembungan di luar air dapat berbahaya bagi ikan buntal, karena mereka lebih sulit untuk melepaskan udara dibandingkan air.

Ikan buntal menggunakan mekanisme pertahanan yang unik dengan mengembung sebagai cara menghindari predator. Ditambah dengan racun tetrodotoksin yang sangat mematikan, ikan buntal adalah salah satu makhluk laut yang paling dihindari oleh predator. Mekanisme ini menjadikan ikan buntal sebagai salah satu contoh adaptasi evolusi yang menarik di dunia hewan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun