Mohon tunggu...
Anik Setyani Rahayu
Anik Setyani Rahayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bayangan Kehidupan Lalu

16 September 2024   12:52 Diperbarui: 16 September 2024   12:55 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sudut kota kecil yang dipenuhi kenangan. Asha selalu merasa ada sesuatu yang hilang. Meskipun hidupnya tampak biasa, ada bayangan masa lalu yang selalu menghantui mimpi-mimpinya. Setiap kali ia tertidur, dunia yang tak pernah ia kenal hadir dengan begitu nyata---istana megah, perang besar, dan wajah-wajah asing yang akrab di hatinya.

Suatu hari, ketika Asha berjalan melewati toko antik yang baru dibuka, sebuah cermin tua menarik perhatiannya. Cermin itu memancarkan cahaya aneh, seolah memanggilnya. Tanpa berpikir panjang, ia masuk ke toko dan menyentuh cermin itu. Dalam sekejap, ingatan yang terkubur dalam waktu pun terbuka.

Asha adalah reinkarnasi seorang putri dari kerajaan yang hilang berabad-abad lalu. Dalam kehidupan sebelumnya, dia adalah putri Mahira, yang terbunuh karena pengkhianatan seseorang yang sangat ia percayai. Sekarang, di kehidupan barunya, Asha merasa dipanggil untuk menyelesaikan kisah yang belum selesai.

Seiring berjalannya waktu, petunjuk-petunjuk dari masa lalu mulai terkuak. Orang-orang di sekitarnya, teman-teman, bahkan orang asing yang ditemuinya, ternyata adalah reinkarnasi dari orang-orang penting di masa lalu. Masing-masing dari mereka memiliki peran dalam kejadian tragis yang menimpa Mahira.

Asha kini harus menghadapi pilihan besar: apakah dia akan membiarkan masa lalu tetap terkubur ataukah dia akan membalas dendam atas kematian Mahira dan menghentikan siklus pengkhianatan yang terus berulang dalam hidupnya?

Di akhir, Asha menyadari bahwa takdir bukanlah sesuatu yang harus dihindari, melainkan dihadapi dengan keberanian. Dalam bayangan kehidupan lalu, dia menemukan kekuatan baru untuk menciptakan masa depan yang berbeda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun