Â
Angin malam berbisik lembut,Â
Menyusup ke celah jendela,Â
Membawa cerita dari jauh,Â
Menggugah rasa yang terpendam.
Kesejukan menusuk hati,Â
Menyentuh kenangan yang tersembunyi,Â
Seolah merayu, membangkitkanÂ
Satu per satu luka lama.
Bintang-bintang berkelip malu,Â
Menyaksikan perjalanan rasa,Â
Di bawah cahaya rembulan,Â
Angin berhembus, tak henti-henti.
Dalam tiap desahnya, ada rindu,Â
Ada harapan yang tak kunjung padam,Â
Mengalir lembut, meski menyakitkan,Â
Mengajak jiwa untuk terbang jauh.
Di malam sunyi, angin berbicara,Â
Mengisahkan cinta yang terabaikan,Â
Membawa pesan dari hati yang terluka,Â
Mengantar mimpi ke dalam pelukan.
Angin, oh angin, kau saksi bisu,Â
Dari segala rasa yang tersimpan,Â
Malam ini, temani aku,Â
Dalam lembutnya, temukan kedamaian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H