Sarkas dan satire merupakan 2 jenis majas yang sering dimaknai keliru. Berkut penjelasannya:
Sarkas
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI), sarkas atau sarkasme adalah perkataan pedas, cemohan, atau ejekan kasar untuk menyakiti hati orang lain. sarkas berasal dari bahasa Yunani yaitu "sark" yang berarti daging dan "asmos" yang berarti merobek. Jika digabungkan sarkas bisa berarti menggigit bibir dalam kemarahan. Sarkas merupakan salah satu jenis majas sindiran yang seringkali digunakan salam komunikasi sehari -- hari.
Ciri -- Ciri  Sarkas:
- Memiliki tujuan untuk menyakiti orang lain.
- Mengandungkata dengan arti negatif.
- Disasarkan pada perasaan dan kekecewaan pada sutu hal.
Contoh kalimat sarkas yaitu:
"Pertanyaan sederhana ini saja kamu tidak bisa menjawab?"
"Kalau kerja tidak dapat apa -- apa lebih baik tidur saja!"
Sedangkan satire adalah gaya Bahasa untuk menyatakan sidiran ke seseorang atau terhadap sesuatu. Berbeda dengan sarkas, satire menggunakan humor atau ironi untuk membuat pembaca atau pendengar tersenyum atau tertawa sambil menyadarkan mereka tentang kebenaran dalam kritik sosial.
Contoh Kalimat Satire
"Sejuk betul udaranya, sampai kulitku terbakar"
"AC di ruangan ini bagus ya, sudah satu jam aku berkeringat terus"
Lalu apa perbedaan sarkas dan satire?
- Sarkas adalah ungkapan untuk meremehkan orang lain, sedangkan satir adalah ungkpan untuk mengkritik suatu hal.
- Sarkas mengandung ejekan yang terkesan kasar, sedangkan satire tidak disampaikan dengan terang -- terangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H